Arti Kata Jahiliyah yang Penting Dipahami, Bermakna ‘Bodoh’ Secara Akhlak

Reporter : Arini Saadah
Kamis, 2 Februari 2023 13:36
Arti Kata Jahiliyah yang Penting Dipahami, Bermakna ‘Bodoh’ Secara Akhlak
Arti kata jahiliyah tak hanya merujuk pada kebodohan secara ilmu pengetahuan, melainkan termasuk akhlak yang bobrok.

Dream – Kata jahiliyah sudah tidak asing di telinga kita. Kata ini sering dipakai untuk merujuk pada masyarakat Arab pra-Islam. Jahiliyah diartikan sebagai ketidaktahuan akan ilmu pengetahuan dan kemanusiaan. Perilaku buruk masyarakat jahiliyah ditunjukkan dengan membunuh setiap anak perempuan karena disebut aib dan menyembah berhala.

Arti kata jahiliyah ternyata tidak sebatas diartikan pada kebodohan karena minimnya ilmu pengetahuan. Sebab pada saat itu, bangsa Arab sudah memiliki peradaban yang tinggi dengan adanya para pujangga.

Bahkan masyarakat Arab pra-Islam setidaknya memiliki kecerdasan seperti verbal-linguistik yaitu kemampuan mengolah kata-kata menjadi syair yang indah. Inilah mengapa bahasa Al-Quran menggunakan bahasa syair yang indah agar tidak ada yang mampu menandinginya.

Selain kecerdasan linguistik masyarakat Arab pra-Islam yang disebut jahiliyah itu juga memiliki kecerdasan berupa logika matematika dan keahlian dalam ilmu astronomi atau perbintangan.

Dengan demikian, arti kata jahiliyah yang sering merujuk pada masyarakat Arab pra-Islam ini tidak sebatas kebodohan dalam ilmu pengetahuan. Lantas apa sebenarnya arti kata jahiliyah? Agar lebih jelas lagi, mari simak ulasan selengkapnya berikut ini yang berhasil Dream rangkum dari berbagai sumber.

1 dari 3 halaman

Arti Kata Jahiliyah

Apabila merujuk pada Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), arti kata jahiliyah adalah kebodohan. Arti kata jahiliyah sebenarnya berasal dari Bahasa Arab ‘al-jahlu’ yang artinya kebodohan. Istilah ini sering digunaka untuk menyebut keadaan masyarakat sebelum kenabian Nabi Muhammad SAW.

Mengutip dari laman Konsultasi Syariah, Al-Hafidz Ibnu Hajar dalam Kitab Fathul Barri mengatakan, “ Jahilliyah adalah masa sebelum islam.” Sementara Ibnu Utsaimin dalam Kitab al-Qoul al-Mufid menjelaskan zaman itu dinamakan jahiliyah karena tingkat kebodohan yang parah akibat tidak mengenal aturan, hak Allah, dan hak makhluk.

Masih menjelaskan tentang arti kata jahiliyah, Al Munawi dalam Kitab Faidhul Qadir menyebutkan pengertian jahiliyah yaitu masa sebelum diutusnya Nabi Muhammad SAW. Masyarakat ketika itu memiliki kebodohan yang sangat keterlaluan.

2 dari 3 halaman

Karakter Orang Jahiliyah

Meskipun kini zaman sudah modern, namun karakter jahiliyah tetap saja masih ada bagi sebagian orang. Kebiasaan buruk masyarakat jahiliyah bisa dilihat dari perilaku-perilaku buruk seperti menghina nasab seseorang, menindas orang yang lebih lemah, memarjinalkan kelompok minoritas, memelihara konflik antar golongan, meratapi penderitaan hidup, meratapi orang yang sudah meninggal secara berlebihan, bersikap congkak (sombong) dan masih banyak karakter buruk lainnya.

Dari Abu Malik al-Asy’ari radhiyallahu ‘anhu, Nabi Muhammad SAW bersabda, “ Meratapi mayit termasuk tradisi jahiliyah. (HR. Ibn Majah 1648 dan dishahihkan al-Albani)

Sementara itu, hadis dari Abu Malik radhiyallahu ‘anhu, Nabi Muhammad SAW mengatakan, “ Ada 4 kebiasaan umatku yang itu merupakan tradisi jahiliyah, yang tidak akan mereka tinggalkan: menyombongkan nasab, mencela orang karena nasab, meminta hujan dengan bintang, dan meratap. (HR. Ahmad 9872 & Muslim 2203)

Manusia merupakan makhluk yang mudah tergoda dan terjerumus menjadi orang yang berkarakter jahiliyah. Sebaik apapun karakter dan agamanya, seseorang kadang masih melakukan keburukan. Karena manusia adalah tempatnya salah dan khilaf.

3 dari 3 halaman

Karakter Jahiliyah Menurut Al-Quran

Al-Quran pun juga telah banyak menyebut karakter jahiliyah. Dalam Surat Al-Fath ayat 26, disbeutkan:

اِذْ جَعَلَ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا فِيْ قُلُوْبِهِمُ الْحَمِيَّةَ حَمِيَّةَ الْجَاهِلِيَّةِ فَاَنْزَلَ اللّٰهُ سَكِيْنَتَهٗ عَلٰى رَسُوْلِهٖ وَعَلَى الْمُؤْمِنِيْنَ وَاَلْزَمَهُمْ كَلِمَةَ التَّقْوٰى وَكَانُوْٓا اَحَقَّ بِهَا وَاَهْلَهَا ۗوَكَانَ اللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمًا ࣖ

Artinya:

" Ketika orang-orang yang kafir menanamkan kesombongan dalam hati mereka (yaitu) kesombongan jahiliah, lalu Allah menurunkan ketenangan kepada Rasul-Nya, dan kepada orang-orang mukmin; dan (Allah) mewajibkan kepada mereka tetap taat menjalankan kalimat takwa dan mereka lebih berhak dengan itu dan patut memilikinya. Dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu."

Ayat tersebut sebenarnya turuk sebagai respon dari sikap kaum musyrik Quraisy dalam peristiwa perjanjian Hudaibiyyah. Kaum musyrik itu melarang rombongan Nabi SAW sebanyak 700 orang yang akan memasuki Kota Makkah. Selain itu, mereka juga menolak kalimat basmalah pada lembar perjanjian Hudaibiyyah.

Akan tetapi kaum muslim saat itu diberi ketenangan dan kesabaran oleh Allah sehingga mereka tidak terbawa emosi serta tetap mematuhi ketentuan Allah.

Demikian itulah penjelasan tentang arti kata jahiliyah yang penting dipahami. Sudah jelas bahwa jahiliyah tidak hanya sebatas untuk menyebut orang bodoh secara pengetahuan, melainkan bodoh secara akhlak dan mental. Semoga kita semua dijauhkan dari karakter jahiliyah yang buruk.

 

Sumber: Muslim.or.id, Konsultasi Syariah, Islami.co, KBBI

Beri Komentar