Allahu Akbar! Niatnya Meminang, Dapatnya Nikah

Reporter : Puri Yuanita
Kamis, 27 Oktober 2016 16:16
Allahu Akbar! Niatnya Meminang, Dapatnya Nikah
Perihal jodoh adalah kuasa mutlak Allah SWT. Dan tiap orang akan dipertemukan dengan jodohnya lewat caranya masing-masing sesuai ketentuan yang digariskan Allah.

Dream - Perkara rezeki, jodoh, dan maut, adalah rahasia Allah. Tak satupun manusia tahu pasti ketentuan Allah mengenai ketiga hal itu.

Tak seorang pun bisa tahu siapa dan kapan jodohnya datang, berapa besar rezekinya di dunia, atau bahkan kapan maut datang menjemputnya. Satu yang pasti, jika Allah sudah berkehendak, maka apapun bisa terjadi. Meski hal yang dianggap mustahil oleh nalar manusia.

Seperti kisah yang dibagikan netizen bernama Ali Irfan lewat laman Facebook-nya. Kisah ini seolah membuka mata kita semua bahwa soal jodoh adalah kuasa mutlak Allah SWT. Dan tiap orang akan dipertemukan dengan jodohnya lewat caranya masing-masing sesuai ketentuan yang digariskan Allah.

Ali Irfan bercerita, pada Minggu 23 Oktober 2016 lalu, ia menemani adiknya yang hendak melakukan khitbah (meminang) di Majalengka. Dua minggu sebelumnya, sang adik telah melakukan proses taaruf.

1 dari 3 halaman

Tiga Bulan Saja, jangan Terlalu Lama

Tiga Bulan Saja, jangan Terlalu Lama © Dream

Prosesnya memang demikian singkat dan terasa seakan jalannya begitu dimudahkan. " Dalam hati saya berdoa semoga kelak dimudahkan pula proses pernikahannya," tulis Ali.

Kemudian, saat itu terjadi percakapam singkat antara ia dan sang adik.

" Sudah Rizal siapkan cincinnya?" tanya Ali.

" Sudah, Mas," jawab Rizal, adiknya.

" Kamu sudah mantap?"

" Insya Allah mantap."

" Kalau bisa setelah khitbah, jangan terlalu lama. Maksimal tiga bulan saja."

" Insya Allah, Mas."

 

2 dari 3 halaman

Saling Kenal Sebelum Meminang, Akhirnya..

Saling Kenal Sebelum Meminang, Akhirnya.. © Dream

Untuk menyelenggarakan pernikahan, tiga bulan itu adalah waktu yang tidak terlalu cepat, juga tidak terlalu lama. Tapi kalau hanya mau nikah saja saat itu juga bisa asal memenuhi syarat, yakni adanya kedua calon mempelai, wali, saksi, dan mahar. Saat itu juga pun bisa langsung dinikahkan.

Sebagai anak pertama, Ali berkesempatan menjadi wakil keluarga untuk menyampaikan maksud mulia ini. " Saya sampaikan bahwa kedatangan dengan membawa serta keluarga utamanya adalah silaturahim sekaligus memperkenalkan keluarga. Kemudian saya sampaikan pula maksud kedatangan adalah mengkhitbah Umi Mukaromah untuk adik saya Ali Amrizal," kata Ali.

Ali melanjutkan, dalam sejarah kehidupannya, ini kali pertama ia melamarkan orang lain untuk dijadikan istri. Dimana untuk menjadi istri adiknya sendiri.

Setelah menyampaikan maksud kedatangan, sesuatu yang tidak diduga terjadi. Ali dan keluarga diterima langsung oleh ayah si gadis. Lantas ayah Umi Mukaromah menyampaikan, jika sudah dilangsungkan prosesi taaruf, sudah saling mengenal, maka tak ada lagi penghalang untuk segera melangsungkan pernikahan.

" Yang mau menikah keduanya sudah saling mengenal, wali sudah ada, saksi ada, kedua keluarga menyaksikan. Jadi tidak ada alasan untuk tidak segera melangsungkan akad nikah," kata ayah si gadis.

3 dari 3 halaman

Pinangan Berbuah...

Pinangan Berbuah... © Dream

Alasan sang ayah di zaman sekarang tidak ada yang bisa menjamin isi hati seseorang. Kelihatannya terpisah oleh jarak, fisik bisa jadi tidak berhadapan, tapi siapa bisa menjamin bisa terjaga dari kemaksiatan. Baru lamaran dan belum halal, seolah telah memiliki segalanya.

Demi menghindari fitnah yang demikian, sang ayah mengambil sebuah keputusan hebat sesuai syariat dengan langsung menikahkan putrinya saat dikhitbah.

Kisah selengkapnya baca di sini.    

Kirimkan kisah nyata inspiratif disekitamu atau yang kamu temui, ke komunitas@dream.co.id, dengan syarat dan ketentuan sebagai berikut:

1. Lampirkan satu paragraf dari konten blog/website yang ingin dipublish
2. Sertakan link blog atau sosmed
3. Foto dengan ukuran high-res
4. Isi di luar tanggung jawab redaksi     

Beri Komentar