Ilustrasi Berdoa. (Foto: Shutterstock.com)
Dream – Perintah Allah Subhanahu wa Ta’ala kepada umat Nabi Muhammad SAW telah tercantum semua dalam kitab suci Al-Quran. Kitab ini merupakan kitab penyempurna dari kitab-kitab sebelumnya yang telah Allah turunkan, termasuk penyempurna bagi kitab Taurat dan Injil.
Al-Quran menyimpan berbagai perintah dan larangan bagi para pemeluk agama Islam. Rasulullah SAW pun telah memberikan penjelasan lebih detailnya melalui sabda-sabdanya dalam hadis. Setiap umat Islam harus memahami perintah Allah dengan baik untuk meraih kebahagiaan dunia dan akhirat.
Setidaknya ada 10 perintah Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW dalam Al-Quran untuk dijalankan umat Islam. Adapun 10 perintah Allah dalam Al-Quran yang disampaikan kepada Nabi Muhammad di antaranya adalah sebagai berikut.
Dari 10 perintah Allah kepada Nabi Muhammad SAW, yang pertama ialah berbakti kepada kedua orang tua. Orang tua, terutama ibu, adalah kunci surga bagi setiap anak. Perintah ini salah satunya tercantum dalam Surat Al-Isra ayat 23.
۞ وَقَضٰى رَبُّكَ اَلَّا تَعْبُدُوْٓا اِلَّآ اِيَّاهُ وَبِالْوَالِدَيْنِ اِحْسٰنًاۗ اِمَّا يَبْلُغَنَّ عِنْدَكَ الْكِبَرَ اَحَدُهُمَآ اَوْ كِلٰهُمَا فَلَا تَقُلْ لَّهُمَآ اُفٍّ وَّلَا تَنْهَرْهُمَا وَقُلْ لَّهُمَا قَوْلًا كَرِيْمًا
Artinya: " Dan Tuhanmu telah memerintahkan agar kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah berbuat baik kepada ibu bapak. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berusia lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah engkau mengatakan kepada keduanya perkataan “ ah” dan janganlah engkau membentak keduanya, dan ucapkanlah kepada keduanya perkataan yang baik."
10 perintah Allah dalam Al-Quran yang disampaikan kepada umat Muhammad SAW selanjutnya ialah untuk tidak berlaku sombong di muka bumi ini. Apapun yang dimiliki manusia hanyalah titipan dari Allah SWT. Jika suatu ketika diambil, manusia tidaklah memiliki apa-apa. Manusia lahir tak membawa apa-apa, begitupula saat mati. Hanyalah amal kebaikan yang akan dibawa mati. Maka perbanyaklah amal kebaikan dan jangan sombong dengan apa yang dimiliki.
Allah SWT berfirman dalam Surat Luqman ayat 18:
وَلَا تُصَعِّرْ خَدَّكَ لِلنَّاسِ وَلَا تَمْشِ فِى الْاَرْضِ مَرَحًاۗ اِنَّ اللّٰهَ لَا يُحِبُّ كُلَّ مُخْتَالٍ فَخُوْرٍۚ
Artinya: " Dan janganlah kamu memalingkan wajah dari manusia (karena sombong) dan janganlah berjalan di bumi dengan angkuh. Sungguh, Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membanggakan diri."
Banyak perintah dan larangan Allah yang sejatinya demi kebaikan kehidupan manusia itu sendiri. Sebab, setiap perintah dan larangan pasti ada alasannya termasuk perintah untuk menahan amarah. Amarah bisa menyebabkan seseorang berlaku di luar kendali yang bisa merugikan diri sendiri hingga orang lain.
Amarah juga bisa menyebabkan penyakit yang menyiksa tubuh. Maka dari itu, sebagai Muslim hendaknya kita melaksanakan salah satu dari 10 perintah Allah dalam Al-Quran ini. Sebagaimana firman Allah dalam Surat Ali Imran ayat 134:
الَّذِيْنَ يُنْفِقُوْنَ فِى السَّرَّۤاءِ وَالضَّرَّۤاءِ وَالْكَاظِمِيْنَ الْغَيْظَ وَالْعَافِيْنَ عَنِ النَّاسِۗ وَاللّٰهُ يُحِبُّ الْمُحْسِنِيْنَۚ
Artinya: " (yaitu) orang yang berinfak, baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang lain. Dan Allah mencintai orang yang berbuat kebaikan."
