Dream - Orangtua PNF, bocah korban pembunuhan yang mayatnya ditemukan dalam kardus sangat terpukul dengan kejadian nahas yang menimpa anaknya.
Ayah korban, AS tak menyangka akan jadi seperti ini, meskipun tak begitu akrab dengan putrinya karena ia juga harus bekerja dan jarang di rumah.
AS diketahui bekerja sebagai sopir mobil rental, sering keluar kota. Ia biasanya seminggu hanya 5 kali bertemu anaknya. AS dan istri sudah tiga tahun cerai.
Meski jarang bertemu, AS mengaku mengenal dekat putrinya. PNF dikenal sebagai sosok anak yang rajin, mandiri dan periang.
Kata dia, sang anak jika main tidak pernah terlalu jauh. Paling jauh ke kediaman keluarga dan tetangga, masih di sekitar lingkungan rumah.
AS berharap, pembunuh putrinya dihukum berat. Jika boleh, ia bahkan ingin balas dendam, membunuh pelakunya.
Namun, AS tetap menyerahkan segala proses hukum ke polisi. " Karena ini negara hukum, saya serahkan kepada penyidiknya," kata dia. Sedangkan ibu korban, masih syok berat dengan kepergian PNF.
Polda Metro Jaya telah membentuk tim khusus penanganan kasus pembunuhan dan kekerasan seksual PNF.
" Kapolda Metro Jaya membentuk tim khusus gabungan dari Polda Metro Jaya, Polres Metro Jakarta Barat dan Polsek Kalideres untuk mengungkap kasus itu," kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi, Krishna Murti di Jakarta, Selasa 6 Oktober 2015.
Krishna mengatakan Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Polisi Tito Karnavian konsen terhadap kasus kekerasan terhadap PNF maupun anak lainnya karena termasuk kejahatan luar biasa (extra ordinary).
Tim khusus juga melibatkan petugas Disaster Victim Identification (DVI) Pusat Laboratorium Forensik Polri, tim Inafis Polres Bekasi dan sejumlah anggota kepolisian wanita (Polwan).
Krishna berharap timsus mampu mengungkap kasus pembunuhan sadis tersebut berdasarkan penemuan petunjuk maupun barang bukti di lapangan.
Hasil temuan di lapangan, kata Krishna akan dikumpulkan untuk dianalisa dalam perkembangan penanganan kasusnya. Penyidik kepolisian melakukan berbagai upaya untuk mengungkap pelaku pembunuhan PNF termasuk melalui investigasi ilmiah. (Ism)
Sebelum Dibunuh, Bocah dalam Kardus Lari ke Arah Ini
Dream - Pelaku pembunuhan sadis PNF (9), bocah dalam kardus di Kalideres, Jakarta Barat, masih menjadi misteri. Polisi terus melakukan penyelidikan dan mengumpulkan keterangan saksi.
Menurut keterangan keluarga korban kepada polisi, sebelum menghilang dan ditemukan tewas dalam kardus, PNF berperilaku agak aneh. Ia sempat lari saat dikejar salah seorang sepupunya.
PNF sempat pulang ke rumah usai sekolah, Jumat siang 2 Oktober 2015. Tak lama berselang, ia pergi lagi ke arah sekolah yang letaknya tak jauh.
Kemudian PNF berlari melewati sekolah dan pergi ke jalan besar. Tapi saat hendak menuju jalan besar, sepupu PNF yang tinggal serumah, sempat memergoki PNF.
Saat ditanya hendak ke mana oleh sepupunya itu, PNF menjawab mau ke rumah teman. Sepupunya itu berusaha mengejarnya, tetapi PNF justru berlari.
Sayang, dia kehilangan jejak PNF di gang-gang sempit kawasan RW 10, Kelurahan Kalideres, Kecamatan Kalideres, Jakarta Barat.
Dan malam harinya, PNF ditemukan tak bernyawa, tergeletak di dalam kardus terikat lakban di Jalan Sahabat, Kalideres, Jakarta Barat.
Dari hasil autopsi ini disimpulkan korban diduga dibunuh antara pukul 10.00-14.00 WIB. Hasil visum dan autopsi juga menyatakan sebelum dibunuh, pelaku memperkosa korban. (Ism)
Saksi Kunci Pembunuhan
Dream - Polisi tengah memeriksa dua orang saksi yang diduga mengetahui kejadian pembunuhan terhadap bocah yang ditemukan dalam kardus, PNF. Keduanya adalah saksi potensial untuk memperkaya informasi terkait kasus tersebut.
" Sekarang dua orang sudah dilakukan pemeriksaan. Mereka ini saksi potensial," kata Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Krishna Murti, Senin 5 Oktober 2015.
Polisi akan berkoordinasi dengan Polres Jakbar dan Polsek Kalideres untuk mengamati orang-orang, yang berpotensi sebagai saksi itu.
" Antara lain indikatornya adalah komunikasi kami dengan Polres dan Polsek. Siapa saja yang tinggal sendiri dan memiliki alibi tidak cukup akurat dan kemudian dari sana kami akan melakukan pemeriksaan," jelasnya.
Lingkungan kedua saksi potensial ini akan diawasai aparat polisi. Jika kemudian ada orang yang berada di sana menghilang, maka polisi akan meningkatkan kewaspadaan terhadap orang tersebut.
