Dream - Setelah anak lahir hingga usia remaja, orangtua cenderung selalu membantu dan mendampingi dalam hal apapun. Rasa sayang yang besar, kadang membuat ayah dan bunda tak ingin anak merasa kesulitan.
Bantuan pun selalu diberikan ketika anak mendapat masalah. Tanpa disadari hal ini terus dilakukan ketika anak beranjak dewasa. Tahukah Ayah bunda kalau kecenderungan ini bisa menjerumuskan anak.
Pasalnya, mereka jadi tak memiliki skill atau kemampuan untuk memecahkan masalah atau lebih tepatnya, berpikir logis mencari opsi solusi untuk menyelesaikannya. Padahal skill tersebut sangat dibutuhkan anak untuk kehidupannya kelak.
Roslina Verauli, psikolog keluarga mengungkap kalau anak-anak sangat membutuhkan skill untuk mencari banyak pilihan solusi. Hal ini dibutuhkan dalam banyak kondisi.
" Kalau ditanyakan kepada saya, " Mbak Vera, skills apa yang butuh dimiliki si kecil?" , saya akan jawab: " kemampuan untuk memikirkan berbagai opsi untuk anak pilih. Agar kelak saat remaja mampu menciptakan berbagai pilihan untuk dirinya sekaligus membuat pilihan yang masuk akal, khususnya dalam memecahkan berbagai masalah," ungkap Vera.
Ia membagikan pengalaman ketika menangani klien yang masih remaja dan mencoba bunuh diri. Salah satu pemicunya adalah, remaja tersebut menganggap dirinya tak lagi memiliki pilihan hidup.
" Seringkali klien dengan keinginan bundir (bunuh diri-red) menghayati bahwa mereka tak punya opsi selain mengakhiri hidupnya. Begitupun pada mereka yang cemas dan overthinking. Bahkan mereka dengan kecenderungan depresi. Sukar bagi mereka memikirkan opsi lain untuk dirinya," tulis Vera.
Vera mengingatkan untuk para orangtua untuk melatih anak-anaknya membuat pilihan untuk hidupnya sendiri. Hal ini bahkan sangat dianjurkan ketika anak masih di usia dini.
" Di usia prasekolah, biasakan memberi anak dua opsi untuk ia pilih. Misal, memilih alat gambar yang ia ingin pakai, memilih di antara dua menu. Semakin besar, di usia sekolah, bantu anak memahami rasional di balik opsi yang ia miliki," ungkap Vera.
Beranjak remaja, minta juga pendapat anak ketika membuat keputusan. Terutama hal-hal yang terkait kehidupannya. Dengan begitu mereka akan terbiasa mencari pilihan saat ada masalah dan membuat keputusan yang logis.
Sumber: Instagram @verauli.id
Advertisement
Kenapa Seseorang Bisa Terkena Cacingan? Ini Kata Dokter
Waspada, Ini yang Terjadi Pada Tubuh saat Kamu Marah
Respons Tuntutan, DPR RI Siap Bahas RUU Perampasan Aset
5 Komunitas Parenting di Indonesia, Ada Mendongeng hingga MPASI
Banyak Pedagang Hengkang, Gubernur Pramono Gratiskan Sewa Kios 2 Bulan di Blok M Hub
Momen Haru Sopir Ojol Nangis dapat Orderan dari Singapura untuk Dibagikan
Siswa Belajar Online karena Demo, Saat Diminta Live Location Ada yang Sudah di Semeru
Cetak Sejarah Baru! 'Dynamite' BTS Jadi Lagu Asia Pertama Tembus 2 Miliar di Spotify dan YouTube
Komunitas Warga Indonesia di Amerika Tunjukkan Kepedulian Lewat `Amerika Bergerak`
Didanai Rp83 Miliar dari Google, ASEAN Foundation Cetak 550 Ribu Pasukan Pembasmi Penipuan Online