Perintah selanjutnya ialah senantiasa berbuat baik kepada semua orang, bahwa kepada orang yang telah menyakiti kita. Meskipun berat, namun pahalanya surga. Nabi Muhammad SAW pun saat berdakwah juga selalu berbuat baik kepada semua orang, bahkan kepada orang-orang yang selalu menghinanya. Perintah ini sebagaimana tercantum dalam Surat An-Nisa: 36:
۞ وَاعْبُدُوا اللّٰهَ وَلَا تُشْرِكُوْا بِهٖ شَيْـًٔا وَّبِالْوَالِدَيْنِ اِحْسَانًا وَّبِذِى الْقُرْبٰى وَالْيَتٰمٰى وَالْمَسٰكِيْنِ وَالْجَارِ ذِى الْقُرْبٰى وَالْجَارِ الْجُنُبِ وَالصَّاحِبِ بِالْجَنْۢبِ وَابْنِ السَّبِيْلِۙ وَمَا مَلَكَتْ اَيْمَانُكُمْ ۗ اِنَّ اللّٰهَ لَا يُحِبُّ مَنْ كَانَ مُخْتَالًا فَخُوْرًاۙ
Artinya: " Dan sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apa pun. Dan berbuat-baiklah kepada kedua orang tua, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga dekat dan tetangga jauh, teman sejawat, ibnu sabil dan hamba sahaya yang kamu miliki. Sungguh, Allah tidak menyukai orang yang sombong dan membanggakan diri."
Berkata kasar bisa menyebabkan sakit hati orang lain. Hal ini bisa berujung pada dendam dan kemarahan. Maka dari itu sebaiknya kita menjaga lisan dengan tidak berkata kasar kepada orang lain. Hal itu supaya kita tidak dibenci lingkungan sekitar karena perkataan yang kasar dan menyakitkan. Rasulullah SAW pun selalu berkata lemah lembut kepada semua orang.
فَبِمَا رَحْمَةٍ مِّنَ اللّٰهِ لِنْتَ لَهُمْ ۚ وَلَوْ كُنْتَ فَظًّا غَلِيْظَ الْقَلْبِ لَانْفَضُّوْا مِنْ حَوْلِكَ ۖ فَاعْفُ عَنْهُمْ وَاسْتَغْفِرْ لَهُمْ وَشَاوِرْهُمْ فِى الْاَمْرِۚ فَاِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللّٰهِ ۗ اِنَّ اللّٰهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِيْنَ
Artinya: " Maka berkat rahmat Allah engkau (Muhammad) berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya engkau bersikap keras dan berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekitarmu. Karena itu maafkanlah mereka dan mohonkanlah ampunan untuk mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian, apabila engkau telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah. Sungguh, Allah mencintai orang yang bertawakal."
Biasanya orang akan saling maaf-maafan pada Hari Raya Idul Fitri. Padahal setiap hari apa saja adalah kesempatan untuk memaafkan orang lain. Ya, meskipun kadang orang yang telah menyakiti kita tidak meminta maaf, maka sebaiknya tetap kita maafkan.
Salah satu dari 10 perintah Allah dalam Al-Quran ini, yaitu memaafkan orang lain, sangatlah bermanfaat bagi diri sendiri. Karena hati yang tersakit bisa menyebabkan kehidupan diliputi rasa dendam. Sementara dendam adalah penyakit hati yang tidak baik bagi kesehatan baik fisik maupun mental. Tetapi dengan memaafkan, maka hati menjadi bersih dan terbebas dari beban pikiran.
خُذِ الْعَفْوَ وَأْمُرْ بِالْعُرْفِ وَاَعْرِضْ عَنِ الْجَاهِلِيْنَ
Artinya: " Jadilah pemaaf dan suruhlah orang mengerjakan yang makruf, serta jangan pedulikan orang-orang yang bodoh." (QS. Al-Araf: 199)
Dari 10 perintah Allah dalam Al-Quran yang masih sering diabaikan adalah tentang perintah untuk tidak menghina orang lain. Kini masih banyak di antara kita yang suka menghina dan mengolok-olok orang lain. Sesuatu yang diolok-olok pun bisa berupa banyak hal, mulai dari sekedar pakaian yang dikenakan, hingga tentang perbedaan pendapat dan pemikiran.
Padahal perbedaan budaya, cara pandang, hingga keyakinan dalam agama hendaknya disikapi dengan bijak. Al-Quran melarang umat Islam untuk mencela orang lain, termasuk dalam hal keyakinan berketuhanan.
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لَا يَسْخَرْ قَوْمٌ مِّنْ قَوْمٍ عَسٰٓى اَنْ يَّكُوْنُوْا خَيْرًا مِّنْهُمْ وَلَا نِسَاۤءٌ مِّنْ نِّسَاۤءٍ عَسٰٓى اَنْ يَّكُنَّ خَيْرًا مِّنْهُنَّۚ وَلَا تَلْمِزُوْٓا اَنْفُسَكُمْ وَلَا تَنَابَزُوْا بِالْاَلْقَابِۗ بِئْسَ الِاسْمُ الْفُسُوْقُ بَعْدَ الْاِيْمَانِۚ وَمَنْ لَّمْ يَتُبْ فَاُولٰۤىِٕكَ هُمُ الظّٰلِمُوْنَ
Artinya: " Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah suatu kaum mengolok-olok kaum yang lain (karena) boleh jadi mereka (yang diperolok-olokkan) lebih baik dari mereka (yang mengolok-olok) dan jangan pula perempuan-perempuan (mengolok-olokkan) perempuan lain (karena) boleh jadi perempuan (yang diperolok-olokkan) lebih baik dari perempuan (yang mengolok-olok). Janganlah kamu saling mencela satu sama lain dan janganlah saling memanggil dengan gelar-gelar yang buruk. Seburuk-buruk panggilan adalah (panggilan) yang buruk (fasik) setelah beriman. Dan barangsiapa tidak bertobat, maka mereka itulah orang-orang yang zalim." (QS. Al-Hujurat: 11)
Berdakwah hendaknya dilakukan dengan cara yang baik dan bijak, seperti yang diajaran oleh Rasulullah SAW. Jangan sampai berdakwah tapi malah menyakiti dan menyinggung perasaan orang yang berbeda keyakinan. Hakikat berdakwah menyampaikan dan mengajak pada kebaikan dan menjauhi keburukan. Banyak konten dakwah yang bisa kita sampaikan dengan menyesuaikan kondisi zaman. Intinya, segala hal yang mengajak pada kebaikan disebut sebagai dakwah.
