Yuni Shara
Dream - Penyanyi Yuni Shara menjadi perbincangan publik usai video wawancaranya dengan Venna Melinda viral di media sosial. Dalam kesempatan itu, Yuni Shara blak-blakan soal caranya mendidik anak, khususnya berkaitan dengan pendidikan seks.
Dalam wawancaranya tersebut, Yuni menceritakan bersikap terbuka dengan anak-anaknya terkait film dewasa. Menurut Yuni, hampir tidak mungkin remaja tidak terpapar konten pornografi.
" Anak-anakku kebetulan anak-anak yang terbuka. Enggak mungkinlah ya anak-anak kita nggak nonton film porno, mau yang jenis anime atau jenis apapun segala macem, akan ada," tutur Yuni Shara dikutip dari kanal YouTube Venna Melinda Channel, Minggu 27 Juni 2021.
Kakak dari diva pop Indonesia Krisdayanti itu mengaku sempat menanyakan soal film dewasa kepada anak-anaknya, Cavin Obrient Salomo Siahaan dan Cello Obient Siahaan.
" Jadi mendingan dari pada gini-gini mending kita jadi temen aja, 'gimana nonton kayak gini, asik ya?', 'bunda jangan gini-gini', 'aduh biasa aja bro', aku gitu," ungkap Yuni Shara dalam vlog Venna Melinda dikutip Minggu, 27 Juni 2021.
Psikolog Pendidikan Anak dan Remaja Rumah Dandelion, Agstried Piether, turut berkomentar mengenai hal ini. Dia menilai apa yang dilakukan Yuni Shara merupakan sikap yang tepat.
Jika orangtua mendapati anak menonton konten dewasa, tidak sepatutnya dimarahi. Namun tidak marah bukan berarti sama dengan tidak mendampingi menonton film porno.
" Iya betul sekali, ketika kita memergoki anak nonton film porno, sepanik apapun kita sebaiknya kita tidak marah karena akhirnya anak hanya akan melakukan lagi dengan diam-diam," kata Agstried.
" Sebaliknya, tanyakan pada anak apa yang mendorong ia menonton film porno? Penasaran? Ikut-ikutan teman? Nah, lewat hasil diskusi tersebut orangtua dapat memberikan pendidikan seks yang faktual, berdasarkan ilmu pengetahuan, bukan berdasarkan film porno," kata Agstried yang merupakan lulusan Universitas Indonesia tersebut.
Agstried melanjutkan, film atau konten pornografi sendiri memiliki bahaya serius terhadap anak terutama di bawah umur. Yang dikhawatirkan adalah apabila anak menerima informasi yang salah.
" Jadi mari biasakan anak mencari pengetahuan dari sumber yang benar dan terpercaya. Jangan lupa sesuaikan juga pendidikan seks pada anak sesuai dengan usianya," kata dia.
Agstried menambahkan bahwa memberikan pendidikan seksual sebaiknya dilakukan sedini mungkin dan tak lupa mengenalkan kepada anak organ seksual.
" Menyebut penis sebagai penis. Vagina sebagai vagina. Selain itu, sejak balita juga sudah harus diberikan edukasi tentang menjaga kebersihan organ, memahami mana anggota tubuh yang boleh disentuh atau tidak boleh disentuh, siapa saja yang boleh membantu mandi dan ganti baju, dan siapa saja yang boleh melihat tubuh anak," pungkas dia.
Advertisement
Begini Beratnya Latihan untuk Jadi Pemadam Kebakaran
Wanita Ini Dipenjara Gegara Pakai Sidik Jari Orang Meninggal Buat Perjanjian Utang
4 Glamping Super Cozy di Puncak Bogor, Instagramable Banget!
Menkeu Lapor Capaian Satu Tahun Pemerintahan Prabowo-Gibran, Tingkat Pengangguran Turun
Cerita Darsono Setia Rawat Istrinya yang Tak Bisa Kena Cahaya Selama 32 Tahun
Bahas Arah Kebijakan Ekonomi, Prabowo Adaptasi Ajaran Ayahnya
Hj.Erni Makmur Berdayakan Perempuan Kalimantan Timur Lewat PKK
Patrick Kluivert Tutup Kolom Komentar Akun Instagramnya Setelah `Dicerai` PSSI
Menkeu Bagikan Nomor WhatsApp `Lapor Pak Purbaya`, Warga Bisa Curhat Soal Pajak
6 Zodiak yang Lebih Rentan Gaslighting dan Digaslight: Hati-Hati Kalau Kamu Salah Satunya
Wanita Ini Dipenjara Gegara Pakai Sidik Jari Orang Meninggal Buat Perjanjian Utang