Dalil Yang Mengajarkan Perintah Berbakti Kepada Orangtua Sebagai Amalan Paling Dicintai Allah SWT (Foto Ilustrasi: Shutterstock)
Dream – Berbuat baik dan berbakti kepada kedua orangtua merupakan perilaku yang harus ditanamkan sejak dini. Allah Subhanahu wa Ta’ala telah berfirman dalam Surat Al-Ankabut ayat 8 yang berisi kewajiban manusia berbuat baik kepada ayah dan ibunya.
" Dan Kami wajibkan kepada manusia agar (berbuat) kebaikan kepada kedua orang tuanya. Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan Aku dengan sesuatu yang engkau tidak mempunyai ilmu tentang itu, maka janganlah engkau patuhi keduanya. Hanya kepada-Ku tempat kembalimu, dan akan Aku beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan." (QS. Al-Ankabut: 8)
Selain taat kepada Allah SWT dan Rasulullah Muhammad SAWT, manusia juga diwajibkan berbakti kepada orang tua. Bahkan Islam dengan ajaran mulianya tetap mewajibkan seorang anak berbakti kepada ibu dan bapaknya meski mereka memiliki keyakinan berbeda.
Sikap dan sifat baik kepada orangtua tergolong amalan utama dan dicintai Allah SWT. Banyak dalil yang menjelaskan mengenai amalan berbakti kepada orang tua. Rasulullah semasa hidupnya juga selalu mengajarkan umatnya untuk berbuat baik dan menghormati orang tua.
Dengan kasih sayang yang tulus terhadap anak-anaknya, sudah selayaknya orang tua mendapatkan penghormatan dan kebaikan dari anak-anaknya.
Allah telah berfirman di berbagai ayat Al-Quran mengenai perintah berbakti kepada orang tua. Hal ini membuktikan bahwa Islam sangat memerhatikan hubungan anak dengan orang tua. Dalam Surat Lukman disebutkan:
وَاِنْ جَاهَدٰكَ عَلٰٓى اَنْ تُشْرِكَ بِيْ مَا لَيْسَ لَكَ بِهٖ عِلْمٌ فَلَا تُطِعْهُمَا وَصَاحِبْهُمَا فِى الدُّنْيَا مَعْرُوْفًا ۖوَّاتَّبِعْ سَبِيْلَ مَنْ اَنَابَ اِلَيَّۚ ثُمَّ اِلَيَّ مَرْجِعُكُمْ فَاُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُوْنَ
Artinya: “ Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan Aku dengan sesuatu yang engkau tidak mempunyai ilmu tentang itu, maka janganlah engkau menaati keduanya, dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik, dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-Ku. Kemudian hanya kepada-Ku tempat kembalimu, maka akan Aku beritahukan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.” (QS. Lukman: 15)
Orang tua telah membesarkan anaknya dengan susah payah, sehingga setiap anak diwajibkan berbuat baik kepada orang tuanya. Sebagaimana diperintahkan melalui firman Allah Surat Al-Ahqaf ayat 15:
وَوَصَّيْنَا الْاِنْسَانَ بِوَالِدَيْهِ اِحْسَانًا ۗحَمَلَتْهُ اُمُّهٗ كُرْهًا وَّوَضَعَتْهُ كُرْهًا ۗوَحَمْلُهٗ وَفِصٰلُهٗ ثَلٰثُوْنَ شَهْرًا ۗحَتّٰىٓ اِذَا بَلَغَ اَشُدَّهٗ وَبَلَغَ اَرْبَعِيْنَ سَنَةًۙ قَالَ رَبِّ اَوْزِعْنِيْٓ اَنْ اَشْكُرَ نِعْمَتَكَ الَّتِيْٓ اَنْعَمْتَ عَلَيَّ وَعَلٰى وَالِدَيَّ وَاَنْ اَعْمَلَ صَالِحًا تَرْضٰىهُ وَاَصْلِحْ لِيْ فِيْ ذُرِّيَّتِيْۗ اِنِّيْ تُبْتُ اِلَيْكَ وَاِنِّيْ مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ
Artinya: Dan Kami perintahkan kepada manusia agar berbuat baik kepada kedua orang tuanya. Ibunya telah mengandungnya dengan susah payah, dan melahirkannya dengan susah payah (pula). Masa mengandung sampai menyapihnya selama tiga puluh bulan, sehingga apabila dia (anak itu) telah dewasa dan umurnya mencapai empat puluh tahun dia berdoa, “ Ya Tuhanku, berilah aku petunjuk agar aku dapat mensyukuri nikmat-Mu yang telah Engkau limpahkan kepadaku dan kepada kedua orang tuaku dan agar aku dapat berbuat kebajikan yang Engkau ridai; dan berilah aku kebaikan yang akan mengalir sampai kepada anak cucuku. Sesungguhnya aku bertobat kepada Engkau dan sungguh, aku termasuk orang muslim.” (QS. Al-Ahqaf: 15)
Selain kedua ayat di atas, masih banyak firman Allah SWT yang memerintahkan kita untuk berbakti kepada orang tua.
