Cerita Anak Diam-Diam Masukkan Roti ke Tas Ibu Disertai Pesan Mengharukan

Reporter : Sugiono
Kamis, 5 November 2020 18:45
Cerita Anak Diam-Diam Masukkan Roti ke Tas Ibu Disertai Pesan Mengharukan
Aksi anak bungsunya itu bikin menangis, terharu, sedih, sekaligus bahagia.

Dream - Lazimnya, anak laki-laki secara alami memiliki sifat sedikit nakal dan kurang sensitif terhadap anggota keluarga lainnya.

Ada kalanya sifat nakal mereka membuatkan ibu dan ayah suka pusing kepala walaupun tingkah mereka terkadang polos dan lucu.

Namun cerita pengguna Facebook dari Malaysia bernama Arzuliana Arshad mengenai putranya benar-benar membuat netizen tersentuh dan terharu.

Bagaimana tidak? Putra bungsu Arzuliana secara sembunyi-sembunyi memasukkan pesan mengharukan yang diikat pada roti ke dalam tas sebagai bekal ibunya sebelum berangkat kerja.

1 dari 4 halaman

Pesan Menyentuh yang Diikat pada Roti untuk Ibu

Melalui selembar kertas itu, anaknya yang bernama Shahmi Haziq Shah Rizal berpesan agar ibunya memakan roti yang dia bekalkan itu. Dia khawatir ibunya tidak sempat sarapan.

Bekal roti untuk ibu.

Selain itu Shahmi berpesan agar ibunya pulang lebih awal dan berhati-hati saat mengemudikan mobil di jalan. Begini isi pesan yang dilekatkan Shahmi pada selembar roti untuk ibunya.

" Untuk Ibu dari adik. Ibu, pulang cepat. Adik sayang Ibu... semoga Ibu pulang awal pukul 6 petang. Ibu bawa mobil hati-hati."

Pesan menyentuh untuk sang ibu.

Hingga kini postingan yang dibagikan Arzuliana di grup Facebook Anak Sepahkan Apa Hari Ni mendapat 7.400 Likes di Facebook.

2 dari 4 halaman

Bikin Menangis, Terharu, Sedih, Sekaligus Bahagia

Arzuliana mengatakan anak bungsunya yang berumur sembilan tahun itu memang sosok yang memiliki sifat perhatian dan penyayang, serta mempunyai jiwa yang sensitif.

" Sebenarnya sudah seringkali Shahmi taruh roti di dalam tas saya. Cuma baru-baru ini saya bagikan, dan tak sangka jadi viral.

Menurut Arzuliana, roti itu sebenarnya adalah bekal tambahan yang dibelikan suaminya untuk Shahmi dan abangnya ke sekolah.

Arzuliana sendiri tidak tahu kapan Shahmi menaruh roti itu di dalam tas kerjanya. Sebelum tidur dia selalu menyiapkan tas supaya bisa langsung dibawa begitu keluar kamar.

" Tapi saat melihat isi tas di tempat kerja, saja terkejut. Waktu pertama kali, saya sampai menangis, terharu, bahagia, sedih.

" Tak menyangka dia bisa berbuat seperti itu. Anak lelaki biasanya tak seperti ini tapi Shahmi lain.... dia penuh perhatian," kata wanita yang bekerja jadi pegawai negeri sipil ini.

3 dari 4 halaman

Sejak Kecil Putra Bungsunya Penuh Perhatian

Bercerita lebih lanjut mengenai Shahmi, Arzuliana turut membagikan beberapa sifat anak bungsunya yang benar-benar menyentuh perasaannya sebagai ibu.

" Dia dari kecil memang penuh perhatian. Kalau makan di luar, dia akan minta air putih saja padahal anak lain suka minuman manis. Bila tanya kenapa, dia jawab takut ibu tak ada duit buat bayar.

" Kalau di rumah, dia selalu tanya, ibu sudah makan belum? Saya ini kerja hampir 15 jam sehari, kalau pulang sudah malam. Jadi dia takut ibu dia belum makan. Dia ingin saya makan dulu, baru dia.

" Satu lagi, dia tak bisa jauh dari saya. Kalau ayahnya mau pulang kampung, dia tidak mau ikut jika ibunya tak ada," cerita wanita berusia 37 tahun ini.

4 dari 4 halaman

Tips Membesarkan Anak agar Menurut dengan Orangtua

Tidak menyangka postingannya menjadi viral, Arzuliana menerima pelbagai komentar. Beberapa ada yang menanyakan tips membesarkan anak.

" Banyak juga yang tanya tips dari saya. Tapi mungkin setiap orang caranya berbeda. Tapi cara saya, sejak anak-anak kecil, setiap kali pulang kerja, biar penat sekalipun saya harus duduk dengan mereka.

" Saya luangkan sejam hingga dua jam mendengar cerita mereka, memeriksa PR mereka... terkadang nonton TV sama-sama. Meskipun rutinitas kerja saya berawal dari pagi dan berakhir kira-kira jam 8.00 malam.

" Sebelum tidur, sekali lagi saya mengobrol dengan anak-anak, baru saya masuk kamar. Memang rutin seperti itu. Saya lebih banyak berada di luar rumah, jadi saya betul-betul manfaatkan waktu yang ada.

" Dan kalau mereka buat kesalahan, jangan langsung marah... tapi dengar dulu penjelasan mereka. Kemudian barulah tegur mereka dan jelaskan apa yang dilakukan itu tak benar. Kita sebagai orangtua jangan cepat menghukum anak," pungkasnya.

Sumber: mStar.com.my

Beri Komentar