Ayah Ajak Anak Bermain di Liang Kubur, Alasannya Mengharukan

Reporter : Ahmad Baiquni
Senin, 3 Juli 2017 14:14
Ayah Ajak Anak Bermain di Liang Kubur, Alasannya Mengharukan
Si ayah ingin membiasakan anaknya agar nanti tidak takut saat waktunya tiba.

Dream - Sebuah kisah haru datang dari pasangan ayah dan anak dari Tiongkok. Seorang ayah mengajak anak perempuannya yang baru berusia 2 tahun bermain di tempat tidak biasa, liang kubur.

Sebuah foto memperlihatkan ayah dan anak itu berbaring di liang kubur. Gadis cilik yang diketahui bernama Zhang Xinlei itu ternyata menderita penyakit kritis thalasemia sejak lahir.

Sang ayah beralasan mengajak Xinlei bermain di liang kubur agar si anak terbiasa sejak dini. Jika suatu hari Xinlei meninggal, dia tidak lagi takut dikubur.

Main di liang kubur

Selama dua tahun, keluarga Xinlei telah menghabiskan 140 ribu yuan, setara Rp274 juta, untuk perawatan medis bagi gadis kecil itu. Sekarang, mereka mengalami kesulitan biaya.

1 dari 2 halaman

Kehabisan Uang, Tak Ada Pinjaman

Kehabisan Uang, Tak Ada Pinjaman © Dream

Dream - Keluarga besar dan sejumlah teman tidak lagi mau meminjamkan uang kepada orangtua Xinlei. Hal itu membuat mereka pasrah dan menanti saat-saat gadis kecil itu meninggal.

Orangtua Xinlei pun menawarkan darah mereka agar putri kecilnya bisa tetap hidup. Sayangnya, dokter menyebut darah ayah dan ibu Xinlei tidak cocok.

Main di liang kubur

Alhasil, mereka memutuskan untuk memiliki anak lagi. Saat ini, ibu Xinlei, Deng Min, tengah mengandung.

2 dari 2 halaman

Berharap Donasi

Berharap Donasi © Dream

Dream - Mereka berharap darah dari bayinya nanti akan cocok dengan darah Xinlei. Meski begitu, operasi untuk Xinlei tetap menelan banyak biaya yang tentu sudah tidak dimiliki keluarga tersebut.

Sebagai usaha terakhir, Deng mengajukan permohonan bantuan melalui laman donasi online Shuidichou.com, atau laman GoFundMe versi Tiongkok sebesar 200 ribu yuan, setara Rp392 juta.

Setelah kisah gadis cilik itu tersebar, sumbangan telah mengalir lebih dari 107 ribu yuan, setara Rp210 juta.

(ism, Sumber: Shanghaiist)

Beri Komentar