Dream - Polisi menangkap dua pembunuh bayaran yang menghilangkan nyawa Edi Chandra Purnama alias Pupung Sadili dan putranya M Adi Pradana.
" Iya sudah ditangkap dua orang," kata Kapolres Sukabumi, AKBP Nasriadi, kepada Liputan6.com, Rabu, 28 Agustus 2019.
Nasriadi mengatakan, otak pembunuhan dan istri Pupung, AK sebetulnya menyewa empat eksekutor. Tapi, dua orang dari kelompok itu tak ikut.
" Dalam perjalanan mereka (dua orang) dari Kalibata ke rumah korban, kedua eksekutor seperti sakit atau kesurupan. Akhirnya yang dua diantar kembali di suatu tempat," ucap dia.
Nasriadi mengatakan, dua pembunuh bayaran lain tetap melakukan aksinya. Mereka yang melakukan pembunuhan yaitu, Esky dan Adi. " Dua orang itu sudah ditangkap," ujar dia.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono menyebut, AK mengenal pembunuh bayaran itu dari mantan pembantunya. AK bertanya mengenai kenalan warga asal Lampung.
Usai perbincangan itu, suami dari mantan pembantu itu menghubungi dua orang, S dan A.
" Kemudian oleh tersangka AK ini dijemput di Kalibata, dijemput kemudian dua orang A dan S ini masuk ke mobil," ucap dia.
Sumber: Liputan6.com/Adi Anugrahadi
Dream - Kasus pembunuhan seorang suami Edi Chandra Purnama alias Pupung Sadili dan putranya, M. Adi Pradana kembali memunculkan fakta baru. Polisi menemukan pemicu dari kasus istri membunuh suami dan anak tirinya.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Raden Prabowo Argo Yuwono mengatakan, istri sekaligus pelaku, AK awalnya berencana menjual rumah yang mereka huni.
" Istri inisial AK ini mempunyai hutang, kemudian dia kepengen menjual rumahnya, tapi karena suami mempunyai anak bawaannya itu tidak setuju," kata Argo di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Selasa 27 Agustus 2019.
Di saat itu, korban mengancam kepada AK apabila berani menjual rumah, akan dibunuh. Setelah itu, AK menghubungi mantan asisten rumah tangganya (ART), dan meminta suami si ART untuk menghubungi dua orang dari Lampung berinisial A dan S.
Dalam perjalanan, AK bercerita kepada A dan S kalau dia sedang terlilit hutang. Akhirnya, mereka bersepakat untuk membunuh suami dan anak tiri AK dengan imbalan Rp500 juta.
Sesampainya di kediaman AK dan korban di daerah Lebak Bulus, Jakarta Setalan, AK kemudian memberikan air minum kepada suaminya berisi racun.
Sementara anak AK, KV memberikan minuman keras kepada saudara tirinya dengan harapan mabuk dan tidak sadarkan diri. " Jadi, ibu dengan anak dengan A dan D itu terlibat dalam pembunuhan tersebut," kata dia.
Setelah itu, kedua korban dibawa menggunakan mobil ke arah Sukabumi, Jawa Barat. Setibanya di daerah Gunung Cidahu, pelaku membakar korban di dalam mobil.
" Pelaku membawa dua mobil," ucap dia
Dream - Polisi menetapkan AK, sebagai otak pelaku pembunuh Edi Chandra Purnama alias Pupung Sadili dan M. Adi Pradana. AK merupakan istri dan ibu tiri korban.
Dalam melancarkan aksinya, korban dibantu oleh dua orang dari Lampung A dan S, serta anaknya, KV. Para pelaku dengan keji membakar mayat dua korbannya di dalam mobil di daerah Gunung Cidahu, Sukabumi, Jawa Barat.
" Jadi mobilnya dibakar oleh tersangka," ujar Argo di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Selasa 27 Agustus 2019.
Saat membakar itu, KV juga ikut terbakar dan menderita luka-luka dan tengah menjalani perawatan di rumah sakit.
" Pada saat menyiram bensin dia (KV) membakar pelaku ini kena api dan juga terbakar 30 persen," kata dia.
Mantan Kabid Humas Polda Jawa Timur ini mengatakan, polisi juga tengah berjaga di rumah sakit tempat KV dirawat.
Advertisement
Jadi Pahlawan Lingkungan Bersama Trash Hero Indonesia
10 Brand Kosmetik Paling Ramah Muslim di Dunia, Wardah Nomor Satu
KAJI, Komunitas Bagi Para Alumni Mahasiswa Indonesia di Jepang
4 Komunitas Seru di Depok, Membaca Hingga Pelestarian Budaya Lokal
Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah