Ini 9 Negara Pendukung Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel

Reporter : Maulana Kautsar
Jumat, 22 Desember 2017 13:03
Ini 9 Negara Pendukung Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel
Indonesia tetap akan mendukung kemerdekaan Palestina.

Dream - Sebanyak sembilan negara menentang resolusi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengenai Yerusalem sebagai wilayah Palestina. Ini artinya, sembilan negara tersebut memberikan dukungan terhadap Amerika Serikat (AS).

Sembilan negara yang menentang resolusi PBB itu Guatemala, Honduras, Israel, Kepulauan Marshall, Mikronesia, Nauru, Palau, Togo, dan Amerika Serikat.

Times of Israel melaporkan, dalam sidang Majelis Umum PBB pada Kamis, 21 Desember 2017, sebanyak 162 negara anggota memberikan suara mengenai kedudukan Yerusalem.

Dari pemungutan suara yang digelar sebanyak 128 negara mendukung resolusi PBB yang mengecam kebijakan AS yang mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel dan meminta negara-negara PBB tidak memindahkan kedutaan besarnya dari Tel Aviv ke Yerusalem.

Sementara itu 35 negara tidak memberikan suara alias abstain. Yang unik, negara-negara yang diharapkan AS mendukung kebijakan mengenai Yerusalem itu, antara lain Kolombia, Meksiko, Malawi, dan Rwanda turut abstain.

Hasil pemungutan suara di Majelis Umum PBB

Usai pemungutan suara, Duta Besar AS untuk PBB, Nikki Haley menanggapi pemungutan suara dengan mencuit, " 65 negara menolak mengutuk (kebijakan) AS, tapi dengan tidak memberikan suara, abstain, dan tidak menunjukkan apapun."

Sementara itu, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan bahwa Israel menolak resolusi PBB. Netanyahu menganggap sikap PBB tidak masuk akal.

" Yerusalem adalah ibu kota kita - selalu selalu demikian.

Meski begitu, Netanyahu mengapresiasi upaya negara-negara anggota PBB dalam pemungutan suara.

Wakil Tetap Indonesia untuk PBB Dian Triansyah Djani melalui cuitannya mengatakan bahwa Indonesia bakal terus mendukung kemerdekaan Palestina.

" Indonesia tidak akan pernah mundur sejengkal pun dalam perjuangkan kemerdekaan bangsa Palestina.

“ Keputusan tersebut sangat berbahaya bagi keamanan Timur Tengah dan melukai perasaan umat muslim,” ujar Djani, dikutip dari Anadolu Agency.

Mengenai ini, Indonesia menegaskan keputusan AS tidak sah dan meminta semua negara tidak mengikuti atau mengakui langkah AS.

Hasil pemungutan suara di Majelis Umum PBB

“ Negara-negara lain diharapkan mencegah dampak keputusan, yang dapat mengancam proses perundingan damai, serta situasi perdamaian dan keamanan di Timur Tengah,” ujar Djani.

Resolusi PBB yang berisi kecaman atas pengakuan Yerusalem sebagai ibu kota Israel itu disponsori oleh Turki dan Yaman.

 

1 dari 3 halaman

Kim Jong Un Mendadak Jadi Idola Warga Gaza

Kim Jong Un Mendadak Jadi Idola Warga Gaza © Dream

Dream - Pemandangan tak biasa terlihat pada sebuah restoran di kamp pengungsia Jabaliya, Gaza, Palestina. Di depan depot makan itu, terpampang foto pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un.

Poster itu juga memuat gambar bendera Korut dan Palestina. Sebuah pengumuman diskon 80 persen untuk warga Korut juga tertera di sana. Aneh mamang, sebab tak ada warga Korut berada di Gaza.

Namun ternnyata, poster itu merubakan bentuk ucapan terima kasih warga Palestina kepada Kim Jong Un yang telah membela Palestina dan mengutuk Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, yang mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel.

" Kami berterima kasih untuk kecaman itu," kata salah satu pemilik restoran, Rami Raba, dikutip Newsweek, Senin kemarin. Dia mengatakan, poster itu hanya simbol untuk menunjukkan bahwa ada sosok kuat di dunia membela dan berkata " tidak" pada AS.

Gaza

Pada Rabu 6 Desember, Trump memang mengumumkan mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel. Dia berencana memindah kedutaan besar AS dari Tel Aviv ke kota suci tiga agama tersebut. Pengakuan ini menuai protes dunia, terutama dari umat Muslim di penjuru Bumi.

