Ibu Menyusui
Dream - Wanita mengalami banyak perubahan fisik selama kehamilan, salah satunya perubahan pada payudara. Hal ini karena ibu hamil sedang mempersiapkan diri untuk menyusui. Perubahan yang terjadi bisa meliputi banyak hal, salah satunya puting yang menghitam
Ibu hamil mungkin melihat penggelapan areola pada sekitar awal trimester kedua. Pigmentasi ini biasanya juga dapat terlihat di area lain yang warna kulitnya sedikit lebih gelap dibandingkan dengan kulit di sekitarnya, mirip dengan areola.
Wanita hamil memang lebih rentan mengalami hiperpigmentasi atau penggelapan kulit. Kondisi ini mungkin lebih jelas terlihat pada wanita yang memiliki kulit lebih gelap. Hiperpigmentasi ini diakibatkan perubahan hormon selama kehamilan.
Hormon kehamilan yang dihasilkan tubuh ibu, akan mengeluarkan melanin, melanocyre stimulation hormone (MSH), dan estrogen, yang dapat memicu hiperpigmentasi. Melanin, merupakan pigmen yang mempengaruhi warna kulit seseorang.
Pigmen ini yang berfungsi untuk melindungi kulit dari sinar UV matahari yang berbahaya. Sementara MSH, mengikat melanosit, yang mengandung pigmen sehingga konsentrasi melanin meningkat. Selain itu, kadar hormon seperti progesteron dan estrogen meningkat selama kehamilan, menjadikan produksi melanin meningkat.
Perubahan yang ada mungkin membuat banyak wanita merasa khawatir, namun hal ini merupakan hal yang normal. Setelah persalinan, penggelapan warna pada tubuh termasuk puting akan memudar, walaupun tidak sepenuhnya.
Terkadang, kondisi ini juga membuat banyak wanita tidak percaya diri. Penting untuk diingat untuk tidak menggunakan krim obat apapun selama kehamilan. Jika ingin mengontrol hiperpigmentasi, gunakan krim/ tabir surya yang aman untuk wanita hamil.
Laporan: Meisya Harsa Dwipuspita/ Sumber: MomJunction
Dream - Bagi ibu menyusui, rasa dahaga seakan tak ada habisnya. Terutama saat menyusui dan setelahnya. Keringat mengucur dan terasa sangat haus. Biasany, kita ingin langsung meneguk minuman dingin.
Hal ini rupanya bagi beberapa orang dilarang. Ada yang beranggapan kalau minum air dingin bagi ibu menyusui akan membahayakan dirinya sendiri dan bayinya. Sebenarnya hal tersebut kurang tepat dan hanya mitos.
© Dream
Ibu tak perlu pantang minuman dingin saat menyusui. Pada kenyataannya, dikutip dari KlikDokter, tidak ada hubungan antara ibu menyusui yang minum air es dengan kondisi kesehatan bayi yang menerima ASI.
Jika seorang ibu menyusui minum es, ia tidak akan membuat bayinya terkena flu atau pilek karena infeksi virus tidak ditularkan melalui ASI. Selain itu, tidak ada hubungan antara konsumsi cairan dingin dengan perubahan komposisi ASI.
Setiap air es yang diminum oleh ibu tetap akan keluar dalam bentuk ASI dengan suhu tubuh yang hangat. Jadi, tidak mungkin air es membuat ASI menjadi dingin dan menyebabkan bayi terkena flu atau pilek.
Apabila bayi terkena flu atau pilek, umumnya disebabkan oleh virus lain yang bukan berasal dari ASI. Bisa jadi, air es yang Anda minum tidak steril atau mengandung bakteri. Jadi, tak ada larangan dan tak masalah jika ibu menyusui minum minuman dingin dengan es.
Pastikan saja es batu dan air yang diminum dalam keadaan bersih. Akan lebih baik jika membuat sendiri karena pastikan kebersihannya lebih terjamin. Penjelasan selengkapnya baca di sini.
Dream - Fase menyusui merupakan momen berharga bagi ibu dan bayi. Bukan hanya memberikan nutrisi, tapi menciptakan ikatan emosional. Banyak ibu, terutama ibu baru menghadapi banyak keluhan di fase ini. Mulai dari puting yang kering dan pecah-pecah sampai adanya lecet di sekitar puting.
Hal ini biasa disebut juga cracked nipple. Kondisi ini kerap menganggu para ibu saat proses menyusui karena menyakitkan dan mengganggu ketika anak sedang menyusui.
" Cracked nipple perlu segera diatasi karena proses menyusui, seharusnya menjadi aktivitas yang menyenangkan untuk ibu dan bayi," kata dr. Ferry Darmawan, SpOG, dokter spesialis obstetri dan ginekologi, dalam acara Momami Mom Virtual Launching, beberapa waktu lalu.© Momami
Hal paling umum yang menyebabkan lecet adalah posisi dan pelekatan saat proses menyusui tidak sempurna. Hal ini juga dijelaskan oleh Citra Ayu Mustika selaku content creator dan konselor laktasi.
" Biasanya penyebab puting lecet adalah karena posisi dan pelekatan menyusui kurang tepat." kata Citra.
Selain itu, terkadang anatomi mulut bayi, seperti tounge-tie, atau lip-tie juga mempengaruhi kemungkinan lecet pada puting. Perlu diperhatikan, kondisi puting lecet jangan sampai didiamkan, ya Sahabat Dream. Karena hal ini bisa juga memicu sariawan pada bayi.
Banyak upaya dikerahkan untuk mengurangi cracked nipple atau puting lecet. Seperti mengoleskan krim, lotion, atau balm khusus untuk mengatasi puting lecet.
Sahabat Dream bisa mengoleskan balm yang mengandung bahan-bahan khusus yang baik dan aman untuk menyusui. Seperti Lanolin, Olive Oil, Shea Butter dan Virgin Coconut Oil. Lanolin dapat membantu merawat puting kering, lecet, dan pecah-pecah. Sedangkan Olive Oil mengandung vitamin E untuk mencegah kulit kering.
Selain itu, Shea butter merupakan pelembap antioksidan yang menutrisi untuk mencegah kulit kering. Serta manfaat VCO atau Virgin Coconut Oil yang dikenal sebagai pelembap alami kulit juga sangat baik untuk kondisi puting yang kering dan pecah-pecah, seperti Nursing Butter Nipple Balm dari Momami.
© Momami
Setelah diobati, jangan lupa posisi menyusui juga harus dibetulkan, agar pelekatan mulut bayi dengan puting ibu selama menyusui dapat sempurna, ya. (mut)
80 Kata-Kata Bulan Ramadhan, Bangkitkan Semangat Ibadah di Bulan Penuh Berkah
Panggil Nyi Roro Kidul di Pinggir Laut, yang Datang di Luar Dugaan
Bacaan Doa Sholat Subuh Lengkap dengan Dzikir yang Mendatangkan Banyak Kebaikan
Doa Ketika Memberi dan Menerima Zakat Fitrah yang Wajib Diketahui
Makeover Ruang Tamu Buat Lebaran, Auto Jadi Lebih Mewah dan Elegan
Pentingnya Jaga Kesehatan Kulit Bayi Agar Tak Alami Ruam Popok