Penyidik juga melakukan pemeriksaan DNA terhadap bukti yang ditemukan di tubuh korban. Mulai dari sperma yang diduga berasal dari pelaku dan lainnya.
" Kita lakukan pemeriksaan DNA, jadi ini bisa menjadi salah satu baarang bukti," ujar Khrisna. (Ism)
Terungkap, Kapan Pembunuhan
Dream - Hasil autopsi tim dokter forensik RS Polri, Kramat jati, Jakarta Timur, menyebutkan, PNF (9) korban pembunuhan sadis di Kalideres, tewas sekitar 8-12 jam setelah makan pagi terakhirnya, Jumat 2 Oktober 2015 lalu.
" Dari hasil autopsi ini disimpulkan korban diduga dibunuh antara pukul 10.00-14.00 WIB. Hasil visum dan autopsi juga menyatakan sebelum dibunuh, pelaku memperkosa korban," kata Krishna, Senin 5 Oktober 2015.
Krishna menuturkan, penyidik masih mengejar pelaku pembunuhan sadis tersebut. Tim dari Polda Metro Jaya dan Polres Jakarta Barat telah disebar ke lokasi kejadian, rumah korban, dan tempat korban menghilang. Polisi akan menyisir segala petunjuk yang didapat.
" Penyidik juga memeriksa sejumlah kamera CCTV di lokasi jasad korban ditemukan" . (Ism)
Jejak Pembunuh Tertinggal di Kardus
Dream - Polisi menemukan jejak kardus yang digunakan pelaku untuk membuang jenazah PNF. Saat penemuan jenazah, ada dua kardus yang ditemukan.
Pertama susunan kardus tempat mayat PNF diletakkan. Kedua, ada sebuah kardus yang sudah rusak yang ditemukan dalam kondisi kucel di dekat kardus pertama ditemukan.
" Di kardus kedua itulah ternyata ada alamat seseorang. Kemudian tim menelusuri alamat itu dan dapat," kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi, Krishna Murti, Senin 5 Oktober 2015.
Ternyata, orang itu kerap mendapat kiriman barang dan membuang kardus-kardus bekas pengiriman di dekat tempat sampah besar, lokasi mayat PNF dibuang.
" Jadi, kardus itu dan pemiliknya tak ada hubungannya dengan kasus yang sedang ditangani polisi," kata Krisna.
Polda Metro Jaya telah menurunkan sekitar 50 anggota untuk memburu pelaku pembunuhan sadis bocah dalam kardus di Kalideres, Jakarta Barat.
Seluruh anggota itu terus bergerak di gang-gang sempit di sekitar rumah PNF dan sekolahnya, lalu di gang di mana PNF menghilang, maupun di sekitar tempat kejadian perkara (TKP). " Siapa tahu ada sedikit informasi yang bisa ditelusuri," kata Krishna. (Ism)
Terekam CCTV
Dream - Salah satu rekaman kamera Closed Circuit Television Sistem (CCTV) milik pengusaha besi tua di dekat lokasi jenazah PNF, 9 tahun, ditemukan, ternyata tak memperlihatkan jelas jenis motor dan pelat nomor motor yang diduga milik pelaku pemerkosaan dan pembunuhan.
Kamera CCTV milik Sujaroadi berada sekitar 30 meter dari lokasi jenazah PNF ditemukan. Kamera itu dipasang di lokasi penimbunan besi tua miliknya di Kampung Belakang, Kelurahan Kamal, Kecamatan Kalideres, Jakarta Barat.
Kamera itu diduga merekam seseorang yang diduga pelaku dalam posisi membelakangi kamera CCTV miliknya. Orang itu melintas di lokasi sekitar pukul 18.04 pada Jumat 2 Oktober 2015.
Pemotor itu terlihat membawa sebuah kardus cokelat di jok belakangnya. Kardus yang ukurannya persis dipakai untuk membungkus PNF itu disandarkan ke tubuh pemotor. Sedangkan pengendaranya kelihatan memakai jaket abu-abu dan penutup kepala.
Sujaroadi menuturkan, dia tak bisa melihat jenis motor dengan jelas, apalagi nomor polisi motor tersebut. Sebab, di dekat kamera CCTV yang dipasang di atas pagar tinggi di lapak besi tua miliknya terdapat lampu yang sore itu sudah dinyalakan.
Sehingga cahaya lampu itu membuang pemandangan detil motor tak terlihat. " Jadi pecah juga gambarnya, sebab lampu belakang motor itu menyala. Jadi berpendar gambarnya. Tak terlihat pelat nomornya," kata dia.
Kini masih ada 2 rekaman CCTV lainnya milik pengusaha biji plastik yang dipasang di lokasi pembuataan biji plastik, yakni Pendi.
Lokasinya berada di sebelah lokasi penimbunan besi tua miliknya. Sampai kemarin alam TimInformation Technology (IT) dari Ditreskrimum Polda Metro Jaya masih berusaha membuka rekaman CCTV yang berada di lapak bijih besi milik Pendi.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi, Krishna Murti mengatakan, terus berupaya mengidentifikasi pelaku. Saat ini polisu terus melakukan penyelidikan intensif. (Ism)
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia
Kata Ahli Gizi Soal Pentingnya Vitamin C untuk Tumbuh Kembang Anak
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR