Tanda yang Muncul Saat Anak Terkena Penyakit Ain

Reporter : Mutia Nugraheni
Jumat, 21 Mei 2021 14:02
Tanda yang Muncul Saat Anak Terkena Penyakit Ain
Pandangan mata (penyakit ain) yang berbahaya ini dapat muncul dengan sebab kedengkian orang yang memandang atau karena kekaguman.

Dream - Anak merupakan perhiasan orangtua. Kehadirannya membuat rumah jadi lebih hangat dan memunculkan perasaan senang dan bahagia. Tak heran kalau momen bersama anak saat sedang lucu-lucunya kerap dibagikan orangtua di media sosial.

Wajah anak yang menggemaskan, tampilan keluarga yang hangat, jadi konten yang menarik di media sosial dan mengundang perhatian banyak orang. Sayangnya hal ini bisa berdampak buruk, yaitu bisa membuat orang lain iri dan memunculkan penyakit ain.

Dikutip dari Muslimah.or.id, Nabi Muhammad SAW bersabda, “ Setiap yang memiliki kenikmatan pasti ada yang iri (dengki).” (Shahihul Jami’ 223. Lihat majalah Al Furqon). Perlu menjadi perhatian bagi orangtua bahwa dalam Islam ada bahaya ain (pandangan mata) terutama bagi anak-anak. Pandangan mata yang berbahaya ini dapat muncul dengan sebab kedengkian orang yang memandang atau karena kekaguman.

Ibnu Qoyyim rohimahullah dalam kitab Tafsir Surat Muawwadzatain berkata, “ Bahaya dari pandangan mata dapat terjadi ketika seseorang yang berhadapan langsung dengan sasarannya. Sasaran tukang pandang terkadang bisa mengenai sesuatu yang tidak patut didengki, seperti benda, hewan, tanaman, dan harta. Dan terkadang pandangan matanya dapat mengenai sasaran hanya dengan pandangan yang tajam dan pandangan kekaguman" .

Pengaruh dari bahaya pandangan mata pun hampir mengenai Rasulullah sebagaimana yang tertulis di surah Alqalam Al Qalam ayat 51:

AlQalam ayat 51

“ Sesungguhnya orang-orang kafir itu benar-benar hampir menggelincirkan kamu dengan pandangan mereka, tatkala mereka mendengar Al Quran dan mereka mengatakan ‘Sesungguhnya dia (Muhammad) benar-benar gila.”

Terdapat pula hadits dari Ibnu Abbas bahwasanya Rasulullah shollallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

Ibnu Abbas

“ Pengaruh ‘ain itu benar-benar ada, seandainya ada sesuatu yang bisa mendahului takdir, ‘ainlah yang dapat melakukannya.” (HR. Muslim)

 

 

1 dari 5 halaman

Tanda Anak Terkena Ain

Tanda Anak Terkena Ain © Dream

Ada tanda jika seorang anak terkena penyakit ain, yaitu menangis secara tidak wajar (bukan karena lapar, sakit atau mengompol), kejang-kejang tanpa sebab yang jelas, tidak mau menyusu pada ibunya tanpa sebab, atau kondisi tubuh sang anak kurus kering dan tanda-tanda yang tidak wajar lainnya.

Sebagaimana dalam hadits dari Amrah dari ‘Aisyah radhiallahu’anha, ia berkata, “ Pada suatu ketika Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam masuk rumah. Tiba-tiba beliau mendengar anak kecil menangis, lalu Beliau berkata,

Hadist Ain

“ Kenapa anak kecilmu ini menangis? Tidakkah kamu mencari orang yang bisa mengobati dia dari penyakit ‘ain?” (HR. Ahmad, Baqi Musnadil Anshar. 33304).

Begitu pula hadits Jabir radhiallahu’anhu bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata kepada Asma’ binti Umais, “ Mengapa aku lihat badan anak-anak saudaraku ini kurus kering? Apakah mereka kelaparan?” Asma menjawab, “ Tidak, akan tetapi mereka tertimpa ‘ain”. Beliau berkata, “ Kalau begitu bacakan ruqyah bagi mereka!” (HR. Muslim, Ahmad dan Baihaqi).

Selalu doakan anak dan mohon kepada Allah SWT agar buah hati dijauhkan dari hal buruk termasuk penyakit ain. Penjelasan selengkapnya baca di sini.

2 dari 5 halaman

Amalan yang Dianjurkan dalam Islam Agar Bayi Tidak Rewel

Amalan yang Dianjurkan dalam Islam Agar Bayi Tidak Rewel © Dream

Dream - Bayi yang menangis tengah malam memang merupakan hal wajar. Ada kalanya, si kecil begitu rewel dan terbangun tiap jam bahkan sampai menangis histeris. Hal ini tentunya membuat orangtua panik.

Islam menganjurkan untuk membaca doa dan melantunkan salawat untuk menenangkan bayi. Selain itu penting juga melakukan dua amalan ini. Dikutip dari dari Bincangsyariah.com, dituliskan dalam Maslakul Akhyar yang ditulis oleh Imam Sayyid Ustman bin Yahya, Dari Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma,

Imam Sayyid Ustman bin Yahya

“ Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam memohonkan perlindungan untuk Al-Hasan dan Al-Husain (dengan berkata) ‘U’iidzuka bikalimaatillaahit taammaati min kulli syaithoonin wa haammah, wa min kulli ainin laammah.’’ Kemudian beliau bersabda, ‘Sesungguhnya ayah kalian (Nabi Ibrahim) memohonkan perlindungan dengan kalimat itu untuk Isma’il dan Ishaq ” (HR. Abu Daud)

Doa yang dimaksud di atas sebagai berikut.

