2.000 Paku Misterius Dikeluarkan dari Tubuh Perempuan Sumatra

Reporter : Syahid Latif
Senin, 1 Desember 2014 10:32
2.000 Paku Misterius Dikeluarkan dari Tubuh Perempuan Sumatra
Kondisi Supiyati berada di luar logika medis. Sehingga Sagiran melakukan terapi Islami untuk melengkapi pengobatan modern. Dia membaca Alquran saat pengobatan.

Dream - Seorang ahli bedah dari Indonesia, Sagiran Sukardi, menjadi pusat perhatian dalam sebuah seminar yang digelar di Universitas Kebangsaan Malaysia. Dalam paparannya, dosen Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Yogyakarta ini mengaku telah mengeluarkan 2.000 paku dari tubuh seorang perempuan dari Pulau Sumatra, Supiyati.

“ Sebagai seorang ahli bedah, saya tidak percaya bahwa sakit disebabkan oleh sihir atau jin,” tutur Sagiran dalam forum bertajuk “ Jin dan Sihir dalam Pengobatan”, sebagaimana dikutip Dream dari Asia One, Senin 1 Desember 2014.

Dia menambahkan, kondisi Supiyati berada di luar logika medis. Sehingga dia melakukan terapi Islami untuk melengkapi pengobatan modern dalam mengobati perempuan berusia 25 tahun tersebut. Dia mengaku metode yang dia terapkan dalam mengobati Supiyati mulanya juga mendapat tentangan.

Sagiran tak hanya modal omongan. Dalam forum –yang diikuti oleh 75 persen di antaranya adalah dokter, psikiater, akadmisi, dan peneliti– itu, dia menunjukkan gambar hasil rongten pada luka Supiyati dan paku yang bersarang di bawah kulitnya.

Menurut dia, Supiyati dibawa ke rumah sakit pada September 2012. Pada operasi pertama, sebanyak 70 paku berhasil dikeluarkan dari kakinya. “ Yang mengejutkan, sehari setelah operasi saya menemukan paku di tempat yang sama. Waktu itu, saya tidak berpikir hal ini berkaitan dengan sihir,” ujar Sagiran.

Setelah berkonsultasi dengan kolega dan guru agama, Sagiran kemudian memutuskan untuk melakukan metode pengobatan Islam untuk menangani Supiyati. Dia mengatakan, dalam pengobatan itu dia mengawalinya dengan membaca ayat-ayat Alquran ketika membersihkan luka maupun saat Supiyati mengerang kesakitan.

“ Anda tidak bisa membayangkan ini tapi ada rambut dan paku di muntahannya,” tutur dia. Sagiran mengatakan, dengan penjelasan ini, maka jelas sudah bahwa diperlukan pendekatan holistik, termasuk spiritual dan agama, dalam pengobatan di rumah sakit. 

Beri Komentar