Ekskavasi Makam Tua Maya (Sumber: Daily Mail)
Dream - Dua makam tersembunyi ditemukan di bawah dua piramida Maya Kuno di Guatemala. Kedua makam tersebut secara ajaib lolos dari incaran para penjarah.
Situs pemakaman, yang diperkirakan dibangun sekitar 650-700 Masehi itu, ditemukan di reruntuhan kuno Holmul, yang terletak sekitar 482 kilometer utara Guatemala City.
Menurut laporan Daily Mail, para ahli berharap temuan mereka akan mengungkapkan lebih banyak rahasia tentang dinasti misterius bangsa Maya yang dikenal sebagai 'Raja Ular' atau Kaanul.
Para arkeolog memberi julukan tersebut berdasarkan temuan lambang keluarga yang berupa kepala ular. Keluarga Dinasti Kaanul memerintah wilayah sejauh 160 kilometer ke utara dari makam di Holmul.
Kota Holmul ditinggalkan ketika peradaban Maya mengalami penurunan antara abad ke-8 dan ke-9 masehi.
Salah satu makam berisi tulang belulang seorang pria setengah baya yang mungkin adalah seorang anggota bangsawan Maya. Itu bisa dikenali dari hiasan batu giok di salah satu giginya.
" Kerangka tersebut juga dilengkapi dengan tibia tertulis, sehingga dianggap 'penemuan yang sangat, sangat langka'," kata peneliti Francisco Estrada-Belli kepada The Guardian.
Makam tersebut ditemukan di bawah piramida yang dibangun di atas struktur yang lebih tua. Tetapi, sebuah prasasti yang ditulis pada tulang terkikis begitu parahnya sehingga para peneliti kesulitan membacanya.
Di dalam makam, para peneliti juga menemukan benda-benda yang dibuat dari kerang, batu giok, batu obsidian dan tulang manusia, serta keramik. Sebuah ukiran yang berada di dekatnya menunjukkan nama lima penguasa, namun kerangka tubuh yang ada di dalam makam itu bukan salah satu dari orang yang dituliskan, kata Estrada-Belli.
Di makam ke dua yang ditemukan terdapat dua kamar. Para peneliti percaya kedua ruangan itu sebelumnya berfungsi sebagai kamar istana.
Tim peneliti juga menemukan tulang belulang pria setengah baya, bersama dengan bangku dari batu, barang keramik, dan batu giok.
Sebuah kalung giok dengan tulisan yang ditemukan di makam tersebut merupakan objek pertama yang menyebutkan nama seorang raja ular.
Teks pada sisi belakang kalung giok dewa matahari itu berbunyi 'Y-uuh Yuknoom U-ti Chan Kaanul Ajaw'. Alexandre Tokovinine, ahli epigrafi dari tim peneliti, mengatakan arti dari tulisan tersebut adalah 'Atas Nama Yuknoom Uti Chaan, Raja Suci Kaanul'.
Kalung tersebut diduga milik raja dari kota yang sama sekali berbeda, Dzibanche, yang sekarang terletak di Meksiko. " Ini terlihat banyak seperti kisah Game of Thrones atau Eropa di Abad Pertengahan," kata Estrada-Belli.
Para Raja Ular ini diperkirakan telah berperang dengan kerajaan tetangga seperti Holmul ketika mereka mendominasi sebagian besar dunia Maya Kuno sekitar 1.500 tahun yang lalu.
Meskipun Dinasti Ular ini memerintah dari Calakmul di Meksiko, namun selama periode Klasik Akhir, asal-usul dinasti tersebut sebenarnya berasal dari tempat lain.
Raja Ular yang terakhir diduga memerintah kerajaannya dari Dzibanche. Para peneliti percaya bahwa akan ada lebih banyak penemuan di wilayah tersebut.
Estrada-Belli mengatakan bahwa teknologi baru akan mengungkapkan 'lebih banyak kota-kota kuno' yang belum ditemukan.
Advertisement
Lebih dari Sekadar Kulit Sehat: Cerita Enam Selebriti Merawat Kepercayaan Diri yang Autentik
Kebiasaan Pakai Bra saat Tidur Berbahaya? Cari Tahu Faktanya
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Peneliti Ungkap Pemicu Perempuan Sanggup Bicara 20 Ribu Kata Sehari?
Bentuk Roti Cokelat Picu Komentar Pedas di Medsos, Chef Sampai Revisi Bentuknya
Mahasiswa Sempat Touch Up di Tengah Demo, Tampilannya Slay Maksimal
Lebih dari Sekadar Kulit Sehat: Cerita Enam Selebriti Merawat Kepercayaan Diri yang Autentik