Mendikbud Nadiem Makarim Dan Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Dede Yusuf
Dream - Sekolah, baik negeri maupun swasta kini tengah menyiapkan sistem belajar tatap muka terbatas di tengah pandemi Covid-19. Pemerintah telah mengeluarkan Surat Keputusan Bersama (SKB) Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Dalam Negeri, Menteri Kesehatan, dan Menteri Agama tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran di Masa Pandemi COVID-19.
Untuk melakukan pembelajaran tatap muka terbatas, sebelumnya para guru dan tenaga pendidik wajib divaksinasi. Hal ini disampakikan oleh Mendikbud Nadiem Makarim.
“ Sebagaimana yang tertuang dalam SKB Empat Menteri, semua satuan pendidikan yang guru dan tenaga pendidiknya sudah divaksinasi saya imbau untuk segera memenuhi daftar periksa dan menawarkan opsi PTM terbatas. Perlu ditekankan bahwa tidak boleh ada orang tua murid yang dipaksa. Orang tua berhak memilih apakah anaknya ikut PTM terbatas atau pembelajaran jarak jauh (PJJ). SKB ini sudah berlaku. Tidak perlu menunggu tahun ajaran baru untuk melakukan PTM terbatas,” ujar Nadiem dalam bincang-bincang bertema “ Rindu Pembelajaran Tatap Muka” di YouTube FMB9ID_IKP, Kamis 1 April 2021.
Menurut keterangan Nadiem Makarim, sekitar 20-22 persen sekolah-sekolah di Indonesia saat ini sudah mulai melakukan PTM terbatas. Lalu sudah hampir 85% sekolah-sekolah di negara-negara di kawasan Asia Pasifik sudah kembali melaksanakan PTM (pembelajaran tatap muka) secara penuh.
“ Kenyataannya adalah kita harus hidup dengan pandemi Covid-19. Satu-satunya opsi, kita harus melaksanakan tatap muka terbatas dengan protokol kesehatan yang ketat agar Indonesia tidak kehilangan satu generasi," kata Nadiem Makarim.
Pernyataan Nadiem Makarim diperkuat juga oleh Dede Yusuf, Wakil Ketua Komisi X DPR RI. Menurutnya bukan berarti sekolah harus menunggu bulan Juli untuk menggelar PTM Terbatas, tapi ketika semua guru sudah divaksinasi.
“ Baru saja kami bertemu dengan para guru, kepala sekolah dan Pemerintah Kabupaten Bogor. Dari data yang dipaparkan Pemkab Bogor, 85% orang tua menginginkan PTM. Sebenarnya ini sudah dilakukan beberapa sekolah di kabupaten Bogor di awal Maret ini, dan sudah diverifikasi ada 170 yang siap," kata Dede di kesempatan yang sama.
Menurut data terakhir Kementerian Kesehatan yang dihimpun Rabu 31 Maret, sudah 550 ribu guru dan tenaga pendidik yang telah divaksinasi. Program vaksinasi untuk guru dan tenaga pendidik masih terus dilakukan hingga saat ini.
Selalu ingat #PesanIbu untuk selalu mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak untuk pencegahan virus COVID19. Jika tidak, kamu akan kehilangan orang-orang tersayang dalam waktu dekat.
Dream - Mereka yang berusia di atas 60 tahun/ lanjut usia (lansia) jadi kelompok prioritas penerima vaksin Covid-19. Hingga saat ini vaksinasi massal untuk lansia terus dilakukan.
Salah satunya melalui pembukaan sentra-sentra vaksinasi di sejumah wilayah di Indonesia. Dibutuhkan langkah yang lebih agresif untuk mempercepat pemberian vaksin COvid-19 pada seluruh lansia di Indonesia.
Hal ini penting mengingat lansia termasuk kelompok berisiko tinggi yang apabila tertular Covid-19 potensi sakitnya akan berat dan tingkat kematiannya juga sangat tinggi. Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan, dr. Maxi Rein Rondonuwu, DHSM, menyampaikan bahwa dari target 21,6 juta target lansia, saat ini baru 1,5 juta lansia yang divaksinasi.
“ Saya lihat program vaksinasi ini baru terkonsentrasi di kota-kota besar seperti di Jakarta, Surakarta, Surabaya, dan di Kepulauan Riau. Perlu komitmen pemerintah daerah juga untuk membantu lansia agar datang ke lokasi-lokasi vaksinasi,” ujar dr Maxi, dalam keterangan resminya.
Sosialiasi dan iimbauan terkait dengan urgensi vaksinasi Covid-19 bagi para lansia sebagai kelompok prioritas perlu terus ditingkatkan. Terutama bagi sanak keluarganya yang mendampingi.
“ Yang paling penting saat ini adalah menumbuhkan kesadaran, terutama kepada masyarakat, bagi mereka yang memiliki orangtua, kakek, dan nenek utamanya harus memahami pentingnya vaksinasi ini untuk melindungi mereka,” pesan dr. Maxi.
Prof. Dr. dr. Soedjatmiko, SpA(K), Msi, anggota Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI) mengatakan, capaian vaksinasi lansia masih agak lambat.
