Sebelum mendapat syafaat Rasulullah saw, umat Islam harus bertemu dengan beliau terlebih dahulu.
Sebelum mendapat syafaat Rasulullah saw, umat Islam harus bertemu dengan beliau terlebih dahulu.
Dream - Siapa yang tidak rindu dan ingin berjumpa dengan Rasulullah saw? Setiap Muslim pasti menginginkan untuk bertemu dengan manusia mulia kecintaan Allah SWT itu.
Oleh karena itu, hampir setiap Muslim dalam setiap doanya memohon agar kelak di akhirat bisa dipertemukan oleh Nabi Muhammad saw.
Akan tetapi, tidak semua orang bisa berjumpa dengan beliau, bahkan mendapatkan pertolongannya ketika dibangkitkan kembali di alam akhirat.
Karena nantinya, setiap manusia tidak bisa meminta tolong kepada siapapun. Ia hanya bisa ditolong oleh amal perbuatannya sendiri selama di dunia dan juga oleh syafaat Rasulullah saw.
Melalui syafaat itulah, Rasulullah saw akan memohon kepada Allah SWT agar memasukkan umat Islam ke dalam surga.
Meski begitu, untuk mendapatkan syafaat tersebut, orang-orang akan dipertemukan terlebih dahulu dengan Rasulullah saw. Lalu, di manakah bisa bertemu dengan beliau?
Berikut penjelasannya sebagaimana dirangkum Dream melalui berbagai sumber.
Untuk bisa mendapatkan syafaat Rasulullah saw, umat Islam harus bertemu terlebih dahulu dengan Rasulullah saw. Ada tiga tempat untuk bisa bertemu dengan beliau.
Sebagaimana sahabat pernah bertanya kepada Rasulullah saw, melalui hadis yang diriwayatkan dari jalur Anas bin Malik bin an-Nadhir, Rasulullah saw menjelaskan bahwa ada tiga tempat bagi orang mukmin bisa bertemu dengan beliau.
Ketiga lokasi itu berada di shirath, mizan, dan dekat telaga. Berikut penjelasannya dalam hadis:
" Telah menceritakan kepada kami, an-Nadlr bin Anas bin Malik. Dari ayahnya, ia berkata, 'Aku (Anas bin Malik) meminta Nabi saw agar memberiku syafaat pada hari kiamat.
Beliau bersabda, 'Aku akan melakukannya'.
Aku bertanya, 'Wahai Rasulullah, ke mana aku mencari engkau?'
Beliau menjawab, 'Carilah aku pada saat pertama kali kau mencari di atas shirath.'
'Bila aku tidak bertemu dengan engkau di shirath?'
Beliau menjawab, 'Carilah aku di dekat mizan'.
'Bila aku tidak bertemu dengan engkau di dekat mizan?'
Beliau menjawab, 'Carilah aku di dekat telaga, karena aku tidak luput dari tiga tempat itu.'"
Maksud dari telaga adalah Telaga al-Kautsar. Telaga inilah yang menjadi sumber mata air di hari kiamat kelak. Di mana Allah SWT berikan kepada Rasulullah saw serta umatnya beliau.
Rasulullah saw bersabda:
" Telaga seluas perjalanan selama satu bulan dan panjang tepi-tepinya sama dengannya. Air telaga itu lebih putih daripada susu, wanginya lebih harum daripada minyak misk, cangkirnya sejumlah bintang-bintang yang ada di langit. Maka barangsiapa yang telah meminum air telaga tersebut, niscaya dia tidak akan merasakan haus selama-lamanya." (HR. Bukhari)
Berikut adalah beberapa syarat untuk bisa mendapatkan syafaat Rasulullah saw:
Syarat pertama adalah meninggal dalam keadaan tidak menyekutukan Allah SWT. Sebagaimana sabda Rasulullah saw:
" Aku bersaksi kepada kalian bahwa syafaatku diperuntukkan bagi setiap muslim yang meninggal tidak menyekutukan Allah dengan apapun." (HR. Abu Dawud)
Syarat kedua adalah meninggal dengan membawa keimanan. Meskipun hanya sebesar biji sawi. Sebagaimana dijelaskan dalam hadis berikut:
“Aku mengundi pintu surga. Tiba-tiba dibukakan satu pintu dari emas dan lengkungnya dari perak. Kemudian aku disambut oleh cahaya yang agung.
Aku pun langsung bersujud seraya menyampaikan pujian kepada Allah dengan pujian yang belum pernah disampaikan seorang pun sebelumku.
Disampaikanlah kepadaku, ‘Angkatlah kepalamu. Mintalah, niscaya engkau akan diberi. Berkatalah, niscaya engkau akan didengar.
Meminta syafaatlah, niscaya engkau akan diberi syafaat.’ Aku pun berkata, ‘Umatku...!’ Lantas dijawab, ‘Engkau berhak menolong orang yang dalam hatinya ada keimanan walau seberat biji gandum.’
Aku pun bersujud kedua kalinya dan menyampaikan pujian yang sama dan disampaikan lagi kepadaku jawaban yang sama.
Lalu terus memohon lagi, ‘Umatku...!’ Disampaikan kepadaku, ‘Engkau berhak menolong orang yang dalam hatinya ada keimanan walaupun sekecil biji sawi.’”
Syarat yang ketiga adalah mengucapkan kalimat thayibah dengan ikhlas. Kalimat thayibah berbunyi 'lailahailallah'. Sebagaimana dijelaskan dalam hadis yang merupakan lanjutan dari hadis sebelumnya"
“Aku bersujud ketiga kalinya dan disampaikan kepadaku jawaban yang sama. Setelah itu, aku mengangkat kepala dan memohon lagi, ‘Umatku...!’ Lalu disampaikan kepadaku, ‘Engkau berhak menolong orang yang mengucap ‘L? il?ha illall?h’ dengan ikhlas,’” (HR. Abu Ya’la)
Advertisement
Lebih dari Sekadar Kulit Sehat: Cerita Enam Selebriti Merawat Kepercayaan Diri yang Autentik
Kebiasaan Pakai Bra saat Tidur Berbahaya? Cari Tahu Faktanya
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Peneliti Ungkap Pemicu Perempuan Sanggup Bicara 20 Ribu Kata Sehari?
Bentuk Roti Cokelat Picu Komentar Pedas di Medsos, Chef Sampai Revisi Bentuknya
Mahasiswa Sempat Touch Up di Tengah Demo, Tampilannya Slay Maksimal
Lebih dari Sekadar Kulit Sehat: Cerita Enam Selebriti Merawat Kepercayaan Diri yang Autentik