Foto Ilustrasi Pray For Gaza
Dream - Untuk kesekian kalinya tentara Israel menyerang warga Palestina di Jalur Gaza. Banyak korban berjatuhan terutama wanita dan anak-anak. Kecaman atas serangan itu datang dari banyak negara, dari banyak tokoh berbagai agama.
Kecaman dan aksi simpatik dan dukungan juga mengalir deras dari kalangan musisi yang terketuk hatinya melihat penderitaan warga Gaza. Mereka mencoba mengetuk hati nurani orang lain lewat lagu-lagu, yang kemudian yang diputar sejumlah radio dan stasiun televisi berbagai negara.
Lagu-lagu itu berpadu dalam sebuah pesan universal yang diperdengarkan ke penjuru dunia, bahwa tragedi itu tidak saja menggerikan, tapi juga sudah membunuh ratuan bahkan ribuan orang.
Berikut ini ada enam lagu yang menyuarakan dan kutukan bagi pengibar perang. Lagu ini sekaligus penyemangat rakyat Palestina bahwa mereka tidak berjuang sendiri.
(Sumber: Kapanlagi.com)
Dream - Kegigihan dan keteguhan rakyat Palestina dalam mempertahankan negaranya, membuat Maher Zain terinspirasi untuk menciptakan lagu berjudul Palestine Will Be Free.
Lagu ini menceritakan sebuah harapan yang ada pada setiap rakyat Palestina serta semua orang, bahwa sesuatu saat akan ada kebebasan dan perdamaian yang mereka imipikan.
Every day we tell each other/That this day will be the last/And tomorrow we all can go home free/And all this will finally end/Palestine tomorrow will be free."
Sebuah bait yang memilukan jika kita melihat seperti apa situasi di Palestina saat ini. Impian untuk tidur nyenyak atau berjalan-jalan secara tenang tanpa ada mortir atau peluru berdesingan.
Dream - Michael Heart tergugah dengan perjuangan rakyat Palestina yang tak pernah menyerah. Meski hujan mortir dan peluru terus bertebaran, dengan batu dan senjata ala kadarnya mereka terus berjuang siang dan malam.
Atas kegigihan ini dia membuat sebuah lagu untuk penyemangat rakyat Palestina, We Will Not Go Down. Michael mencoba mengetuk mata dunia seperti apa situasi akan perang yang tak imbang ini, namun tak pernah sama sekali menyurutkan semangatnya.
Lagu ini dirilis pada 2012 dan dibebaskan untuk download atau diperdengarkan. Namun, Michael juga menyarankan agar yang mendownload memberikan donasi yang akan dilanjutkan ke United Nations serta Works Agency for palestine Refugees In The Near East.
Dream - Artis internasional yang tak asing dengan isu politiknya baik di musik dan publik, Roger Waters selalu membuat lagu dengan konsep yang berisukan apa yang terjadi di masyarakat, perang dan ketidakadilan.
Meski bukan musisi berdarah muslim, namun ia menunjukkan kepeduliannya dengan apa yang terjadi di Gaza. Personel dari Pink Floyd ini mempersembahkan We Shall Overcome yang didedikasikan untuk rakyat Palestina.
Dalam liriknya mereka menyampaikan pesan ke penjuru dunia bahwa peperangan ini harus dihentikan. Roger juga berharap kelak permusuhan ini akan berbuah indah, di mana kedua kubu berjalan berdampingan dan menerobos tembok pemisah.
Dream - Sami Yusuf menciptakan sebuah lagu yang sangat mengharukan yang diambil dari kisah nyata yang terjadi di Palestina. Lagu ini menceritakan bahwa seorang pemuda yang pamit kepada Ibunya untuk pergi berperang.
Bagi pemuda yang sudah cukup umur, mereka pun harus membantu saudara lainnya untuk ikut berperang walau hanya bersenjatakan ketapel dan batu. Tak ada pelatihan militer khusus, sedangkan mereka menghadapi tentara yang sudah terlatih dengan senjata yang canggih.
Tak bisa dibayangkan perasaan Ibunya yang harus mengikhlaskan anaknya untuk pergi berperang. Setiap menit hujan bom menyerang dan keesokannya jeritan dan linangan para Ibu yang pasrah melihat anaknya terbujur kaku di dalam peti mati.
Dream - Tak terasa air mata ini menetes ketika mendengar lantunan lagu milik Abdullah Rolle. Nasyid asal Inggris ini menceritakan kisah anak-anak Palestina yang menjadi korban perang.
Abdullah mempertanyakan apa salah korban-korban ini dan mengapa mereka harus melepas nyawa sekaligus masa depannya. Kepedihan Ibu yang pastinya tak pernah berharap melihat buah hatinya meninggal.
Dream - Berjuang tak harus terlibat dalam perang, namun juga bisa dengan cara yang lain. Kareem Dennis atau dikenal dengan nama panggung Lowkey ini membuat sebuah lagu perlawanan rakyat Palestina.
Pemuda keturunan Inggris dan Irak ini yakin bahwa lagu memiliki kekuatan viral untuk menggerakkan sesuatu. Musisi yang juga aktivis politik ini menyerukan perlawanan Palestina sekaligus mengajak masyarakat dunia untuk bergabung dan mengutuk perang yang terjadi.
Advertisement
4 Komunitas Animasi di Indonesia, Berkarya Bareng Yuk!
Senayan Berbisik, Kursi Menteri Berayun: Menanti Keputusan Reshuffle yang Membentuk Arah Bangsa
Perusahaan di China Beri Bonus Pegawai yang Turun Berat Badan, Susut 0,5 Kg Dapat Rp1 Juta
Style Maskulin Lionel Messi Jinjing Tas Rp1 Miliar ke Kamp Latihan
Official Genas, Komunitas Dance dari Maluku yang `Tularkan` Goyang Asyik Tabola Bale
Peneliti Ungkap Pemicu Perempuan Sanggup Bicara 20 Ribu Kata Sehari?
Throwback Serunya Dream Day Ramadan Fest bersama Royale Parfume Series by SoKlin Hijab
Bentuk Roti Cokelat Picu Komentar Pedas di Medsos, Chef Sampai Revisi Bentuknya
Mahasiswa Sempat Touch Up di Tengah Demo, Tampilannya Slay Maksimal
Selamatkan Kucing Uya Kuya Saat Aksi Penjarahan, Sherina Dipanggil Polisi
Rekam Jejak Profesional dan Birokrasi Purbaya Yudhi Sadewa, Menkeu Pengganti Sri Mulyani Indrawati