Hingga Kamis, 1 April 2021, pukul 12.00 WIB tercatat baru 1,6 juta orang dari target 21,5 juta lansia yang divaksinasi.
“ Ada beberapa hal yang menjadi problem vaksinasi lansia. Pertama, lansianya tidak tahu ada program vaksinasi COVID-19, tidak tahu bahwa lansia termasuk prioritas, dan tidak tahu bagaimana cara menerima vaksin. Kedua, ada lansia yang tahu, tapi tidak ada yang mengantarkan. Ketiga, ada lansia yang tahu, ada yang mengantarkan, tapi terkendala e-KTP-nya beda wilayah atau ada komorbid,” kata Prof. Soedjatmiko.
Peran serta seluruh komponen masyarakat sangat dibutuhkan untuk mendorong percepatan program vaksinasi kepada lansia ini. “ Masyarakat kalau ada tetangganya yang belum tahu, tolong diberi tahu. Yang tidak bisa pergi, tolong dibantu, diantarkan supaya bisa tervaksinasi. Bagi anak yang punya orangtua lansia, tolong diingatkan,” ujar Prof. Soedjatmiko.
Selalu ingat #PesanIbu untuk selalu mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak untuk pencegahan virus COVID19. Jika tidak, kamu akan kehilangan orang-orang tersayang dalam waktu dekat.
Dream - Kementerian Urusan Haji dan Umroh Arab Saudi menyatakan vaksinasi belum menjadi syarat umroh saat musim Ramadan 1442 Hijriah mendatang. Jemaah yang ingin menjalankan umroh tidak harus mendapatkan vaksinasi lebih dulu.
Dikutip dari Arab News, keharusan vaksinasi saat ini masih berlaku hanya untuk petugas pelayanan umroh di semua sektor. Vaksinasi tersebut ditargetkan selesai tepat sebelum Ramadan yaitu 12 April 2021.
Petugas layanan umroh yang tidak divaksinasi harus memberikan bukti hasil tes PCR negatif. Bukti tersebut harus diperbaharui setiap tujuh hari sekali dengan biaya ditanggung penyedia layanan.
Sementara itu, Kementerian Kota, Pedesaan dan Perumahan Saudi mengatakan akan meningkatkan inspeksi selama Ramadan di tempat-tempat berkumpul untuk mencegah kerumunan.
Pihak berwenang telah menutup 11 masjid di enam wilayah di sekitar Saudi setelah 11 kasus Covid-19 dilaporkan terjadi di antara jemaah.
Kementerian Kesehatan Saudi mengumumkan ada 5.255 kasus Covid-19 aktif dari 585 kasus telah dilaporkan dalam 24 jam terakhir. Dari kasus yang aktif, 693 kasus berada dalam kondisi kritis.
Jumlah total infeksi di Kerajaan sampai saat ini adalah 390.007.
Dari kasus yang baru dilaporkan, 234 tercatat di Riyadh, diikuti oleh Mekah sebanyak 103 kasus dan Provinsi Timur 110 kasus. Daerah dengan jumlah kasus terendah adalah Najran dan Baha dengan masing-masing lima kasus.
Kementerian Kesehatan melaporkan 369 pemulihan baru, meningkatkan jumlah total menjadi 378.083. Tingkat pemulihan Kerajaan telah menurun menjadi 96,9 persen.
Enam orang meninggal karena komplikasi Covid-19. Angka ini meningkatkan jumlah kematian nasional menjadi 6.669.
Sejak peluncuran kampanye vaksin Covid-19 di Saudi pada Desember lalu, kementerian telah memberikan 4,4 juta suntikan vaksin. Lebih dari 60 ribu tes PCR dilakukan dalam 24 jam terakhir, meningkatkan jumlah total tes PCR yang dilakukan di Kerajaan menjadi lebih dari 15 juta.
Selalu ingat #PesanIbu untuk selalu mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak untuk pencegahan virus COVID19. Jika tidak, kamu akan kehilangan orang-orang tersayang dalam waktu dekat.
Advertisement
Momen Prabowo Saksikan Penyerahan Uang Pengganti Kerugian Negara Rp13,25 Triliun dari Korupsi CPO
Mantan Ketum PSSI Usulkan STY Kembali Latih Timnas, Ini Alasannya
Wanita Ini 400 Kali Operasi Plastik Selama 15 Tahun
Potret Keren Yuki Kato Taklukan Chicago Marathon 42,2 Kilometer
16 Peneliti dari ITB Masuk Daftar World Top 2% Scientists 2025
9 Kalimat Pengganti “Tidak Apa-Apa” yang Lebih Hangat dan Empatik Saat Menenangkan Orang Lain
Throwback Serunya Dream Day Ramadan Fest bersama Royale Parfume Series by SoKlin Hijab
PT Taisho Luncurkan Counterpain Medicated Plaster, Inovasi Baru untuk Atasi Nyeri Otot dan Sendi
Azizah Salsha di Usia 22 Tahun: Keinginanku Adalah Mencari Ketenangan
Momen Prabowo Saksikan Penyerahan Uang Pengganti Kerugian Negara Rp13,25 Triliun dari Korupsi CPO