Kisah Pengantin Baru dan Pengemis

Entah mengapa, setelah kerasukan itu, si suaminya pergi tak jelas rimbanya dan meninggalkan istrinya seorang diri dirumah tanpa dikunjungi lagi selama belasan tahun.

Dream - Ini kisah yang diangkat dari buku Qishasasu Muatsirat Lilfatayat karya Ahmad Salim Badwilan. Sebuah cerita nyata yang cukup dramatis dan inspiratif.

Kisah seorang wanita asal Timur Tengah tanpa disebutkan nama. Dikenal sebagai seorang yang solehah, sabar dan tabah atas segala ujian yang telah menimpa dirinya selama 15 tahun.

Saat itu, wanita solehah itu baru saja melangsungkan acara pernikahannya dengan seorang lelaki shaleh yang tidak pernah dia sentuh dan lihat sebelumnya.

Mereka berjodoh pun tidak melalui proses pacaran, sebagaimana umum dilakukan wanita dan pria jaman sekarang.

Muslimah ini begitu paham akan dosa-dosa bila bersentuhan dengan lelaki yang bukan muhrimnya. Ia sangat menjaga martabatnya dan selalu menutup aurat karena semata kepada Allah.

Singkat cerita pada saat makan malam pertama (sebelum melangkah ke tahap 'khusus dalam kamar'), tiba-tiba mendengar suara ketukan pintu. Ternyata seorang pengemis yang kelaparan.

Sang suami marah karena merasa terganggu. Amarahnya semakin memuncak, “ hanya gara-gara pengemis ini kemesraan kita jadi terganggu, padahal kita sedang menikmati malam pertama!”.

Si suami yang sedang dirasuki amarah ini langsung menghampiri si pengemis dan tanpa pikir panjang menghajar si pengemis. Ada suara mengaduh dan rintihan menyayat yang keluar dari mulut si pengemis yang sedang kelaparan.

Sambil menahan sakit, lapar yang melilit perutnya dan luka sekujur tubuh, si pengemis lalu terseok-seok pergi dengan hati yang luka.

Tak lama kemudian, tidak ada angin dan hujan, entah mengapa suami itu jatuh seperti kerasukan dan pergi begitu saja meninggalkan istrinya. Apa yang terjadi? 

Baca selengkapnya di sini ..

(Ism) 

Kirimkan blog atau website kamu ke komunitas@dream.co.id, dengan syarat dan ketentuan sebagai berikut:

1. Lampirkan satu paragraf dari konten blog/website yang ingin dipublish
2. Sertakan link blog/web
3. Foto dengan ukuran high-res (tidak blur)