اُدْعُ اِلٰى سَبِيْلِ رَبِّكَ بِالْحِكْمَةِ وَالْمَوْعِظَةِ الْحَسَنَةِ وَجَادِلْهُمْ بِالَّتِيْ هِيَ اَحْسَنُۗ اِنَّ رَبَّكَ هُوَ اَعْلَمُ بِمَنْ ضَلَّ عَنْ سَبِيْلِهٖ وَهُوَ اَعْلَمُ بِالْمُهْتَدِيْنَ
Artinya: " Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pengajaran yang baik, dan berdebatlah dengan mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu, Dialah yang lebih mengetahui siapa yang sesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui siapa yang mendapat petunjuk." (QS. An-Nahl: 125)
Kerjasama dalam hal dosa dan pelanggaran adalah larangan dalam Islam. Allah menyampaikan perintah ini dalam Surat Al-Ma’idah: 2.
وَتَعَاوَنُوْا عَلَى الْبِرِّ وَالتَّقْوٰىۖ وَلَا تَعَاوَنُوْا عَلَى الْاِثْمِ وَالْعُدْوَانِ ۖوَاتَّقُوا اللّٰهَ ۗاِنَّ اللّٰهَ شَدِيْدُ الْعِقَابِ
Artinya: " Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan permusuhan. Bertakwalah kepada Allah, sungguh, Allah sangat berat siksaan-Nya."
Perintah selanjutnya yang penting diperhatikan ialah untuk mendamaikan orang yang berselisih. Ketika ada orang yang berselisih, jangan malah jadi kompor di antara kedua pihak. Jadilah penengah yang bisa mendamaikan keduanya.
وَاِنْ طَاۤىِٕفَتٰنِ مِنَ الْمُؤْمِنِيْنَ اقْتَتَلُوْا فَاَصْلِحُوْا بَيْنَهُمَاۚ فَاِنْۢ بَغَتْ اِحْدٰىهُمَا عَلَى الْاُخْرٰى فَقَاتِلُوا الَّتِيْ تَبْغِيْ حَتّٰى تَفِيْۤءَ اِلٰٓى اَمْرِ اللّٰهِ ۖفَاِنْ فَاۤءَتْ فَاَصْلِحُوْا بَيْنَهُمَا بِالْعَدْلِ وَاَقْسِطُوْا ۗاِنَّ اللّٰهَ يُحِبُّ الْمُقْسِطِيْنَ
Artinya: " Dan apabila ada dua golongan orang-orang mukmin berperang, maka damaikanlah antara keduanya. Jika salah satu dari keduanya berbuat zalim terhadap (golongan) yang lain, maka perangilah (golongan) yang berbuat zalim itu, sehingga golongan itu kembali kepada perintah Allah. Jika golongan itu telah kembali (kepada perintah Allah), maka damaikanlah antara keduanya dengan adil, dan berlakulah adil. Sungguh, Allah mencintai orang-orang yang berlaku adil." (QS. Al-Hujurat: 9)
(Berbagai sumber)
Advertisement
Begini Beratnya Latihan untuk Jadi Pemadam Kebakaran
Wanita Ini Dipenjara Gegara Pakai Sidik Jari Orang Meninggal Buat Perjanjian Utang
4 Glamping Super Cozy di Puncak Bogor, Instagramable Banget!
Menkeu Lapor Capaian Satu Tahun Pemerintahan Prabowo-Gibran, Tingkat Pengangguran Turun
Cerita Darsono Setia Rawat Istrinya yang Tak Bisa Kena Cahaya Selama 32 Tahun
4 Glamping Super Cozy di Puncak Bogor, Instagramable Banget!
Rangkaian acara Dream Inspiring Women 2023 di Dream Day Ramadan Fest Day 5
6 Alasan Anak Perlu Melakukan Tes Minat Sejak Usia Sekolah Dasar, Bukan Saat SMA!
Ketika Elegansi dan Keintiman Gaya Bertemu di Panggung The Locker Room oleh LACOSTE
Panas Ekstrem, Warga Cianjur Sampai Tuang 2 Karung Es Batu ke Toren
Sentuhan Gotik Modern yang Penuh Karakter di Koleksi Terbaru dari Dr. Martens x Wednesday
Harapan Baru bagi Pasien Kanker Payudara Lewat Terapi Inovatif dari AstraZeneca