Ilustrasi / Foto: Unsplash
DREAM.CO.ID – Banyak pengendara sering menyepelekan kondisi busi motor. Padahal, komponen kecil ini punya peran penting dalam menyalakan mesin.
Begitu busi mulai bermasalah, performa motor bisa langsung turun drastis. Kalau dibiarkan, bukan cuma bikin motor susah hidup, tapi juga bisa bikin boros bensin dan cepat rusak.
Nah, agar tidak keburu mogok di tengah jalan, berikut sepuluh ciri-ciri busi motor yang sebaiknya segera diganti.
Ketika motor susah dinyalakan saat pagi hari atau setelah lama tidak digunakan, kemungkinan besar businya mulai melemah. Percikan api dari busi tidak lagi cukup kuat untuk menyalakan campuran udara dan bensin di ruang bakar.
Saat gas ditarik tetapi motor terasa berat atau tidak responsif, itu bisa jadi tanda busi tidak bekerja maksimal. Percikan api yang tidak stabil menyebabkan pembakaran tidak sempurna, membuat tenaga motor berkurang dan akselerasi terasa lambat.
Busi yang aus dapat membuat pembakaran tidak merata. Akibatnya suara mesin terdengar kasar atau brebet, terutama ketika stasioner. Jika dibiarkan, hal ini dapat memengaruhi komponen mesin lainnya.
Pembakaran yang tidak sempurna membuat bensin tidak terbakar sepenuhnya. Motor pun membutuhkan lebih banyak bahan bakar untuk menghasilkan tenaga yang sama. Jika kamu merasa bensin cepat habis padahal gaya berkendara masih sama, sebaiknya periksa kondisi businya.
Ciri paling mudah dikenali adalah perubahan warna pada ujung busi. Jika elektroda sudah menghitam pekat atau berkerak, artinya ada sisa pembakaran yang menempel. Kondisi ini bisa menghambat percikan api dan membuat mesin sulit dinyalakan.
Busi yang sudah lemah bisa kehilangan percikan api secara tiba-tiba. Akibatnya mesin dapat mati mendadak di tengah jalan tanpa penyebab yang jelas. Jika hal ini mulai sering terjadi, kemungkinan besar busi perlu segera diganti.
Asap hitam dari knalpot bisa menjadi tanda campuran bahan bakar terlalu kaya. Salah satu penyebabnya adalah busi yang tidak bekerja optimal. Bensin yang tidak terbakar sempurna berubah menjadi asap tebal yang bukan hanya boros, tetapi juga tidak ramah lingkungan.
Jika terdengar bunyi letupan kecil dari knalpot, bisa jadi busi tidak menyalakan bahan bakar dengan waktu yang tepat. Ledakan kecil ini biasanya muncul saat mesin dilepas gas atau ketika putaran mesin turun.
Busi memiliki umur pakai. Setelah lama digunakan, ujung elektrodanya bisa menipis atau retak. Kondisi ini membuat percikan api tidak fokus sehingga daya nyala menurun. Pemeriksaan rutin dapat membantu mendeteksi kondisi ini lebih awal.
Saat motor melaju dan tiba-tiba terasa tersendat, hal itu bisa disebabkan oleh busi. Percikan api yang tidak stabil membuat pembakaran tidak konsisten, efeknya mesin terasa seperti batuk-batuk di kecepatan tertentu.
Idealnya, busi diganti setiap 8.000 hingga 12.000 kilometer, tergantung jenisnya. Busi iridium biasanya lebih awet, tetapi tetap perlu diperiksa secara berkala. Dengan kondisi busi yang sehat, mesin motor menjadi lebih responsif, irit bahan bakar, dan tidak mudah rewel.
Kalau kamu mulai merasakan tanda-tanda di atas, sebaiknya segera ganti busi sebelum motor benar-benar mogok. Lebih baik mencegah sejak awal daripada harus mendorong motor ke bengkel.
Advertisement
Longrunrangers, Serunya Ikut Komunitas Lari Sambil Charity

Prabowo Pakai AI untuk Swasembada Beras dan Jagung

Tiket Pesawat Kelas Ekonomi Bakal Turun Saat Libur Nataru, Ini Penjelasan Kemenhub

Aksi Busui Gen Z di Konser Blackpink, Tetap Pumping ASI Demi Si Kecil

Sate Maranggi Go International, Bikin Chef Indonesia Jadi Chef of The Year


Karyawan Ini Tolak Kembalikan Uang Salah Transfer Rp1,4 Miliar
        
    Hj.Erni Makmur Berdayakan Perempuan Kalimantan Timur Lewat PKK
BMKG Peringatkan Puncak Musim Hujan Sudah Tiba, Risiko Bencana di Depan Mata

Detik-detik Bobby Kertanegara Diserang Kucing Gendut, Suasana Jadi Tegang
Gen Z Jadi Doktor Termuda di UGM! Rizky Aflaha Lulus S3 di Usia 25



Pandji Pragiwaksono Minta Maaf Usai Dipolisikan Imbas Lelucon Adat Toraja