Dream - Pemuda asal Kabupaten Bekasi nekat menghabisi nyawa pacarnya yang berinisial RR (20). Pelaku kesal setelah korban meminta mengakhiri hubungan asmaranya.
Kepala Sub Bagian Humas Polresta Bekasi, Iptu Makmur menjelaskan, pembunuhan itu berawal saat pelaku bernama Jatmiko, datang ke kontrakan korban.
Lokasi kontrakan korban berada di Kampung Cijingga Rt 002/003 Desa Serang, Kecamatan Cikarang Selatan, Kabupaten Bekasi. Maksud kedatangan pelaku untuk memastikan hubungannya.
" Sebelumnya keduanya sempat cek-cok mulut, sampai akhirnya pelaku membunuh korban dengan cara mencekik leher dan membekap mulut dengan jaket," kata Makmur, hari ini.
Pelaku yang berhubungan dengan korban sejak pertama kali bekerja di sebuah perusahaan sama sekitar 6 bulan lalu itu, tak terima ketika korban meminta putus. Apalagi, korban memilih lelaki lain.
" Korban sudah punya calon lagi dan bertunangan, pelaku tak terima," jelasnya.
Saat korban telah meninggal pelaku ini sempat berniat menolong nyawa korban dengan membawanya ke RS Siloam Cikarang. Namun, karena takut pelaku mengurungkan niatnya dan memilih membawa korban dengan mobil sewaan jenis Honda Mobilio ke kampung halamannya di Tasik, Jawa Barat.
" Saat sampai di Tasik dia ketemu orang yang biasa menguburkan jenazah di TPU Cinehel. Tapi tukang gali kuburan itu menolak karena mayat korban belum dikafani," jelas Makmur.
Selanjutnya, pelaku disarankan membawa korban ke RSU dr Sukardjo untuk mengkafani jenazah dan saat itu dia diantar oleh orang ke rumah sakit tersebut. Saat ditanya di rumah sakit, pelaku beralasan korban mengalami kecelakaan.
Kecurigaan muncul saat petugas di kamar jenazah hendak memandikan dan mengkafani korban. Petugas melihat ada bekas jeratan di leher. Petugas bernama Asep itu langsung melaporkan ke pihak kepolisian Tasikmalaya.
Saat diinterogasi polisi, pelaku mengakui jika telah membunuh korban di Bekasi. " Karena kasusnya di Bekasi pelaku pun dilimpahkan ke kami dan untuk selanjutnya dilakukan penyelidikan lebih dalam," tambah Makmur.
Jatmiko yang sudah mendekam di sel tahanan Mapolsek Cikarang Selatan dikenakan pasal 338 sub 351 (1), (3) KUHP dengan ancaman 15 tahun penjara. (Ism)
Dream - Ini kisah pilu yang dialami oleh pelaku tabrak lari di Kota Daye, Provinsi Hubei, China. Tindakan abai itu berujung kepedihan, karena korban yang ditabrak hingga meninggal itu ternyata adalah ibu kandungnya.
Xiong Ku. Dialah pemotor yang melakukan tabrak lari itu. Beberapa hari silam, Xiong menabrak dua perempuan di jalanan. Putranya, yang berusia 10 tahun, berniat menelepon polisi setelah insiden itu. Namun Xiong melarang. Dia malah menyuruh sang anak segera naik dan kemudian kabur dari lokasi.
Beberapa hari setelah insiden itu, polisi mengontaknya. Xiong langsung tahu maksud polisi. Telepon itu pasti soal kecelakaan malam itu. Demikian pikir pria berusia 45 tahun tersebut. Dan Xiong bersiap menanggung risiko.
Namun dugan itu keliru. Polisi yang menelepon itu tak menyinggung sama sekali soal tindakan tabrak lari yang dia lakukan. Polisi itu mengabarkan bahwa ibunda Xiong tewas akibat insiden tabrak lari.
Dalam percakapan itu, polisi membeberkan kronologi kecelakaan yang dialami ibu Xiong. Penjelasan itulah yang membuatnya sadar bahwa perempuan yang ditabraknya tempo hari adalah sang ibu. Dan keesokan harinya, Xiong menyerahkan diri.
Juru Bicara kepolisian setempat, Jian Hu, mengatakan, saat kecelakaan itu Xiong tengah dalam perjalanan pulang dari kunjungan ke rumah mertuanya. Saat itu, Xiong yang membonceng putranya melaju dengan kencang. Sudah begitu, dia tak menyalakan lampu. Sehingga menabrak dua perempuan itu, yang satu di antaranya adalah sang bunda.
" Dalam keadaan panik, Xiong meraih anaknya, yang mencoba untuk membantu dua korban, dan kembali ke sepedanya sebelum melaju dari lokasi kecelakaan," kata Jian Hu sebagaimana dikutip Dream dari mirror.co.uk, Senin 10 Agustus 2015.
Saat tim penyelamat tiba di lokasi, mereka menemukan bahwa salah satu dari dua perempuan tua itu, yang tak lain adalah ibu Xion, telah tewas. Polisi yang menangani kasus itu sempat kesulitan menemukan pelaku tabrak lari itu. Mereka menyebar poster dan menawarkan hadiah untuk warga yang bisa memberikan informasi.
Namun, akhirnya polisi tak perlu susah-susah melakukan pencarian. Sebab, setelah mendapat kabar itu, Xiong kemudian menyerahkan diri dan mengaku bahwa dialah yang menjadi pelaku tabrak lari tersebut.
Dream - Ini peringatan bagi kita untuk tidak menenggak minuman keras. Karena akibatnya bisa sangat fatal: merengut nyawa.
Simaklah kisah tragis yang dialami oleh Latori Barman. Pria 45 tahun itu tewas “ teraspal”, setelah tertidur di jalan yang hendak diperbaiki.
Kisah itu bermula saat Latori, yang dalam kondisi teler, berjalan menuju ke rumahnya di Katni, pusat kota negara bagian Madhya Pradesh, pada Jumat pekan lalu. Karena mabuk berat, dia jatuh ke dalam lubang jalan.
Keesokan harinya, jalan berlubang itu diperbaiki. Pekerja yang datang pada Sabtu pagi untuk menambal jalan tak tahu bahwa di lubang itu ada Latori yang tengah terlelap.
Tanpa pikir panjang, para pekerja langsung menimbun lubang yang menganga itu dengan aspal. Dengan segera, aspal diratakan dengan mesin.
Para pekerja tenang-tenang saja. Karena merasa semua pekerjaannya beres. Jalan yang berlubang kini telah mulus lagi.
Namun, alangkah terkejutnya mereka setelah seorang warga mengetahui adanya baju Latori yang menyembul ke atas aspal. Karena curiga, para pekerja kembali membongkar aspal yang telah dipadatkan itu.
Dan terang saja. Mereka menemukan tubuh Latori terbujur di bawah timbunan aspal itu. Jasad Latori segera diangkat dan jalan itu kembali diperbaiki pada Senin kemarin.
“ Tubuhnya telah dikirim untuk post mortem dan penyelidikan lebih lanjut sedang dalam proses,” kata penyidik, NP Chaudhary, sebagaimana dikutip Dream dari NBC News, Rabu 23 September 2015. Seorang pengemudi mesin dan pekerja jalan telah ditahan terkait insiden ini.
Menurut polisi, sebelum peristiwa tragis itu terjadi, Latori pergi menghadiri sebuah perayaan di desa tetangga. Sebelum pulang, dia pergi ke sebuah kedai minuman keras.
Mungkin, jika Latori tak mampir ke kedai minuman keras dan pulang dalam kondisi sadar, kisahnya akan lain. Kisah ini hendaknya menjadi pelajaran bagi kita semua betapa bahaya minuman keras.
Dream - Kisah cinta segitiga berakhir tragis terjadi di Chongqing, Tiongkok. Cemburu dan marah karena pacarnya menyelamatkan mantan yang terjun ke sungai, justru berakhir kematian.
Kejadian bermula saat seorang pria tengah berbicara kepada dua wanita yang belakangan diketahui sebagai pacar dan mantan pacar. Rupanya pria itu sedang menjelaskan tentang hubungannya dengan si mantan kepada kekasihnya.
Beberapa jam kemudian, upaya damai tidak membuahkan hasil. Si mantan pacar yang emosional tiba-tiba menceburkan dirinya ke sungai Yangtze. Kaget, pria itu kemudian menyusul untuk menyelamatkan sang mantan.