Bagi Raba, keputusan Trump merupakan penganiayaan terhadap Palestina. " Kami mencari martabat, bukan untuk uang, itulah mengapa kamu memasang poster ini."

Korea Utara memang turut mengeluarkan kutukan terhadap kebijakan Trump. Mereka menyebut Trump dengan panggilan 'dotard' yang menunjukkan jati diri AS dengan mengabaikan pendapat komunitas internasional.

" Kami, di luar gagasan eksternal kami tentang kemerdekaan, perdamaian, dan persahabatan, mengutuk aksi AS saat ini dan menyatakan dukungan dan solidaritas kami kepada orang-orang Palestina dan orang-orang Arab lainnya karena alasan mereka untuk mendapatkan kembali hak-hak mereka yang sah," demikian pernyataan Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Korut, sebagaimana dikutip KCNA

2 dari 3 halaman

Iran: Kami Bisa Hancurkan Israel Kurang dari 8 Menit!

Iran: Kami Bisa Hancurkan Israel Kurang dari 8 Menit! © Dream

Dream - Komandan militer senior Iran, Ahmad Karimpour, mengklaim negaranya bisa menghancurkan Israel hanya dalam hitungan delapan menit. Pasukan Garda Revolusi bisa melakukan serangan kapan pun diperintahkan oleh pemimpin tertinggi.

" Jika Pemimpin Tertinggi memerintahkan untuk eksekusi, dengan kemampuan dan peralatan yang kami miliki, kami akan meruntuhkan rezim Zionis kurang dari delapan menit," ujar Ahmad Karimpour, dikutip Dream dari Al Arabiya, Selasa 24 Mei 2016.

Pemimpin Tertinggi Iran, Ali Khamenei, memang berkali-kali mengancam membuat binasa Israel. Pada September tahun lalu, pemimpin berusia 76 tahun ini menyatakan negeri Israel akan musnah dalam rentang 25 tahun mendatang.

Presiden Iran saat ini, Hassan Rowhani, merupakan representasi dari kelompok moderat. Dia cenderung melontarkan pernyataan-pernyataan yang tidak terlalu keras. Meski demikian, Rowhani mendukung program rudal Iran.

Awal bulan ini, militer Iran mengklaim sukses menguji coba rudal balistik kendali dengn jangkauan 2.000 kilometer. Rudal itu mampu menjangkau hingga wilayah Israel.

Meski pada Juli silam Iran menandatangani perjanjian dengan enam negara untuk menahan program nuklir agar sanksi ekonominya dicabut, pengembangan rudal tak termasuk di dalamnya. (Ism)

3 dari 3 halaman

Israel Merujuk pada Nama Seorang Nabi, Benarkah?

Israel Merujuk pada Nama Seorang Nabi, Benarkah? © Dream

Dream - Dalam Alquran, nama 'Israel' disebut beberapa kali dan sejumlah ayat. Beberapa ayat itu seperti ayat 56-57 Surat Maryam dan ayat 93 Surat Ali Imran.

Ada pendapat yang menyatakan Israel sebenarnya merujuk pada sosok nabi, yaitu Nabi Yaqub AS. Disebutkan Nabi Yakub memiliki nama lain yaitu Israel.

Benarkah demikian?

Terdapat sebuah riwayat dari Abu Dawud, Tirmidzi, dan Ahmad yang menjelaskan mengenai hal ini. Riwayat tersebut berisi peristiwa ketika Rasulullah Muhammad SAW sedang berkumpul bersama orang-orang Yahudi.

Ibnu Abbas radhiyallahu’anhu pernah berkisah, " Saya pernah hadir di kumpulan orang-orang Yahudi. Lalu Nabi bertanya kepada mereka, 'Tahukah kalian bahwa Israel adalah nama Yaqub?' Mereka menjawab, 'Iya benar.' Kata Nabi shallallahualaihi wa sallam, 'Ya Allahsaksikanlah.'

Imam As Syaukani memberikan penjelasan mengenai hal ini.

" Seluruh ahli tafsir sepakat, bahwa Israel adalah Yaqub bin Ishak bin Ibrahim 'alaihissalam. Maknanya adalah hamba Allah, karena 'Isra' dalam bahasa mereka artinya adalah hamba, dan 'el' artinya Allah."

Selengkapnya...

Beri Komentar