Waspada Titik Putih di Tengah Mata Si Kecil, Bisa Jadi Katarak

Reporter : Mutia Nugraheni
Rabu, 13 September 2017 12:07
Waspada Titik Putih di Tengah Mata Si Kecil, Bisa Jadi Katarak
Katarak ini membuat penglihatan anak pun jadi tidak peka, jika tak ditangani segera bisa memicu kebutaan.

Dream - Asri Welas, merupakan ibu yang sangat tanggap. Ia menyadari ada titik putih di tengah mata putra keduanya, Rayyan Gibran Ridharaharja atau akrab disapa Ibran. Saat itu usia Ibran masih 3 bulan.

Asri pun membawa putranya ke dokter spesialis mata. Dari pemeriksaan diketahui kalau Ibran mengalami katarak. Operasi akhirnya dilakukan untuk mengangkat katarak tersebut di usia Ibran yang masih 5 bulan.

Titik putih, noda abu-abu atau kekeruhan di area hitam (pupil) mata, memang merupakan tanda utama seorang bayi atau anak mengalami katarak. Katarak ini membuat penglihatan anak pun jadi tidak peka.

Saat diberi mainan warna cerah atau yang berkedip responsnya tidak maksimal atau malah tak merespons. Banyak yang bertanya-tanya, mengapa seorang bayi bisa mengalami katarak, padahal ini merupakan penyakit yang sering dialami orang berumur?

Katarak pada bayi dalam istilah medis disebut katarak kongenital. Seperti dikutip dari Hello Sehat, katarak tersebut merupakan kekeruhan lensa mata yang terjadi sejak lahir. Lensa mata ini berfungsi untuk memfokuskan cahaya yang masuk ke mata menuju retina, sehingga mata bisa menangkap gambar dengan jelas.

Pada penderita katarak, sinar cahaya yang masuk ke mata tersebar ketika melewati lensa yang keruh, sehingga gambar yang diterima mata menjadi kabur atau malah tak terlihat sama
sekali.

Pada bayi yang mengalami katarak, jika diperhatikan area pupilnya akan terdapat noda atau titik putih di bagian tengahnya. Bisa hanya di salah satu mata atau kedua mata. Untuk itu
cobalah perhatikan mata si kecil. Jika terdapat titik putih, segera periksakan ke dokter anak atau ke dokter mata.

Pemicu katarak pada bayi
Bayi bisa mengalami katarak karena beberapa faktor. Antara lain adanya faktor keturunan. Misalnya, orangtua atau kakek neneknya pernah mengalami katarak. Bisa juga karena adanya
masalah metabolisme pada tubuh.

Diabetes, trauma inflamasi atau reaksi obat juga bisa menimbulkan katarak pada bayi. Untuk itu, para ibu hamil tak boleh mengonsumsi obat sembarangan. Harus konsultasi lebih dulu
dengan dokter dan menaati dosis yang dianjurkan.

Katarak kongenital juga bisa terjadi saat bayi masih dalam kandungan. Penyebabnya adalah saat hamil, ibu mengalami infeksi, seperti campak atau rubella (yang merupakan penyebab paling umum), rubeola, cacar air, cytomegalovirus, herpes simplex, herpes zoster, poliomyelitis, influenza, virus Epstein-Barr, sifilis, dan toksoplasmosis.

Selengkapnya baca di sini.

Beri Komentar