Marah karena pacarnya masih peduli pada mantan, wanita itu ikut melompat ke dalam sungai. Sayang, meskipun pria itu berhasil menyelamatkan sang mantan, tapi tak bisa menolong kekasihnya.
Pria dan sang mantan berhasil mencapai bibir sungai. Sambil menangis sesenggukan, pria itu berkata, " ini semua gara-gara kamu!"
Si kekasih itu baru bisa diangkat 10 menit kemudian oleh nelayan sekitar sungai, namun nyawanya tak tertolong.
(Ism, Sumber: Shanghaiist.com)
Dream - Seorang pria tewas tertimpa batu nisan saat mendekorasi makam salah seorang kerabatnya.
Dikutip Dream.co.id dari laman Metro.co.uk, Kamis 2 April 2015, Stephen Woytack, 74 tahun dan istrinya pergi ke kompleks pemakaman St. Joseph di Scranton, Pennsylvania setiap tahun untuk menghias makam keluarga beberapa hari sebelum Paskah.
Namun saat Woytack berlutut di samping makam ibu mertuanya, nisannya justru lepas dan menimpa kepalanya sehingga membunuhnya seketika.
" Ini kejadian yang tak terduga. Kunjungan pasangan setia ini ke makam orang-orang tercinta sebelum perayaan Paskah bisa berakhir dalam cara yang tragis," kata Uskup Joseph Bambera dari Keuskupan Scranton.
Kemungkinan, nisan seberat 180 kilogram itu terjatuh karena tanah tidak stabil. Sebab, salju yang sempat membekukan tanah telah mencair pada musim semi ini. Imbasnya, tanah itu menjadi gembur dan tidak bisa menahan nisan yang berat tersebut.
Woytack, menurut rencana, akan dimakamkan di pemakaman yang sama di mana ibu mertuanya dikebumikan.
Dream - Seorang ibu mengalami kecelakaan parah ketika tengah berada di pusat perbelanjaan bernama Jingzhou Shashi Anliang di Tiongkok. Ibu tersebut terperosok ke dalam mesin eskalator.
Awalnya, sang ibu terekam CCTV tengah menaiki eskalator sembari menggandeng anaknya. Tepat di ujung atas eskalator, penutup mesin eskalator jebol menyebabkan sang ibu terperosok.
Sebelum terperosok, ibu tersebut sempat melempar anaknya. Si anak selamat, tetapi sang ibu tertelan mesin eskalator.
Petugas segera menyelamatkan sang ibu tersebut, namun terlambat. Jasad sang ibu ditemukan tiga jam kemudian.
Kejadian kecelakaan eskalator yang berujung kematian tidak sekali ini terjadi. Awal tahun ini, gadis 9 tahun, Nurhayada Sofia tewas dalam kasus yang sama, yang terjadi di sebuah pusat perbelanjaan di Malaysia.
Akhir tahun lalu, ibu dari dua anak Naima Rharouity juga meninggal akibat terperosok mesin eskalator di Montreal, Kanada. Pakaiannya terjepit mesin eskalator dan mencekik lehernya.
Serta di tahun 2003, Profesor Sally Baldwin dari York meninggal dengan kasus kecelakaan yang sama. Saat itu dia tengah berada di Stasiun Kereta Api di Roma.
Sumber: mirror.co.uk.
Advertisement
10 Usulan Dewan Pers Soal Perubahan UU tentang Hak Cipta
Arab Saudi Buat Proyek `Sulap` Sampah Jadi Energi Listrik
Video Gempa 7,4 Magnitudo di Filipina yang Peringatan Tsunaminya Sampai Indonesia
Jakarta Doodle Fest Hadir Lagi, Ajang Unjuk Gigi para Seniman dan Ilustrator
Sah! Amanda Manopo dan Kenny Austin Resmi Menikah
Hore! Kebun Binatang Ragunan Kini Bikin Sesi Visit Malam Hari
Penampilan Alya Zurayya di Acara Dream Day Ramadan Fest 2023 Day 6
El Rumi & Syifa Hadju Segera Menikah, Safeea Ternyata Malah Sedih
Viral Kucing Oren Jadi Wisata Baru di Jalan Sudirman Jakarta
Geger Pernikahan di Pacitan dengan Mahar Rp3 Miliar, Ternyata Pengantin Prianya Penipu
Video Gempa 7,4 Magnitudo di Filipina yang Peringatan Tsunaminya Sampai Indonesia