Viral, Aksi Lucu Bocah Malaysia Joget Sleepy Mummy

Reporter : Mutia Nugraheni
Senin, 13 Januari 2020 18:03
Viral, Aksi Lucu Bocah Malaysia Joget Sleepy Mummy
Isabelle menari dengan penuh ekspresi. Lihat videonya.

Dream - Melihat anak yang lucu, seringkali membuat kita gemas. Apalagi jika bocah tersebut pintar menari dan penuh semangat.

Isabelle Semanjan, seorang anak berumur 6 tahun asal Malaysia, viral di media sosial. Hal tersebut lantaran dirinya menari penuh semangat di hari pertamanya masuk sekolah dasar (SD).

Saat berkumpul di aula sekolah, Isabelle dan teman-temannya menari bersama. Berada di baris depan, Isabelle mencontohkan tarian " Sleepy Mummy" .

Ia menari di atas bangku panjang, sementara teman-temannya mengikuti. Hal yang paling menggemaskan adalah Isabelle menari dengan penuh ekspresi.

Tubuhnya begitu lincah mengikuti tarian. Tak heran kalau tarian Isabelle bikin banyak orang jadi ikut semangat. Lihat saja videonya.

 
 
 
View this post on Instagram

Teacher ask issabelle to sing & dance “ slepping mummy” and follow by her friends..???? #mynewschool #primaryone

A post shared by Issabelle_Semanjan (@issabelle_2013) on

1 dari 4 halaman

Viral, Dosen UII Persilakan Mahasiswinya Boyong Bayi ke Kelas

Viral, Dosen UII Persilakan Mahasiswinya Boyong Bayi ke Kelas © Dream

Dream - Menyelesaikan tugas laporan dan presentasi merupakan kewajiban para mahasiswa dan mahasiswi. Dalam kondisi apapun, tugas harus diselesaikan demi memenuhi kewajiban mata kuliah dengan baik dan mendapat nilai.

Seorang mahasiswi Pasca Sarjana Fakultas Hukum, Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta, menyadari betul hal tersebut. Ia pun menjalani presentasi, sambil membawa bayi perempuannya yang dititipkan di luar kelas bersama neneknya.

Mahasiswi tersebut lalu meminta izin pada dosennya, Abdul Gaffar Karim, untuk mendapat giliran presentasi pertama agar bisa segera menenangkan bayinya yang menangis di luar kelas. Abdul justru merasa terenyuh dan meminta mahasiswinya itu untuk membawa masuk bayinya.

Mahasiswi tersebut awalnya ragu, tapi Abdul yang merupakan dosen Fakultas Hukum itu meyakinkannya. Bayi itu lalu diboyong masuk ke kelas. Saat mahasiswi yang juga seorang ibu tersebut melakukan presentasi, Abdul dengan senang hati menggendong bayinya.

 

2 dari 4 halaman

Viral di Media Sosial

Momen yang menghangatkan hati itu diceritakan Abdul di akun Facebooknya yang kemudian viral. Banyak yang salut dengan Abdul karena membuat kelas mata kuliah menjadi sangat ramah bagi ibu dan bayinya.

" Dia menyerahkan bayinya padaku, dan kembali ke tempat duduk untuk siap-siap presentasi. Aku lanjut menyimak presentasi mahasiswa sambil menggendong bayi lucu ini. Lecturing and baby-sitting, why not. Seorang pendidik harus punya kendali penuh atas proses belajar bukan?,"  tulisnya.

Semoga makin banyak kelas-kelas di kampus yang ramah bagi ibu dan anak. Salut, pak dosen!

3 dari 4 halaman

Wow, Bocah 9 Tahun Bisa Pecahkan Soal Matematika Level Universitas

Wow, Bocah 9 Tahun Bisa Pecahkan Soal Matematika Level Universitas © Dream

Dream - Soal Matematika yang diperuntukkan bagi siswa sekolah dasar, tingkat kesulitannya tentu berbeda untuk mahasiswa jurusan Matematika. Bagi Shogo Ando, soal Matematika tingkat Universitas, justru bisa diselesaikannya dengan mudah.

Shogo masih berusia 9 tahun, ia merupakan murid kelas 4 di sekolah kawasan Nishinomiya, Prefektur Hyogo. Bocah ini sangat suka dengan matematika. Pada Oktober 2019 lalu, Shogo menjalani ujian Matematika Suken Kyu tingkat 1.

Hasilnya, skor Shogo paling tinggi. Tingkat kesulitan soal yang diberikan merupakan level universitas. Shogo mengalahkan rekor Hiroto Takahashi, yang lulus tes saat berusia 11 tahun.

 

 

4 dari 4 halaman

Belajar Intensif di Usia 7 Tahun

Belajar Intensif di Usia 7 Tahun © Dream

Shogo mulai belajar matematika lebih dalam di usia 7 tahun. Setelah lulus tes, dan mendapat skor tertinggi, Shogo berharap kemampuannya bisa membantu masyarakat

" Saya ingin menggunakan pengetahuan matematika saya dan berkontribusi pada masyarakat melalui penelitian, seperti menghentikan pemanasan global," kata bocah itu, seperti dikutip dari Japan Times.

Tes ini tersedia dalam 14 level, mulai dari level prasekolah hingga perguruan tinggi. Lebih dari 350 ribu rang mengikuti tes ini setiap tahun. Tes Kyu mencakup berbagai sub mata pelajaran matematika seperti fungsi multivariabel dan ruang linear metrik.

 

 

Beri Komentar