Menteri Pendidikan Nadiem Makarim (Foto: Shutterstock)
Dream - Menteri Pendidikan Nadiem Makarim, pada Senin 15 Juni 2020 kemarin melalui siaran langsung di YouTube channel Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, mengumumkan sekolah di zona hijau Covid-19 akan dibuka paling cepat Juli 2020. Sekolah tingkat SMK, SMK dan sederajat yang akan dibuka lebih dulu dengan murid maksimal 18 orang dalam kelas.
Kegiatan belajar mengajar (KBM) secara tatap muka harus mengikuti protokol kesehatan ketat. Seluruh murid dan guru serta petugas yang ada di sekolah wajib menggunakan masker dan menjaga jarak. Sebelum masuk sekolah, izin dari orangtua juga diperlukan.
Jika ada orangtua yang tak mengizinkan anaknya untuk ke sekolah karena kondisi Covid-19 dan merasa tidak aman, maka sekolah tak boleh memaksa. Murid akan diizinkan sekolah dari rumah secara online. Hal ini ditegaskan oleh Nadiem.
" Keputusan akhir masuk sekolah atau tidak ada di tangan orangtua, walau sekolah dibuka, sekolah tidak boleh memaksa. Keputusan untuk sekolah (di zona hijau) dibuka, ada di tangan Kepala Sekolah, Pemerintah Daerah, tetap orangtua yang tentukan (izin)," ungkap Nadiem.
Sekolah yang dibuka juga wajib mengikuti syarat protokol kesehatan ketat. Antara lain harus ada akses cepat ke layanan kesehatan, wajib gunakan masker di lingkungan sekolah, ada thermogun untuk mengukur suhu tubuh, area cuci tangan yang memadai, penyemprotan disinfektan secara rutin.
" Harus ada akses ke layanan kesehatan, wajib pakai masker, thermogun, terakhir kesepakatan dengan komite sekolah," pesan Nadiem.
Dream - Kegiatan belajar mengajar tahun ajaran baru tak mundur meski dalam masa pandemi. Tetap dimulai pada Juli 2020.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan dan beberapa kementerian terkait membuat keputusan soal panduan pembelajaran tatap muka di masa Pandemi Covid-19.
Nadiem Anwar Makariem, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, memaparkan detail pedoman terkait pembukaan sekolah di masa pandemi. Dari webinar " Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran Pada Tahun Ajaran dan Akademik Baru di Masa Pandemi Covid-19" hari ini, 15 Juni 2020, yang disiarkan langsung di YouTube Channel Kemdikbud, Nadiem mengumumkan sekolah boleh dibuka dan tatap muka, tapi hanya sekolah yang ada di zona hijau.
" Di masa pandemi Kemdikbud mengambil sikap, bahwa kesehatan dan keselamtan yang utama. Tahun ajaran baru tetap juli 2020, kami tak mengubah kalender. Kami mengambil keputusan hanya sekolah di zona hijau yang boleh melakukan belajar tatap muka," ungkap Nadiem.
Sementara untuk sekolah yang berada di zona kuning, oranye dan merah atau yang berisiko penularan Covid-19 masih tinggi dilarang melakukan pemberlajaran tatap muka. Total hanya 6 persen sekolah yang boleh dibuka di zona hijau, sementara 94 persen peserta pendidik, masih harus belajar di rumah.
" Untuk sekolah yang ada di zona hijau ada protokol kesehatan ketat yang sudah kami buat bekerja sama dengan Kementerian kesehatan. Untuk saat ini ada 6 persen sekolah di zona hijau, silakan kepala sekolah dan pemerintah daerah terkait membuat pengajuan dan memenuhi checklist kesehatan," kata Nadiem.
Sekolah yang berada di zona hijau menurut pemaparan Nadiem paling cepat akan dibuka pada Juli 2020. Itu pun pada bulan tersebut hanya diperbolehkan sekolah tingkat SMA saja yang dibuka.
Sementara untuk tingkat SD, SMP di zona hijau Covid-19, paling cepat sekolah dibuka September 2020, sementara tingkat PAUD pada November 2020.
Saat sekolah dibuka, murid tak bisa langsung masuk pada waktu yang bersamaan. Kemenkes dan Kemdikbud menetapkan, satu kelas paling banyak 18 orang.
" Selama 2 bulan pertama ada berbagai restriksi, yang terpenting adalah kondisi kelas, jika biasanya ada 20 sampai 28 murid. kini maksimal dalam kelas hanya boleh 18 peserta, harus ada shifting yang ditentukan satuan pendidikan," kata Nadiem.
Penting juga diketahui, jika setelah tatap muka di sekolah dilakukan ternyata kembali ditemui kasus Covid-19, maka sekolah akan ditutup kembali. Sementara jika daerah zona hijau menjadi zona merah, kuning atau oranye, maka sekolah akan kembali dari rumah. Prosedur kesehatan pun akan kembali dari nol.
Dream - Keputusan terkait penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar (KBM) telah diumumkan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim pada Senin, 15 Juni 2020 melalui siaran langsung di YouTube channel Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Tahun ajaran baru tak mundur meskipun di masa pandemi yaitu dimulai Juli 2020. Untuk metode pembelajaran, sekolah yang berada di zona kuning, oranye dan merah dilarang melakukan KBM secara tatap muka.
" Dalam situasi pandemi Covid yang terpenting adalah kesehatan dan keselamatan murid, guru dan keluarga. Prinsip dasar itulah yang digunakan untuk membuat keputusan," kata Nadiem.
Sekolah yang ada di tiga zona tersebut harus tetap melanjutkan KBM secara online. Hal ini karena menurut analisis tim Gugus Tugas Covid-19 serta Kementerian Kesehatan, risiko penularan Covid-19 masih sangat tinggi.
" Untuk zona kuning, oranye dan merah, yang berisiko covid tinggi dilarang melakukan pembelajaran tatap muka di satuan pendidikan. Ada sekitar 94 persen peserta pendidik di zona ini," ungkap Nadiem.
Untuk sumber dana penyelenggaraan sekolah dari rumah, menurut Nadiem, boleh menggunakan BOS (Bantuan Operasional Sekolah). Dana tersebut bisa digunakan untuk biaya kuota guru maupun murid.
" Sekadar mengingatkan, kami sudah membuka seluruh dana BOS untuk semua kebutuhan protokol kesehatan dan untuk pembelajaran jarak jauh, bisa digunakan baik untuk guru dan peserta didik," kata Nadiem
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia
Kata Ahli Gizi Soal Pentingnya Vitamin C untuk Tumbuh Kembang Anak
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR