Ambulans Apung Gratis Pertama dari LAZ Al Azhar untuk Warga Batam

Reporter : Maulana Kautsar
Selasa, 31 Desember 2019 06:00
Ambulans Apung Gratis Pertama dari LAZ Al Azhar untuk Warga Batam
Ambulans ini bisa untuk tindakan kegawatdaruratan.

Dream - Lembaga Amil Zakat (LAZ) Al Azhar dan LAZ Batam dan sejumlah mitra strategis menyumbang marine ambulance, atau ambulans apung, Jumat, 27 Desember 2019. Ambulans tersebut merupakan bagian dari program Indonesia Gemilang yang digelar dua lembaga zakat tersebut.

Ide menyumbang ambulans apung muncul karena sulitnya akses layanan kesehatan masyarakat. Terlebih lagi masih minimnya pelayanan gawat darurat untuk membawa pasien dengan penyakit akut ataupun ibu melahirkan yang segera memerlukan tindakan dokter.

Kegiatan pemberdayaan masyarakat ini merupakan program berkelanjutan, yaitu formulasi zakat, infaq, dan dana zakat.

Direktur Eksekutif LAZ Al Azhar, Agus Nafi, mengatakan, dengan karakteristik provinsi yang terdiri dari pulau-pulau, pengadaan ambulans apung menjadi langkah tepat dalam meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat. Selain itu, inisiasi ini diharapkan akan muncul ambulans apung lainnya.

“ Kedepan, semoga masyarakat dapat merasakan manfaat dari adanya Marine Ambulance ini. Masyarakat pulau juga dapat dengan cepat mendapatkan penanganan kesehatan karena akses sudah tersedia,” ujar Agus Nafi, Senin, 30 Desember 2019.

Di Batam terdapat tiga pulau yang berdampingan di Kelurahan Ngenang, Kecamatan Nongsa. Kehadiran ambulans apung ini menjadi pelengkap layanan kesehatan kepada masyarakat khususnya di tiga pulau dampingan tersebut dan tentunya masyarakat luas di pulau Batam.

1 dari 6 halaman

Mempelai Wanita Datang ke Resepsi Pernikahan dengan Ambulans, Ternyata...

Dream - Suara ambulans terdengar saat menuju lokasi resepsi pernikahan. Di pintu masuk mempelai perempuan terbaring di dipan berjalan.

Usai dibawa masuk, perempuan itu segera berdiri. Di samping perempuan itu, seorang lelaki yang berpakaian paramedis menggandeng. Keduanya kemudian berjalan ke kursi resepsi.

Konsep pernikahan unik ini diduga terjadi di Melaka, Malaysia. Meski terbilang unik, berita pernikahan ini menuai perdebatan.

Mempelai pria, yang tak disebut namanya, mengatakan, ambulans yang dia gunakan merupakan ambulans milik swasta. " Berbeda dari ambulans berwarna krem?? biasa milik pemerintah,” ucap dia dilaporkan World of Buzz.

" Sirene dihidupkan pada menit terakhir sebelum memasuki kompleks aula. Oleh karena itu tidak perlu komentar kebencian dilemparkan ke saya," ujar dia.

2 dari 6 halaman

Investigasi

Kementerian Kesehatan Malaysia saat ini menginvestigasi konsep pernikahan unik ini. Investigasi menyasar dugaan penyalahgunaan kewenangan ambulans.

Direktur Komite Kesehatan dan Anti-Narkotika Melaka, Low Chee Leong mengatakan, aksi pernikahan itu tidak terjadi di wilayahnya. Dia meminta Kementerian Kesehatan Malaysia menginvestigasi asal lokasi ambulans tersebut.

Mengenai sirine yang nyala jelang memasuki lokasi resepsi, Low punya jawaban. Dia mengatakan, sirine hanya digunakan untuk kondisi gawat darurat.

" Sirine hanya untuk gawat darurat," kata dia, dilaporkan The Star.

3 dari 6 halaman

Lahir di Mobil Ambulans Desa, Bayi Ini Diberi Nama Panggilan Amdes

Dream - Inspirasi nama untuk si buah hati bisa muncul dari berbagai hal. Selain dari sosok yang menginspirasi, para calon orang tua juga bisa memiliki nama terbaik untuk si kecil dari dunia maya atau mungkin kejadian selama proses persalinan.

Alasan terakhir inilah yang dibuat oleh orang tua dari seorang bayi dengan panggilan Amdes. 

Mengutip keterangan tertulis Kementerian Perindustrian yang diterima Dream, Senin 23 Desember 2019, seorang ibu melahirkan seorang bayi perempuan di dalam mobil desa Alat Mekanis Multiguna Pedesaan (AMMDes). Di desanya, mobil AMMDes disulap jadi ambulance feeder.

Direktur Industri Maritim, Alat Transportasi, dan Alat Pertahanan Kementerian Perindustrian, Putu Juli Ardika menceritakan sang ibu, Sawiyah, kala itu sudah mengalami pembukaan ke-8.

Perjalanannya dari Desa Kadurahayu menuju Puskesmas Desa Mekarmanik akhirnya terhenti karena harus melakukan proses kelahiran.

 

4 dari 6 halaman

AMMDes

Bayi perempuan dinamai Amanda Desvita atau Amdes.

“ Saya mendapatkan informasinya, bahwa Ibu Sawiyah melahirkan di dalam AMMDes ambulance feeder di tengah malam menjelang jam 2 pagi,” tuturnya.

Bayi perempuan, anak kedua dari pasangan Sawiyah dan Sapri ini lahir dalam kondisi sehat dengan berat 3 kg dan panjang 48 cm. Bayi ini diberi nama lengkap Amanda Desvita yang jika disingkat menjadi Amdes, mirip dengan singkatan armada AMMDes.

“ Ini membuktikan bahwa AMMDes kembali dirasakan manfaatnya oleh masyarakat di Kabupaten Lebak, Banten, khususnya bagi ibu hamil,” kata Putu

5 dari 6 halaman

Berperan Turunkan Angka Kematian Ibu dan Bayi

Menurut Putu, peran AMMDes telah jadi bukti nyata terhadap upaya menurunkan angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB). AMMDes ambulance feeder ini menjadi proyek percontohan karena di Kabupaten Lebak masih ada belasan desa yang akses jalannya buruk dan berbatu-batu. Kondisi ini membuat ambulans konvensional sulit menjangkau desa-desa tersebut.

Dia juga terharu dengan para relawan Jemput Antar Ibu Hamil dan Bersalin Bermasalah (Jamilah) yang mengoperasikan AMMDes Ambulance Feeder.

“ Alat multiguna ini kami harapkan dapat terus berkembang dalam pelayanan rujukan kesehatan di daerah-daerah,” kata dia.

Putu optimistis, pemanfaatan AMMDes ambulance feeder mampu menekan AKI dan AKB di Kabupaten Lebak sebagai dampak dari kondisi jalan-jalan desa yang minim infrastruktur dan topografi yang berbukit sehingga sulit dijangkau oleh kendaraan umumnya. Tujuannya juga untuk memperkuat keterlibatan antara ibu hamil dengan relawan Jamilah.

6 dari 6 halaman

Bisa Gempur Medan Ekstrem

Pada bulan Juli lalu, Kemenperin bersama Pemerintah Kabupaten Lebak, USAID Jalin, PT Samudera Marine Indonesia, PT Kreasi Mandiri Wintor Indonesia dan PT Kreasi Mandiri Wintor Distributor telah menandatangani kerja sama untuk program “ Pilot Project Peningkatan Pelayanan Transportasi Rujukan Kesehatan melalui pemanfaatan AMMDes Pengumpan Ambulans” di Lebak, Banten. 

“ Program pilot project itu sebagai wujud nyata untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui program Jamilah yang diperkenalkan sejak tahun 2017,” kata dia.

Putu mengajak semua pemangku kepentingan untuk berkontribusi aktif dan berkomitmen untuk mendukung impelementasi AMMDes. Selain untuk ambulans, mobil ini juga bisa digunakan untuk meningkatkan produktivitas dan pelayanan masyarakat desa. Mobil AMMDes juga memiliki tingkat kandungan komponen lokal yang cukup tinggi, yaitu 70 persen.

“ AMMDes ini dilengkapi defential lock dengan ban yang bisa disesuaikan dengan medan jalannya, sehingga tidak selip untuk menempuh medan ekstrim dan infarstruktur minim,” kata dia.

Beri Komentar