Murid Tertidur/ Foto: Shutterstock
Dream - Sekolah online tentunya sangat berbeda dengan sekolah tatap muka, namun ada satu hal yang kerap terjadi. Selalu ada murid yang tertidur saat kelas berlangsung.
Sebagian besar guru mungkin menganggap kalau anak yang tidur di kelas tidak disiplin dan malas. Cap buruk langsung disematkan. Brandon Holeman, seorang guru SMP di Amerika Serikat memiliki pandangan lain.
Lewat akun TikToknya @bcholeman, mengungkap kalau anak yang tertidur saat kelas, kadang memang hanya butuh dimaklumi. Sebagai guru, dibutuhkan kepekaan dan bukan memberi penilaian buruk.
" Terkadang, hal terbaik yang bisa dilakukan seorang guru untuk seorang siswa adalah membiarkan mereka masuk, menundukkan kepala, dan tidur," kata @bcholeman.
Ia menjelaskan sangat penting bagi guru untuk menempatkan diri pada posisi siswa sebelum melabeli mereka. Bisa jadi ada peristiwa yang membuat murid tersebut stres, depresi, tak bisa tidur semalaman.
" Ada seorang siswa yang datang ke kelas hari ini, dan dia tampak terus menunduk. Sebelum kelas dimulai, salah satu teman siswa memberi tahu guru bahwa kakeknya baru saja meninggal. Jadi ketika dia memberikan hasil ujian, saya memberi catatan untuknya: " Saya turut berduka. Saya berdoa untuk kamu," ungkap @bcholeman.
Menurutnya, si murid masih berduka dan masuk kelas demi ikut tes dalam keadaan murung, kelelahan dan mungkin sangat mengantuk. Meski demikian ia tetap masuk kelas untuk ujian. Hal ini menurut Brandon harus diapresiasi dan dimengerti.
Menurutnya kadang sebagai guru, harus lebih peka melihat kondisi psikologis murid. Bisa jadi murid tersebut sedang mengalami hari yang berat dalam keluarga, kehidupan pribadi, keuangan atau hal lain yang tak bisa ia bicarakan. Berikut videonya.
@bcholeman It’s hard to believe this video is 1 year old today. Before the pandemic, before leaving teaching. But the message is still so true, love your kids.
♬ original sound - Brandon Holeman
Menurut Dr. Regine Muradian, Psy.D., seorang psikolog klinis ada banyak faktor yang membuat murid tertidur di kelas dan tidak fokus. Bisa jadi mereka mengalami masalah fisik atau psikologis yang mereka sendiri tak mengerti dan tak bisa menjelaskannya.
Kepekaan guru di kelas, kerjasama dengan orangtua memang sangat penting. Anak kerap tertidur di kelas bisa karena mengalami insomnia, depresi, level kecemasan yang tinggi, tak bisa mengatur waktu dengan baik, perceraian orangtua, transisi dari sekolah atau kelas baru dan masih banyak lagi. Penting bagi pendidik untuk melihatnya dalam sudut pandang yang lebih luas.
Dream - Proses belajar jarak jauh secara online atau daring sudah memasuki tahun kedua. Kondisi ini memang sangat sulit dan menantang. Tak dipungkiri kerap memicu konflik antara orangtua dan pihak sekolah.
Seperti salah satu curhatan akun Twitter @nung_306. Ia bercerita kalau istrinya baru saja dikeluarkan dari grup WhatsApp belajar anaknya yang masih duduk di sekolah dasar (SD).
Sang istri protes karena tugas anak-anak cukup banyak yaitu 5 lembar di LKS dan tugas dari buku paket. Sementara sang guru tak memberikan penjelasan atau tutor baik melalui video atau pun secara online.
" Pagi ini bini gw sedikit kasih masukan ke Guru anak gw yg pertama, soal pemberian tugas harian mulai dari LKS yg bisa sampai 5 lembar belum ditambah tugas dari buku paket, dan adiknya pun sama seperti itu. Dan pagi ini bini gw udah merasa kewalahan dengan tugas yg diberikan hingga beberapa halaman sekaligus, dan saat memberikan masukan ke sang guru, endingnya bini gw malah di kick dari group tsb," tulis @nung_306 di Twitter.
Menurut @nung_306 hal itu membuatnya sangat kecewa sebagai orangtua murid. Pasalnya setelah dikeluarkan dari grup, orangtua tak bisa memantau lagi pelajaran dan tugas yang diberikan.
" Saat kita dikeluarkan dr WAG kelas, otomatis anak gw gk bisa lg mengikuti pelajaran apapun & putus semua informasi dr sekolahnya, apakah artinya anak gw dgn ini jg otomatis dikeluarkan dr sekolah?," ungkapnya.
Protes @nung_306 menjadi viral di Twitter. Ia pun mempertanyakan hal tersebut pada pihak Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor, tempat tinggalnya. Screenshot chat istrinya dan guru tersebut juga diunggahnya.
Untuk bahan pertimbangan teman² apakah ada kata² salah dari apa yg disampaikan bini gw? pic.twitter.com/U6FxT0oUEv
— Bang_Anung (@nung_306)August 4, 2021
Rupanya pihak sekolah langsung menindaklanjuti protes @nung_306. Tampaknya hal ini juga dialami banyak orangtua saat mendampingi anak-anaknya belajar online.
Dream - Sekolah di rumah secara online dalam situasi pandemi jadi pilihan terbaik bagi keamanan dan kesehatan anak-anak saat ini. Hal ini memang tidak ideal, karena banyak pengalaman sosial dan interaksi yang tak dialami anak-anak.
Salah satunya adalah jajan di kantin, makan bersama teman-teman atau saling berbagi bekal. Termasuk mendapat uang jajan lalu menggunakannya untuk membeli camilan favorit. Ini merupakan bagian yang sangat sangat menyenangkan bagi anak-anak ketika bersekolah.
Seorang ayah asal Malang tak mau anaknya kehilangan pengalaman tersebut. Ia pun membuat kantin sekolah versi rumahan. Disediakan meja yang berisi berbagai jajanan anak sekolah dasar (SD).
Saat anaknya istirahat di sela-sela belajar online, bisa ke meja tersebut untuk jajan. Cerita manis dibagikan akun Twitter @ApriantoDhany.
Anak kecil ini sudah mulai sekolah.... Buka laptop, google class, trus langsung njujug kantin 😂
Bedanya hanya ini dirumah dan kantin dijaga bapaknya sendiri😂
Piye anak2mu lur? @infomalang @PemkotMalang pic.twitter.com/8c9K3h7TJm— Kelompencapir A (@ApriantoDhany)July 13, 2021
Rupanya, meski sekolah di rumah si anak tetap dapat uang saku untuk membeli jajanan rumahan tersebut. Bisa juga mendapat jajanan jika membantu pekerjaan rumah tangga atau ketika ia bisa menghafal surah pendek. Wah, bisa dicontoh di rumah, Sahabat Dream
Bayar kak
Anak tetep dapat uang saku
Beli jajan di kantin pake uang + tugas
Bisa hapalan surat pendek atau bantu mama nya 😂
*Masukin uang jajan anak lagi ke dompet😂— Kelompencapir A (@ApriantoDhany)July 13, 2021
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN