Lagu Berjudul Kemarin Pertanda Herman Seventeen Pamit?

Reporter : Muhammad Ilman Nafi'an
Selasa, 25 Desember 2018 09:28
Lagu Berjudul Kemarin Pertanda Herman Seventeen Pamit?
Coba perhatikan liriknya!

Dream - Kepergian tiga personel dan road manager band Seventeen serta ratusan lainnya akibat tsunami di Selat Sunda menjadi duka kita semua. Hingga kini, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat ada 373 orang meninggal dunia akibat peristiwa nahas itu.

Kisah yang paling disorot dalam peristiwa ini adalah gitaris Seventeen, Herman Sikumbang dan juga lagu yang ia ciptakan berjudul " Kemarin" .

Lagu ini banyak diperbincangkan di media sosial. Banyak netizen menganggap lagu tersebut sebagai pertanda kepergian sang gitaris memenuhi panggilan Ilahi.

Salah satu penggalan liriknya, Herman menulis " Kini Sendiri di sini, mencarimu tak tahu di aman" .

Lirik tersebut seolah menjelaskan kalau seseorang yang sudah meninggalkan dunia ini, sudah tidak ada lagi orang lain yang menemani.

Berikut lirik lagu Kemarin:

Kemarin engkau masih ada disini
Bersamaku menikmati rasa ini
Berharap semua Takkan pernah berakhir
Bersamamu Bersamamu

Kemarin Dunia terlihat sangat indah
Dan denganmu Merasakan ini semua
Melewati hitam Putih hidup ini
Bersamamu Bersamamu

Kini Sendiri di sini
Mencarimu Tak tahu dimana
Semoga tenang Kau disana
Selamanya

Aku Slalu mengingatmu
Doakan mu Setiap malamku
Semoga tenang Kau disana
Selamanya

Kini Sendiri disini
Mencarimu Tak tahu dimana
Semoga tenang Kau disana
Selamanya

Aku Slalu mengingatmu
Doakan mu Setiap malamku
Semoga tenang Kau disana
Selamanya

1 dari 3 halaman

Curhat Pilu Istri Gitaris Seventeen Korban Tsunami Anyer: Dia Peluk Lama Sekali

Dream - Duka cita masih sangat terasa pasca tsunami yang menyapu kawasan pantai di Pandeglang, Serang, Banten dan kawasan Lampung Selatan. Duka mendalam dirasakan grup band Seventeen yang kehilangan beberapa personilnya.

Rasa sedih semakin tak terkira saat pasangan yang kita cintai menjadi korban amukan tsunami itu.

      View this post on Instagram

K e m a r I n ... sedih hati saya saat mendengar lagu ini, ini lagu terakhir ciptaan suami saya yg selalu dia main kan beberapa bulan ini dirumah, saat dia duduk di kursi tamu dirumah dia selalu menyayi kan lagu ini,Dan takdir berkata lain, Dan lagu ini membuat hati saya sangat sedih ,,, hun iklas Han , hun iklas apa pun yg terjadi sekarang, Han yg tenang disana, insyallah hun bs menjaga anak2 dengan baik,, hun sayang han, hun harus kuat buat anak2, hun Akan selalu mendoakan han disana, Han hrs tenang disana ya ,, teringat saat dia pamit, dia memeluk saya lama, dia mencium saya penuh cinta, Dan pada saat terakhir pun dia masih mengajak saya untuk ikut keacara itu, tp Allah masih punya cerita lain disini,sampai kapanpun hun akan selalu mencintaimu Han ... hun iklas han, hun iklas ...

A post shared by Juliana Moechtar, S.E 👩🏻‍🎓🎬🍯🍋🍫 (@julianamoechtar) on

Perasaan itulah yang dirasakan oleh Juliana Moechtar, istri gitaris band Seventeen Herman Sikumbang. Sang suami yang menjadi pengisi acara Family Gathering di Tanjung Lesung Anyer turut menjadi korban meninggal dunia pada malam nahas itu.

Dalam mengungkapkan rasa sedihnya, Juliana mengunggah kenangannya bersama sang suami. Ia menceritakan, beberapa bulan sebelumnya, Herman selalu memainkan lagu ciptaannya berjudul " Kemarin" . Lagu ini menceritakan kisah seseorang yang telah pergi.

" K e m a r I n ... sedih hati saya saat mendengar lagu ini," tulis Juliana yang juga berprofesi sebagai pemain sinetron tersebut.

 

2 dari 3 halaman

Saya sangat sedih

Menurut Julianan, lagu tersebut merupakan karya terakhir yang diciptakan suaminya. Beberapa bulan terakhir mendiang selalu memainkan lagi tersebut saat duduk di kursi tamu di rumah.

" Dia selalu menyayi kan lagu ini, Dan takdir berkata lain, Dan lagu ini membuat hati saya sangat sedih," tulis Juliana di akun Instagramnya seperti diakses Dream, Senin 24 Desember 2018.
Pelukan Terakhir gitaris Seventeen
Meski demikian, Juliana mencoba menguatkan diri dengan mengatakan jika dia sudah ikhlas dengan kepergian suaminya yang biasa ia panggil Han.

" Hun iklas Han , hun iklas apa pun yg terjadi sekarang, Han yg tenang disana, insyallah hun bs menjaga anak2 dengan baik," ujarnya.

Dia mengatakan akan selalu berusaha kuat untuk anak-anaknya. Tak lupa Jualiana akan selalu mendoakan sang suami agar tetap di alam yang berbeda. " Han hrs tenang disana ya," ucap dia.

Sesekali Juliana mengingat momen ketika sang suami hendak pergi untuk manggung di kawasan Pantai Tanjung Lesung, Pandeglang. Tak biasanya Juliana memberikan ciuman hangat yang selama ini tak pernah dilakukan Herman.

3 dari 3 halaman

Rupanya ciuman dan pelukan hangat itu merupakan tanda perpisahan.

" Teringat saat dia pamit, dia memeluk saya lama, dia mencium saya penuh cinta, Dan pada saat terakhir pun dia masih mengajak saya untuk ikut keacara itu, tp Allah masih punya cerita lain disini,sampai kapanpun hun akan selalu mencintaimu Han ... hun iklas han, hun iklas," kata dia.(Sah)

Beri Komentar
Jangan Lewatkan
More