Terlampau tingginya derajat orang tua, ridho Allah pun terletak pada ridho orang tua. Artinya, apabila seseorang ingin mendapatkan ridho Allah, maka cukuplah ia mendapatkan ridho orang tuanya.
Berkata kasar dan menyakiti hati orang tua bisa menghalangi ridho mereka. Jangan sampai orang tua kita marah, sebab murka Allah pun juga terletak pada murka orang tua. Rasulullah SAW bersabda:
رِضَا اَللَّهِ فِي رِضَا اَلْوَالِدَيْنِ, وَسَخَطُ اَللَّهِ فِي سَخَطِ اَلْوَالِدَيْنِ
Artinya: “ Ridho Allah SWT ada pada ridho kedua orang tua dan murka Allah SWT ada pada murka orang tua.” (HR. Tirmidzi, Ibnu Hibban, Hakim)
Berbakti kepada orang tua pun tak hanya dilakukan saat keduanya masih hidup. Bahkan ketika mereka sudah meninggal dunia, seorang anak harus tetap berbakti dengan cara mendoakannya.
Pasalnya doa anak adalah amalan yang tidak akan pernah terputus bagi orang tua yang sudah meninggal dunia. Rasulullah SAW bersabda:
إِذَا مَاتَ الْإِنْسَانُ انْقَطَعَ عَمَلُهُ إِلَّا مِنْ ثَلَاثَةٍ مِنْ صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ وَعِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ وَوَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ
Artinya: “ Apabila manusia meninggal dunia maka terputuslah amalnya kecuali karena tiga hal, yaitu sedekah jariyah, ilmu bermanfaat, atau anak shalih yang mendoakannya.” (HR. Muslim)
Banyak keutamaan yang akan didapatkan umat Islam apabila melaksanakan perintah Allah untuk berbakti kepada kedua orang tua. Banyak keterangan dalam Al-Quran dan Hadis yang menjelaskan keutamaan berbakti kepada orang tua. Bahkan dalam sebuah hadis disebutkan, berbakti kepada orang tua adalah amalan yang paling dicintai Allah.
Dari Ibnu Mas’ud radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah SAW menyebutkan, berbuat baik kepada kedua orang tua sebagai salah satu amalan yang paling dicintai oleh Allah SWT.
Aku bertanya kepada Rasulullah SAW, " amalan apakah yang paling dicintai oleh Allah?” Kemudian Rasululllah SAW menjawab, “ Sholat pada (awal) waktunya.” “ Kemudian apa lagi?” Nabi menjawab lagi, “ Berbakti kepada kedua orang tua.” Aku bertanya kembali. “ Kemudian apa lagi?” “ Kemudian jihad fi Sabilillah.” Ibnu Mas’ud mengatakan, “ Beliau terus menyampaikan kepadaku (amalan yang paling dicintai oleh Allah), andaikan aku meminta tambahan, maka beliau akan menambahkan kepadaku”. (HR. Bukhari, Muslim, Ahmad, dan Nasai)
Demikian itulah penjelasan tentang amalan yang paling dicintai Allah SWT. Maka kita perku menghormati kedua orang tua dengan penuh kasih sayang, supaya kita bisa meraih ridho Yang Maha Kuasa.