‘U’iidzuka bi kalimaatillaahit taammaati min kulli syaithoonin wa haammah, wa min kulli ainin laammah.

Aku berlindung pada-Mu dengan untaian-untaian kata Allah yang sempurna dari setiap setan, hewan mematikan yang berkeliaran pada malam hari, dan pandangan mata yang penuh iri dan dengki.

 

3 dari 5 halaman

Tuliskan di kertas dan taruh di bawah bantal

Tuliskan di kertas dan taruh di bawah bantal © Dream

Kedua, dalam kitab Majmu’ah Ahzab wa Awrad Al-Syaikh Al-Akbar Ibnu Arabi disebutkan bahwa jika ada bayi atau anak yang sering menangis dan rewel, maka hendaknya wirid dan amalan ini ditulis dan kemudian diletakkan di bawah kepala atau bantal bayi tersebut. Wirid agar anak tidak rewel dan sering menangis yang dimaksud adalah sebagai berikut;

Kitab Majmuah

Bismillaahir rohmaanir rohiim. Afamin haadzal hadiitsi ta’jabuun, wa tadh-hakuuna wa laa tabkunn wa antum saamidunn, fa askinnii ayyatuhal manfuukhoh, wa akhrijnii kamaa khoroja yuunusa ‘alaihis salaamu min bathnil huuti.

Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Maka apakah kalian merasa heran terhadap pemberitaan ini, dan kalian menertawakan dan kalian tidak menangis? Sedangkan kalian melengahkannya. Maka tenangkanlah aku wahai orang yang ditiup, dan keluarkan aku sebagaimana Nabi Yunus keluar dari perut ikan hiu.

Selengkapnya baca di sini.

4 dari 5 halaman

Islam Gambarkan Buah Hati Merupakan Perhiasan Orangtua, Simak Penjelasannya

Islam Gambarkan Buah Hati Merupakan Perhiasan Orangtua, Simak Penjelasannya © Dream

Dream - Nilai-nilai Islam harus senantiasa jadi panduan dan pedoman dalam tiap aspek kehidupan. Termasuk dalam berkeluarga dan mengasuh putra putri tercinta. Hadirnya buah hati dalam sebuah keluarga, merupakan amanah.

Tak hanya itu, anak juga bisa jadi penenang dan penyejuk hati serta perhiasan orangtuanya. Dalam al-Quran Allah menjelaskannya dalam QS. al-Kahfi[18] ayat 46:

Alkahfi

Artinya: Harta dan anak-anak adalah perhiasan kehidupan dunia tetapi amalan-amalan yang kekal lagi saleh adalah lebih baik pahalanya di sisi Tuhanmu serta lebih baik untuk menjadi harapan. ( QS. al-Kahfi[18] ayat 46)

Dikutip dari Bincang Muslimah, menurut al-Maraghi dalam Tafsir al-Maraghi harta merupakan sebuah perhiasan meskipun tidak mempunyai anak, dan bukan sebaliknya. Beliau menjelaskan orang yang mempunyai anak sedang ia tidak mempunyai harta maka orang itu berada dalam kesengsaraan dan kemelaratan.

 

5 dari 5 halaman

Anak dan Perhiasan Memiliki Persamaan

Anak dan Perhiasan Memiliki Persamaan © Dream

Maka, di antara keduanya haruslah seimbang agar jauh dari kemelaratan. Pendapat al-Maraghi ini menunjukkan bahwasanya orangtua dilarang menelantarkan anak dan wajib memenuhi kebutuhan anak.

Sementara menurut Hamka dalam Tafsir al-Azhar ini merupakan ayat rayuan yang sangat indah. Allah SWT memberi peringatan bahwa harta dan anak itu memanglah perhiasan yang sangat indah. Namun sayang, perhiasan indah itu hanyalah bersifat sementara karena memiliki batasan waktunya.

Dalam tafsir Kemenag (Dapartemen Agama RI, al-Quran dan Tafsirnya: 2006), ayat ini mengabarkan kepada kita semua bahwasanya anak merupakan perhiasan yang harus dijadikan jalan bagi orangtua untuk melakukan amal saleh yang akan mengantarkan kepada ridho Allah SWT.

Jika orangtua memperlakukan anak dengan cara yang tidak baik dan tidak mengundang pahala serta ridho Allah SWT maka kehadiran anak akan berubah menjadi sebuah cobaan.

Allah telah menjelaskan yang menjadi kebanggaan manusia di dunia ini ialah harta benda dan anak-anak, karena manusia sangat memperhatikan keduanya. Banyak harta dan anak dapat memberikan kehidupan dan martabat yang terhormat kepada orang yang memilikinya. Sebaliknya, juga dapat menjadikan seseorang takabur dan merendahkan orang lain.

Penjelasan selengkapnya baca di sini.

 

Beri Komentar