3 Amalan Penting sebelum Beraktivitas yang Insya Allah Bisa Mendatangkan Pahala Besar

Berwudhu

Amalan berpahala besar yang pertama adalah wudhu. Selama ini sebagian besar orang mengetahui wudhu hanya dilakukan saat hendak beribadah. Namun, ternyata wudhu bisa dilakukan kapan saja, tak terkecuali ketika hendak menjalankan aktivitas.

Berwudhu disunahkan untuk dilakukan di rumah. Karena hal tersebut lebih mudah jika dilakukan di masjid. Bahkan ketika sahabat Dream sudah memiliki wudhu, maka ketika azan dikumandangkan, kamu bisa langsung masuk masjid dan menjalankan sholat.

Dalam hal ini, kamu bisa mendapatkan tiga keutamaan secara langsung. Pertama, kamu bisa mendapatkan barisan sholat yang awal. Kedua, kamu bisa menjalankan sholat secara tepat waktu. Dan ketiga, kamu bisa mendapatkan keutamaan dari sholat jamaah.

Melakukan Sholat Dhuha

Sholat dhuha adalah sholat sunah yang sangat dianjurkan kepada setiap umat Islam. Hal ini karena ada banyak sekali keutamaan yang bisa didapatkan dengan menjalankan sholat dhuha. Apalagi jumlah rakaat sholat dhuha sendiri bisa dilakukan minimal dua rakaat.

Dengan begitu, kamu bisa menyempatkan diri di pagi hari sebelum beraktivitas untuk sholat dhuha terlebih dahulu. Bahkan terkait dianjurkannya sholat dhuha telah dijelaskan dalam sebuha hadis dari Abu Hurairah ra berikut:

" Kekasihku (Rasulullah saw) berwasiat kepadaku dengan tiga perkara, dengan puasa tiga hari pada setiap bulan, dengan sholat dhuha dua rakaat, dan dengan sholat witir sebelum tidur."

Untuk waktu pelaksanaan sholat dhuha sendiri adalah setelah terbit matahari dan tingginya sekitar satu tombak sampai tergelincir. Namun yang paling utama adalah pada seperempat siang atau sekitar jam 9 pagi. Hal ini seperti yang dijelaskan dalam sebuah hadis yang menyatakan:

" Sholatnya orang-orang yang bertobat adalah ketika hari mulai panas."

Meng-qodho Sholat Malam di Siang Hari untuk Orang yang Luput Sholat Malam

Diriwayatkan dari Aisyah ra:

" Rasulullah saw jika menyukai sholat sunah, maka ia melakukannya terus-menerus, ketika ia ketiduran atau karena sakit sehingga beliau tidak bisa sholat malam, maka beliau sholat dua belas rakaat pada siang harinya."

Bagi seseorang yang luput menjalankan sholat malam, maka sholat itu bisa diganti atau di-qodho dari waktu sholat subuh hingga sebelum waktu sholat dhuhur.

Bahkan, orang yang luput membaca Al-Quran di malam hari, kemudian membacanya di waktu subuh hingga dhuhur, maka ia akan dicatat seolah-olah membaca Al-Quran di malam hari. Berikut penjelasan hadisnya dari Umar bin Khattab ra:

" Siapa saja yang ketiduran salat malam atau luput dari membaca Al-Qur'an, maka bacalah di waktu salat subuh sampai salat dzuhur, maka ia akan dicatat, seolah-olah ia membacanya pada malam hari."

Hadis tersebut dijelaskan dalam Nailul Authar bahwa diisyaratkan untuk melakukan sholat malam dan pensyara'an saat lupa karena suatu hal atau karena tertidur. Bagi orang yang mengerjakan sholat ini di waktu antara sholat subuh hingga dhuhur, maka ia dianggap sebagai orang yang melakukannya saat malam hari.