Dream - Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Batu, Malang menerapkan sistem jemput pasien. Penanganan dini itu untuk mencegah jika suatu saat pasien yang harus dirawat membludak.
Menurut Kepala Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Batu, Malang, Icang Sarrazin mengatakan, upaya pencegahan ini dilakukan karena dirinya merasa masih lemahnya daya tampung puskesmas dirinya berada.
Untuk diketahui, Puskesmas Batu hanya menyediakan 19 tempat tidur untuk pasien rawat inap.
" Puskesmas kami baru bisa menampung 241 ribu pasien dan 19 ribu pasien rawat inap. Jumlah itu masih jauh dari total penduduk Kecamatan Batu yang sekitar 500 ribu jiwa," jelasnya.
Meski demikian, dirinya melakukan berbagai tindakan pencegahan. Salah satu upaya penangulangan itu ialah dengan mengaktifkan pelayanan pos kesehatan masyarakat.
" Selain mendatangi warga yang sakit, kami juga bekerja sama dengan warga untuk mengaktifkan posbindu (pos binaan terpadu) dan posyandu (pos pelayanan terpadu)," jelasnya, Jumat, 11 Desember 2015 di Malang.
Hasilnya, sejak dirinya menjabat sebagai kepala puskesmas setahun lalu, banyak pasien yang merasa nyaman. Bahkan, beberapa pasien yang akhirnya bergabung dengan BPJS Kesehatan.
" Berkat BPJS Kesehatan yang digunakan pasien dana operasional kami juga terbantu. Kami dapat menutupi kebutuhan obat dari 55 penyakit yang ditetapkan Kementerian Kesehatan," ungkapnya. (Ism)
Advertisement
Dompet Dhuafa Kirim 60 Ton Bantuan Kemanusiaan untuk Penyintas Bencana di Sumatera

Perlindungan Rambut Maksimal yang Ringan dan Praktis Lewat Ellips Hair Serum Ultra Treatment

Temukan Pengalaman Liburan Akhir Tahun yang Hangat di Archipelago Hotels

Kolaborasi Strategis KEC dan Archipelago Hadirkan Perusahaan Manajemen Hotel Baru di Madinah

Komunitas `Hutan Itu Indonesia` Ajak Anak Muda Jatuh Cinta Lagi pada Zamrud Khatulistiwa
