Ibu Menyusui
Dream - Banyak orang yang menganggap kalau proses menyusui adalah hal natural yang bisa dengan mudah terjadi. Tinggal memberikan payudara pada bayi, lalu ia akan mengisapnya, anak kenyang, ibu senang.
Bagaimana dengan faktanya? Sangat jauh dari yang diperkirakan. Pada banyak kasus, ASI tak keluar dengan mudah, ibu stres, bayi lapar, yang membuat proses menyusui sangat menantang dan menguras emosi.
Untuk itu dibutuhkan dukungan yang begitu besar dari pasangan dan orang-orang sekitar. Salah satu alasan lain mengapa seorang wanita mengalami emosi yang naik turun saat menyusui adalah karena hormon kimia yang diproduksi selama menyusui.
" Dua hormon kimia utama yang dilepaskan selama menyusui adalah oksitosin dan prolaktin. Prolaktin bertanggung jawab atas sekresi ASI dan membuat ibu merasa mengantuk dan rileks. Di sisi lain, oksitosin membantu aliran ASI. Hormon itu juga membantu memperkuat ikatan antara ibu baru dan bayi," ujar Shalmali, seorang konselor laktasi.
Hormon bahagia atau oksitosin, dapat menyebabkan ibu merasa sedikit gembira. Dengan semua hormon tersebut mengaliri tubuh, tidak mengherankan jika ibu merasakan gelombang emosi. Menyusui dapat memberikan pengaruh psikologis positif tersendiri bagi seorang ibu baru.
Menyusui memang bisa meningkatkan rasa percaya diri dan keberanian yang belum pernah dialami sebelumnya. Sementara di sisi lain, bisa juga membuat ibu merasa lebih mudah cemas, stres hingga depresi.
" Beberapa wanita ada yang mengalami depresi pascamelahirkan. Depresi pascapersalinan dan menyusui dikatakan memiliki korelasi. Rupanya, ibu yang depresi lebih cenderung tidak puas dengan menyusui," kata Shalmali.
Karena kondisi ini dapat memicu emosi negatif seperti stres, kecemasan, dan depresi, ibu mungkin menunjukkan tanda-tanda seperti menangis, insomnia, kehilangan nafsu makan, dan perubahan suasana hati.
Jika mengalami salah satu dari tanda-tanda tersebut, segera konsultasikan dengan dokter atau konselor lakstasi. Jangan takut untuk meminta bantuan orang lain.
Sumber: MomJunction
Dream - Menyusui memang termasuk hal yang sangat alami, tapi dalam prosesnya tak selalu mudah. Ibu perlu banyak mendapat bantuan dari orang sekitar, belajar banyak hal, termasuk juga mencari tahu posisi yang terbaik, aman dan nyaman untuk menyusui.
Beberapa ibu mengeluhkan sakit punggung luar biasa selama menyusui, terutama di awal-awal. Banyak ibu yang stres, kesakitan dan terpaksa menghentikan pemberian ASI.
Lantas, apa saja penyebab nyeri punggung tersebut?
Postur Menyusui yang Buruk
Postur yang tidak tepat ketika menyusui seperti membungkuk berpotensi menyebabkan sakit pada punggung. Selain itu, mengangkat, menggendong, dan meletakkan bayi berulang kali dapat menyebabkan nyeri otot punggung.
Nyeri Otot Pascapersalinan
Nyeri punggung ketika menyusui bisa menjadi sisa nyeri masa kehamilan. Hormon hamil seperti relaxin membuat otot rileks dan mengendurkan ligamen dan persendian untuk melahirkan. Otot rileks tersebut dapat menjadi tegang dan nyeri terutama ketika berat bayi bertambah.
Rasa sakit yang yang dirasa dapat bertahan selama masa pasca persalinan. Hal tersebut juga dapat diperparah dengan adanya ketegangan yang disebabkan operasi caesar dan persalinan alami pada otot perut dan panggul.
Gangguan Otot Pascapersalinan
Sakit punggung juga bisa disebabkan oleh gangguan otot tertentu, seperti pemisahan otot pascapersalinan (diastasis recti), dan gangguan otot dasar panggul.
Kurang Tidur
Kurangnya tidur menjadi salah satu faktor penyebab sakit punggung saat menyusui. Berdasarkan penelitian, ibu yang kurang tidur dari lima jam semalam selama enam bulan pascapersalinan, tiga kali lebih mungkin untuk mempertahankan berat badan kehamilan atau menambah berat badan.
Pertahankan Postur yang Tepat
Postur yang tidak tepat dapat membuat tekanan pada punggung bawah. Maka dari itu, perbaiki postur menyusui untuk meringankan sakit punggung.
Gunakan Bantal Pendukung
Ketika menyusui, busui bisa meletakkan bantal pendukung di bawah punggung bawah. Selain itu, menggunakan bantal menyusui dapat meringankan lengan dan punggung dari beban ekstra.
Gunakan Postur yang Tepat ketika Menyusui
Ketika hendak menyusui, pastikan menggunakan postur yang tepat, namun santau dan biologis dalam menyodorkan payudara ke bayi.
Berolahraga Ringan
Berolahraga ringan dapat memperkuat otot tubuh. Bisa dengan jalan kaki pagi hari. Pastikan untuk berkonsultasi pada dokter agar ibu tetap aman.
Kompres Hangat
Mengompres hangat punggung yang nyeri dapat membantu meredakan sensasinya. Para ibu bisa menggunakan heating pad selama menyusui atau setelahnya.
Minta Bantuan Keluarga
Mengurus anak bukanlah hal yang mudah. Jangan ragu minta bantuan keluarga atau pasangan untuk merawat bayi seperti mengganti popok. Dalam kasus sakit punggung parah, bisa perah ASI dan minta bantuan untuk memberikannya kepada bayi dengan botol.
Laporan: Meisya Harsa Dwipuspita/ Sumber: MomJunction
Advertisement
16 Peneliti dari ITB Masuk Daftar World Top 2% Scientists 2025
Museum Louvre Dibobol Hanya dalam 4 Menit, 8 Perhiasan Raib
Warga Keluhkan Panas Ekstrem di Indonesia, Ini Penyebabnya!
PT Taisho Luncurkan Counterpain Medicated Plaster, Inovasi Baru untuk Atasi Nyeri Otot dan Sendi
Sudah Tahu Belum? Ini 5 Cara Mudah Mengenali Uang Palsu
Harapan Baru bagi Pasien Kanker Payudara Lewat Terapi Inovatif dari AstraZeneca
Sentuhan Gotik Modern yang Penuh Karakter di Koleksi Terbaru dari Dr. Martens x Wednesday
Panas Ekstrem, Warga Cianjur Sampai Tuang 2 Karung Es Batu ke Toren
ParagonCorp Sukses Gelar 1’M Star 2025, Ajang Kompetisi para Frontliners
16 Peneliti dari ITB Masuk Daftar World Top 2% Scientists 2025