Ada Kabah di Metaverse, MUI Tegaskan Tidak Sah Untuk Haji dan Umroh

Reporter : Ahmad Baiquni
Selasa, 8 Februari 2022 18:00
Ada Kabah di Metaverse, MUI Tegaskan Tidak Sah Untuk Haji dan Umroh
Kabah virtual tidak memenuhi syarat untuk ibadah.

Dream - Metaverse kini tengah jadi perbincangan. Jagad yang hanya ada dalam dimensi digital itu dibuat persis dengan bumi nyata.

Di dalamnya terdapat pula Kabah dan seluruh situs suci Islam. Meski begitu, sifatnya hanya virtual

Ketua Bidang Fatwa MUI, KH Asrorun Niam Sholeh, menegaskan ibadah haji maupun umroh di metaverse tidak sah. Sebab tata caranya sudah ditentukan.

" Pelaksanaan ibadah haji dengan mengunjungi Kabah secara virtual tidaklah cukup, dan tidak memenuhi syarat karena aktivitas ibadah haji itu merupakan ibadah mahdlah dan bersifat tauqify," ujar Niam kepada Dream melalui pesan WhatsApp.

 

 

1 dari 4 halaman

Haji Harus Sesuai Contoh dari Rasulullah

Niam mengatakan ibadah haji bersifat dogmatik. Harus dilaksanakan dengan kehadiran fisik.

" Tata cara pelaksanaannya atas dasar apa yang sudah dicontohkan oleh Nabi SAW," kata Niam.

Selain itu, terang Niam, aktivitas haji seperti thawaf dilaksanakan dengan mengelilingi Kabah sebanyak 7 kali secara fisik. Dimulai dari sudut Hajar Aswad dengan Kabah berada di sisi kiri.

" Haji dan umroh tidak bisa dilaksanakan dalam hati, dalam angan-angan, atau secara virtual, atau dilaksanakan dengan cara  mengelilingi gambar Kabah atau replika Kabah," ucap dia.

 

2 dari 4 halaman

Bisa Untuk Manasik Persiapan Ibadah Haji

Tetapi, Kabah metaverse dapat dimanfaatkan untuk mengenali lokasi yang akan dijadikan tempat pelaksanaan ibadah. Juga untuk persiapan pelaksanaan ibadah atau latihan yang lazim disebut dengan manasik haji atau umroh seperti di Asrama Haji Pondok Gede maupun tempat lain.

" Kunjungan ke Kabah secara virtual bisa dioptimalkan untuk explore dan mengenali lebih dekat, dengan 5 dimensi, agar ada pengetahuan yang utuh dan memadai sebelum pelaksanaan ibadah," terang Niam.

Lebih lanjut, Niam menerangkan Kabah metaverse merupakan inovasi teknologi yang perlu disikapi secara proporsional. Teknologi mendorong pada kemudahan akses.

" Tapi pada saat yang sama harus paham, tidak semua aktivitas ibadah bisa digantikan dengan teknologi," ucap Niam.

3 dari 4 halaman

Saudi Luncurkan Teknologi VR untuk Lihat dan Sentuh Hajar Aswad

Dream - Departemen Urusan Tanah Suci Islam Arab Saudi meluncurkan inovasi digital baru berupa Inisiatif Hajar Aswad Virtual. Teknologi berbasis Virtual Reality (VR) ini memberikan pengalaman digital bagi pengguna untuk melihat dan menyentuh replika digital Hajar Aswad.

Presiden General Urusan Masjidil Haram dan Masjid Nabawi, Syeikh Abdul Rahman bin Abdulaziz As Sudais sempat menjajal teknologi tersebut saat peluncuran pada Senin, 13 Desember 2021. Dia mengapresiasi inisiatif yang dijalankan Biro Museum dan Pameran atas peluncuran inovasi tersebut.

Syeikh Sudais mengatakan inisiatif Hajar Aswad Virtual. diluncurkan oleh Biro Museum dan Pameran mewakili Administrasi Umum Pameran Digital bekerja sama dengan Institut Riset Haji dan Umroh Penjaga Dua Masjid Suci dari Universitas Umm Al Qura.

 

4 dari 4 halaman

Syeikh Sudais menekankan pentingnya 'menciptakan lingkungan simulasi virtual, untuk mensimulasikan sebanyak mungkin indra, seperti penglihatan, pendengaran, sentuhan, bahkan penciuman, untuk mencapai semua hasil kepresidenan yang berkaitan dengan Dua Masjid Suci.

" Kami punya situs keagamaan dan sejarah yang hebat yang harus kami digitalisasi dan komunikasikan kepada semua orang melalui sarana teknologi terkini," kata Syeikh Sudais, di akun Facebook Haramain Sharifain.

Teknologi ini akan tersedia di pusat pameran arsitektur dua masjid suci di Mekah. Otoritas Penjaga Dua Masjid Suci juga menyatakan teknologi ini hanya untuk kebutuhan pameran digital dan tidak dapat menggantikan aktivitas melihat dan menyentuh Hajar Aswad secara nyata.

Beri Komentar