Cetak Sejarah Baru, Ini Makna Surat Al Hujurat Ayat 13 yang Dilantunkan dalam Pembukaan Piala Dunia 2022

Reporter : Okti Nur Alifia
Senin, 21 November 2022 13:00
Cetak Sejarah Baru, Ini Makna Surat Al Hujurat Ayat 13 yang Dilantunkan dalam Pembukaan Piala Dunia 2022
Seorang pemuda penyandang disabilitas bernama Ghanim Al-Muftah membacakan surat Al-Hujurat ayat 13 dalam pembukaan Piala Dunia 2022.

Dream - Piala Dunia 2022 mencetak sejarah baru. Qatar menjadi negara Muslim pertama yang menjadi tuan rumah ajang empat tahunan tersebut.

Penunjukan Qatar sebagai tuan rumah Piala Dunia sudah dilakukan sejak 2010. Qatar mendapat suara terbanyak dalam pemungutan suara dari 22 anggota eksekutif FIFA. 

Qatar mengalahkan empat negara pesaingnya, yakni Jepang, Australia, Amerika Serikat, dan Korea Selatan.

Pembukaan Piala Dunia yang berlangsung pada Minggu, 20 November 2022, di Stadion Stadion Al Bayt juga menghadirkan sejarah baru dengan adanya pembacaan ayat suci Alquran. Seorang pemuda difabel, Ghanim Al-Muftah, membacakan surat Al-Hujurat ayat 13. 

Pemuda ini melantunkan ayat suci Alquran dengan sangat merdu. Tentunya momen tersebut menjadi fenomena langka yang hadir di dunia persepakbolaan sekelas Piala Dunia yang diikuti 32 negara itu.

1 dari 3 halaman

Ghanim Al-Muftah juga ditunjuk menjadi duta Piala Dunia 2022. Sebelum dia melantunkan ayat suci Alquran. Dia terlebih dahulu berbincang dengan aktor kenamaan asal Amerika Serikat, Morgan Freeman.

Freeman muncul ke panggung utama dan berdialog dengan Ghanim Al Muftah di lapangan. Freeman bahkan duduk tanpa alas di tengah panggung bersama Ghanim.

Keduanya membahas soal persatuan dan keberagaman. Pembahasan beberapa menit dari keduanya juga beriringan dengan ayat yang dibacakan Ghanim setelahnya tentang surat Al Hujurat ayat 13 yang mempunyai makna pesan damai. 

Di mana manusia harus saling menghargai dan mengenal satu sama lain dengan adanya perbedaan dan keberagaman suku bangsa di dunia. Keberagaman itu pun bersatu dalam gelaran Piala Dunia 2022.

2 dari 3 halaman

Surat Al Hujurat termasuk dalam golongan surat Madaniyah, yang turun setelah Rasulullah SAW hijrah ke Madinah. 

Dalam surat Al Hujurat ayat 13, ayat ini tidak menggunakan panggilan kepada orang-orang beriman. Melainkan ditujukan kepada seluruh umat manusia, yang menjelaskan hubungan sesama manusia agar saling mengenal dan memberi manfaat. 

" Yā ayyuhan-nāsu innā khalaqnākum min żakariw wa unṡā wa ja'alnākum syu'ụbaw wa qabā`ila lita'ārafụ, inna akramakum 'indallāhi atqākum, innallāha 'alīmun khabīr," bunyi Surat Al Hujurat ayat 13.

" Hai manusia, sesungguhnya kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal," makna dari surat tersebut.

3 dari 3 halaman

Imam Suyuthi dalam kitab tafsirnya Al-Durr Al-Mantsur fi Tafsir Bil-Ma'tsur menyebutkan dua kisah turunnya surat Al Hujurat ayat 13. Salah satunya kisah tentang Abu Hind yang berprofesi sebagai seorang pembekam yang diriwayatkan Abu Daud.

Saat itu Rasulullah meminta kepada Bani Bayadhah untuk menikahkan seorang putri mereka dengan Abu Hind. Namun mereka menolak dengan alasan Abu Hind adalah bekas budak mereka.

Sikap ini dikecam dalam Alquran, turunnya Surat Al Hujurat ayat 13 menunjukkan bahwa kemuliaan di sisi Allah SWT adalah karena ketaqwaan bukan karena keturunan atau gelar kebangsawanan.

Qatar sebagai tuan rumah mengkampanyekan pesan kedamaian. Dibacakannya ayat tersebut secara tidak langsung juga menampik isu rasisme yang menyelimuti Piala Dunia 2022.

 

Beri Komentar