Hasanudin, Difabel Guru Di Sebuah Madrasah Di Madura (dompetdhuafa.org)
Dream - Fisik Hasanudin, 40 tahun, sangat berbeda dari orang kebanyakan. Kaki dan tangannya tidak tumbuh dengan sempurna.
Udin memang masih bisa berpindah tempat. Tetapi, dia harus berjalan dengan tertatih lantaran kakinya tidak sempurna menapak tanah.
Tapi, keterbatasan itu tidak menyulutkan semangat Udin untuk berkarya. Meski seorang difabel, Udin begitu bangga menjadi pendidik.
Udin mengabdikan diri sebagai guru honorer di Madrasah Ibtidaiyah (MI) Shibyan. Letaknya tidak jauh dari rumah Udin di Desa Batang-batang Laok, Sumenep, Madura.
Dengan tertatih, Udin berangkat mengajar dengan penuh semangat. Tidak pernah sekalipun Udin menampakkan wajah muram dan hanya senyum yang selalu dia tunjukkan ke semua orang.
" Saya cacat (fisik di dunia, tapi insya Allah saya tidak akan cacat nantinya di akhirat. Karena ilmu manfaat yang saya berikan untuk anak-anak," ujar Udin, dikutip dari laman dompetdhuafa.org.
Sebagai guru honorer, Udin mendapat penghasilan yang begitu sedikit. Setiap bulan dia hanya menerima upah mengajar sebesar Rp 150.000 hingga Rp 200.000.
Meski begitu, dia tidak pernah mengeluh dan mempersoalkan pendapatan tersebut. Bahkan, dia sempat merasakan pengalaman pahit mengajar tanpa upah sejak tahun 1995 hingga 2000. Profesi itu dia lakukan dengan ikhlas dan berbekal semangat ibadah.
" Niat saya hanya untuk ibadah. Selama jantung masih berdetak dan napas ini masih berhembus, keinginan saya hanya satu, bisa bermanfaat bagi banyak orang, ya dengan menjadi guru," kata Udin.
Udin merupakan potret sosok berdedikasi tinggi yang kini sulit ditemukan. Dia ikhlas menerima pendapatan sedikit, bahkan sampai tidak dibayar, demi memberikan ilmu kepada generasi penerus.
Sumber: dompetdhuafa.org
Advertisement
Anak SD Naik KRL Jam 4 Pagi: Perjalanan Tangerang–Klender yang Bikin Haru dan Buka Mata Publik

10 Rekomendasi Kado untuk Hari Guru Nasional 2025 yang Membekas dan Bermakna

Mengenal Sinkop Vasovagal yang Diderita Chaeyoung TWICE, Penyakit yang Bikin Pingsan Mendadak

Tak Cuma Soto Banjar, Ini 5 Kuliner Khas Palangkaraya yang Wajib Dicicipi

Rumah Ini Pakai 1.000 Baterai Laptop untuk Sumber Listrik Selama 8 Tahun


Tak Cuma Soto Banjar, Ini 5 Kuliner Khas Palangkaraya yang Wajib Dicicipi

Kisah Raihan Jouzu, Siswa SMP Ciptakan Bikin Spidol dari Kulit Bawang Putih

12 Rekomendasi Wisata Alam di Aceh yang Bisa Jadi Wish List Liburan Akhir Tahun

Mengenal Komunitas Masyarakat Adat Seberuang di Kalbar: Punya Hutan Terlarang, Jengkolnya Primadona

Tak `Semiskin` Namanya, Kerupuk Melarat Khas Cirebon Tetap Hits di Era Modern

Anak SD Naik KRL Jam 4 Pagi: Perjalanan Tangerang–Klender yang Bikin Haru dan Buka Mata Publik

Kenalan dengan Komunitas Pecinta Motor Bebek `Di Bawa Santai, Di Buang Sayang`