Dream - Lembaga Survei Indikator Politik Indonesia menegaskan anggapan program Bantuan Sosial (Bansos) yang digelar pemerintah Joko Widodo bukan pendongkrak suara Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka pada Pilpres 2024.
Temuan ini diperoleh dari hasil survei yang digelar dengan responden dari penerima, yang masih menerima, sudah tidak menerima, maupun tidak sama sekali menerima Bansos.
Peneliti Utama Indikator, Rizka Halida mengatakan, keempat tipe responden menunjukan mayoritas mereka tetap memilih Paslon Prabowo-Gibran.
“Polanya di sini di kalangan pemilih tetap dukungan Prabowo- Gibran mayoritas, di kalangan yang pernah menerima bansos 59,7% memilih Prabowo - Gibran,” kata Rizka dalam keterangan virtual, dikutip Kamis 22 Februari 2024.
Meski mayoritas memilih paslon 02, hasil survei menunjukan 23,0 persen responden yang pernah menerima bansos terdapat ternyata memilih paslon Anies Baswedan-Cak Imin dan 17,3% memilih Ganjar-Mahfud.
Prosentase ini tidak beda jauh ketika hasil responden yang sama sekali tidak pernah menerima bansos tetap menempatkan Prabowo- Gibran 56,9 persen. Diikuti Anies-Cak Imin 27,0 persen dan Ganjar-Mahfud 16,1 persen.
“Jadi kita di sini, bisa mengatakan bahwa di antara mereka yang pernah menerima, baik masih, maupun sudah tidak lagi, maupun yang tidak pernah menerima bansos. Pilihannya tidak beda jauh, bahwa mayoritas tetap memilih Prabowo-Gibran,” terang Rizkia.
Pada kesempatan yang sama, Peneliti Utama Indikator Burhanuddin Muhtadi menambahkan faktor-faktor kemenangan telak paslon Prabowo-Gibran berdasarkan survei exit poll.
Menurut Burhanuddin, adanya partisipasi pemilih yang tinggi dari pendukung Prabowo-Gibran termasuk pemilih muda, pemilih etnis Jawa dan pemilih basis NU.
" Gen Z yang menggunakan hak pilihnya di sampel kita 23%. Proporsi nasionalnya 22%. Artinya tidak benar asumsi yang mengatakan generasi muda cenderung golput. Jadi semakin muda pemilih, semakin memilih Pak Prabowo. Dan ternyata gen Z dan generasi milenial itu dalam jumlah yang lebih besar dari proporsi nasional menggunakan haknya di tanggal 14 Februari kemarin,” kata Burhanuddin.
Selanjutnya faktor pemilih dari etnis Jawa yang hadir di TPS 43,2 persen padahal data Badan Pusat Statistik (BPS) etnis Jawa itu sekitar 43 persen.
" Jadi orang Jawa cenderung menggunakan hak pilihnya termasuk etnis Sunda dan yang lainnya. Di sini intinya kira-kira, etnis Jawa yang notabenenya adalah pro Prabowo-Gibran berdasarkan survei sebelum pemilu cenderung menggunakan hak pilihnya untuk mencoblos Prabowo-Gibran," kata Burhanuddin
Berikutnya dari basis pemilih Nahdhatul Ulama (NU) jumlah pemilihnya sebesar 59,0 persen untuk ke TPS.
Biasanya, ujar Burhanuddin, basis pemilih BY hanya 50-51 persen.
" Hal ini menjelaskan mengapa Prabowo-Gibran unggul telak, berdasarkan survei sebelumnya Prabowo-Gibran mendapatkan dukungan besar dari kalangan NU dan ketika mereka semua datang ke TPS dalam jumlah besar dari proporsi aslinya maka itu akan menjelaskan mengapa elektabilitas Prabowo-Gibran lebih besar," kata Burhanuddin.
Survei exit poll ini dilakukan pada 3.000 TPS yang tersebar di setiap daerah pemilihan. Sampel dipilih dengan metode stratified two-stage random sampling. Sebanyak 2.975 responden diwawancara. Sementara tingkat toleransi kesalahan atau margin of error +/- 1,8% pada tingkat kepercayaan 95%.
Exit poll sendiri adalah metode untuk mengetahui opini publik yang dilakukan sesaat setelah seseorang keluar dari bilik suara yang ada di TPS. Umumnya, pertanyaan yang diajukan cenderung tidak terlalu banyak.
Advertisement
Lebih dari Sekadar Kulit Sehat: Cerita Enam Selebriti Merawat Kepercayaan Diri yang Autentik
Kebiasaan Pakai Bra saat Tidur Berbahaya? Cari Tahu Faktanya
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Peneliti Ungkap Pemicu Perempuan Sanggup Bicara 20 Ribu Kata Sehari?
Rangkaian acara Dream Inspiring Women 2023 di Dream Day Ramadan Fest Day 5
Bentuk Roti Cokelat Picu Komentar Pedas di Medsos, Chef Sampai Revisi Bentuknya
Mahasiswa Sempat Touch Up di Tengah Demo, Tampilannya Slay Maksimal
Lebih dari Sekadar Kulit Sehat: Cerita Enam Selebriti Merawat Kepercayaan Diri yang Autentik