Dream - Anak-anak cenderung menyukai makanan yang manis. Gula memiliki sifat yang dapat membuat ketagihan, sehingga ketika disuruh memilih makanan, anak-anak sering kali lebih suka makanan yang manis daripada yang gurih.
Meski gula memang memberikan kenikmatan dengan rasa manisnya, konsumsi gula yang berlebihan dapat menimbulkan berbagai efek yang membahayakan. Oleh karena itu, orang tua harus memperhatikan asupan gula yang dikonsumsi si kecil demi kesehatannya jangka panjang.
Berikut adalah beberapa dampak berbahaya yang bisa terjadi jika anak kelebihan asupan gula. Penting untuk memperhatikan camilannya sehari-hari, karena dampak berikut bisa muncul di kemudian hari.
Makanan yang mengandung banyak gula seperti minuman bersoda, permen, atau kue, dapat menyebabkan berbagai masalah pada saluran pencernaan. Masalah tersebut meliputi asam lambung, gangguan pencernaan, dan malabsorpsi zat-zat penting.
Jika anak sering mengeluh sakit perut atau mengalami gangguan pencernaan, sebaiknya kurangi camilan manis dari menu makanannya. Tambahkan makanan yang menenangkan perut seperti pisang, nasi merah, ubi, yogurt, atau oatmeal.
Kerusakan gigi pada anak-anak tidak hanya menyebabkan rasa sakit dan ketidaknyamanan, tetapi juga dapat menyebabkan masalah lebih serius seperti infeksi.
Kebersihan mulut yang buruk pada masa kanak-kanak bisa berdampak pada kesehatan gigi mereka di masa dewasa karena gigi susu memiliki peran penting sebagai pengganti gigi permanen.
Makanan yang tinggi gula seperti biskuit atau permen dapat menyebabkan penambahan berat badan karena kandungan kalorinya yang tinggi namun minim nutrisi. Jenis makanan ini sering disebut sebagai kalori kosong.
Penambahan berat badan akibat konsumsi makanan berkalori kosong bisa menjadi masalah serius pada anak karena dapat meningkatkan risiko obesitas dan masalah kesehatan lainnya.
Anak-anak yang mengonsumsi lebih dari 40 hingga 80 gram fruktosa per hari berisiko mengalami diare.
Beberapa jenis gula memiliki sifat merangsang usus yang meningkatkan produksi air dan elektrolit serta mempercepat proses buang air besar.
Fruktosa, yang ditemukan dalam buah-buahan jadi salah satu jenis gula yang bisa menyebabkan reaksi ini. Oleh karena itu, pilihlah buah dengan cermat.
Konsumsi makanan tinggi gula juga dapat memengaruhi kualitas tidur anak yang pada akhirnya dapat berdampak pada kemampuan mereka dalam berpikir dan belajar.
Kualitas tidur yang buruk bisa mengganggu fungsi kognitif anak, termasuk perhatian, memori, dan kemampuan pengendalian impuls. Karena tidur memiliki peran penting dalam perkembangan anak, pastikan mereka mendapatkan kualitas tidur yang baik.
Konsumsi gula berlebihan pada anak dapat mengakibatkan penurunan sensitivitas insulin yang menyebabkan peningkatan kadar insulin yang tidak normal dalam tubuh.
Hal ini bisa meningkatkan risiko terkena diabetes pada anak-anak.
Sumber: Fimela.com.
Advertisement
Lebih dari Sekadar Kulit Sehat: Cerita Enam Selebriti Merawat Kepercayaan Diri yang Autentik
Kebiasaan Pakai Bra saat Tidur Berbahaya? Cari Tahu Faktanya
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Peneliti Ungkap Pemicu Perempuan Sanggup Bicara 20 Ribu Kata Sehari?
Bentuk Roti Cokelat Picu Komentar Pedas di Medsos, Chef Sampai Revisi Bentuknya
Mahasiswa Sempat Touch Up di Tengah Demo, Tampilannya Slay Maksimal
Desain Samsung Galaxy S26 Bocor, Isu Mirip iPhone 17 Pro Bikin Heboh Pecinta Gadget
Konser Sejarah di GBK: Dewa 19 All Stars Satukan Legenda Rock Dunia dalam Panggung Penuh Magis
Lebih dari Sekadar Kulit Sehat: Cerita Enam Selebriti Merawat Kepercayaan Diri yang Autentik