Vaksin Bayi/ Foto: Shutterstock
Dream - Radang paru atau dalam istilah medis disebut pneumonia, merupakan penyakit menular dan jadi pemicu utama kematian anak di dunia. Untuk di Indonesia sendiri, pneumonia termasuk peringkat dua merupakan penyebab kematian anak balita.
Data dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, dikutip dari KlikDokter, sekitar 14,5 persen bayi dan 5 persen balita di Indonesia meninggal akibat pneumonia.
Untuk itu World Health Organization (WHO) merekomendasikan agar pneumococcal conjugate vaccine (PCV) atau vaksin pneumokokus masuk dalam program imunisasi rutin bagi anak-anak. Menurut dr. Theresia Rina Yunita, pemberian vaksin PCV bertujuan untuk mencegah pneumonia akibat infeksi Streptococcus Pneumoniae.
" Vaksin PCV berisi protein konjugasi yang bisa mencegah perkembangan penyakit akibat infeksi bakteri tersebut," ujarnya.
Sejak September 2022, Kemenkes secara resmi memberikan vaksin PCV gratis untuk melindungi seluruh anak dan balita Indonesia. Sebelumnya untuk bisa mendapatkan vaksin ini dibutuhkan biaya sekitar Rp500 ribu hingga Rp1,2 juta.
Bagaimana bisa mendapatkan vaksin ini secara gratis? Perhatikan 4 hal berikut.
1. Kunjungi Fasilitas Pelayanan Kesehatan Pemerintah
Vaksin PCV bisa diperoleh di berbagai fasilitas pelayanan kesehatan milik pemerintah. Si kecil bisa mendapatkan vaksin PCV gratis di puskesmas, posyandu atau RS. Cari tahu dulu syaratnya di tiap fasilitas, baru kemudian daftar untuk ikut vaksin PCV.
2. Usia Bayi
Kemenkes memiliki ketentuan vaksin PCV gratis diberikan pada bayi usia 2, 3, dan 12 bulan. Imunisasi dilakukan dengan menyuntikkan vaksin PCV berdosis 0,5 ml di bagian paha kiri. Vaksin diberikan sebanyak 3 dosis.
Vaksin PCV gratis yang diberikan di puskesmas maupun unit pelayanan kesehatan lainnya telah terbukti aman, sudah memperoleh rekomendasi WHO, dan lulus uji Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
Syarat mendapatkan vaksin PCV gratis adalah anak berada dalam kondisi sehat. Dokter Theresia mengungkapkan bahwa pemberian vaksin sebaiknya ditunda apabila anak sedang sakit.
“ Jadi tunggu kondisi anak sehat terlebih dahulu untuk menerima pneumococcal conjugate vaccine (PCV),” ungkapnya.
4. Pastikan Tidak Ada Alergi
Penting untuk memberitahu dokter atau petugas pelayanan kesehatan apabila buah hati memiliki reaksi alergi terhadap jenis vaksin apa pun. Apabila terdapat reaksi alergi parah terhadap vaksin pneumokokus atau kandungan apa pun di dalam vaksin, si kecil mungkin tidak diperkenankan untuk mendapatkan PCV.
Sumber: KlikDokter
Dream - Membawa buah hati di masa pandemi untuk vaksinasi tak boleh ditunda. Terutama jika anak-anak belum mendapatkan vaksin dasar, yang diperuntukkan bagi balita. Bagi pemegang BPJS Kesehatan, dikutip dari KlikDokter, tak perlu membayar lagi untuk mendapat vaksin dasar.
Itu artinya, BPJS Kesehatan menjamin pelayanannya, sementara pemerintah yang menyediakan vaksinnya. Untuk itu tak perlu menunda lagi ke layanan kesehatan untuk mendapatkan vaksin bagi anak.
Lalu apa saja jenis vaksin imunisasi dasar lengkap 0-11 bulan yang ditanggung BPJS Kesehatan?
© Shutterstock
BCG 1 Kali (saat usia 1 bulan)
Vaksin BCG atau Bacille Calmette-Guerin merupakan vaksin yang digunakan untuk mencegah bakteri Mycobacterium tuberculosis penyebab penyakit TBC. TBC memang menjadi salah satu penyakit yang mendapat perhatian serius dari pemerintah sejak lama. Ini karena Indonesia masih menjadi salah satu negara dengan kasus terbanyak.
DPT-HB 3 kali (pada bayi usia 2, 3, dan 4 bulan)
Sejak lama pemerintah merekomendasikan vaksin ini untuk mencegah penyakit difteri, pertusis (batuk rejan), dan tetanus dengan vaksin sejak balita. Pemberian vaksin DPT bisa menghindarkan seseorang dari kondisi kesehatan yang serius, termasuk kematian. Vaksin ini biasanya diberikan pada bayi usia 2, 3, dan 4 bulan lalu dilanjutkan dengan booster pada usia 18 bulan dan 5 tahun.
Polio 4 kali
Jenis vaksin yang ditanggung BPJS selanjutnya adalah polio. Saat terkena polio, anak dapat mengalami kelumpuhan dan radang selaput otak. Vaksin ini diberikan sebanyak empat kali. Cara dapat melalui oral (diteteskan ke mulut) ataupun suntikan.
Campak 1 kali
Campak juga masuk sebagai program imunisasi dasar dari pemerintah. Kalau terkena masalah kesehatan ini, seseorang ini bisa mengalami radang paru dan radang otak. Vaksin campak yang ditanggung oleh BPJS adalah sebanyak satu kali. Nantinya orang tua harus memberikan booster pada anak usia 18 bulan dan 5-7 tahun.
Imunisasi HB-0 (Vaksin Hepatitis)
Vaksin ini diberikan pada bayi baru lahir dengan ibu yang punya masalah hepatitis B, bukan untuk kasus bayi berat badan lahir rendah. Pemberian vaksin ini tidak boleh diberikan lebih dari 24 jam setelah bayi dilahirkan.
Deretan vaksin di atas disebut sebagai program imunisasi dasar yang digalakkan pemerintah dalam beberapa tahun terakhir. Semuanya gratis kalau orangtua dan anak punya BPJS Kesehatan yang aktif.
Selengkapnya baca di sini.
Masya Allah! 5 Anak Artis Ini Hafiz Quran, Suara Maryam Putri Oki Setiana Dewi Merdu Banget
Lakukan Operasi Caesar Lebih dari Tiga Kali, Amankah?
Doa Agar Keinginan Terkabul dan Cara Berdoa yang Benar, Perbanyak Sedekah serta Taubat
Baru Pakai Hijab? Ada 5 Trik yang Wajib Diketahui
Gaya Busana Nisa Cookie, Padukan Kaus Stripes untuk Tampil Stylish
BERANI BERUBAH: Taman Baca Membuka Jendela Dunia - Berani Berubah
Doa Agar Keinginan Terkabul dan Cara Berdoa yang Benar, Perbanyak Sedekah serta Taubat
Sempat Menghilang di Puncak Karir, Ressa Herlambang Bangkrut Sampai Orangtua Sakit
Cara Kreatif Hesti Purwadinata Bikin Outfit Kondangan Terlihat Mahal
Aplikasikan Bedak Lebih Merata dengan Puff dan Kuas Agar Riasan Bawah Mata Tahan Lama