Corona Gelombang Dua, Beijing Lockdown 11 Area, 46 Ribu Orang Dites

Reporter : Razdkanya Ramadhanty
Rabu, 17 Juni 2020 10:00
Corona Gelombang Dua, Beijing Lockdown 11 Area, 46 Ribu Orang Dites
Pihak berwenang juga telah menutup Pasar Xifandi yang merupakan salah satu pasar terbesar di Beijing.

Dream - Pemerintah China secara resmi mengkarantina 11 daerah pemukinan di Beijing yang berdekatan dengan Pasar Xinfandi. Pasar itu sebelumnya teridentifikasi menjadi cluster baru persebaran virus Covid-19.

Pihak berwenang juga telah menutup Pasar Xifandi yang merupakan salah satu pasar terbesar di Beijing. Pasar itu menjual makanan laut, buah-buahan, dan sayuran yang menjadi episenter wabah virus Corona.

Dilansir dari AA yang mengutip dari Global Times, otoritas China juga telah menutup tiga sekolah dan enam taman kanak kanak sejak Kamis lalu.

" Distrik Fengtai di Beijing Selatan telah mengumumkan masa darurat. Distrik ini akan melakukan tes kepada 46.000 penduduk Xinfadi," papar harian itu mengutip Zhang Jie, wakil kepala distrik Fengtai.

1 dari 7 halaman

Setelah screening, mereka yang diyakini berisiko terinfeksi akan menjalani tes sekaligus karantina di rumah.

Otoritas juga akan terus melacak orang-orang yang baru-baru ini mengunjungi Pasar Xinfadi. Pada Senin, China melaporkan 49 kasus baru dan 36 di antaranya dilaporkan di Beijing.

Menurut Komisi Kesehatan Nasional, total kasus yang dikonfirmasi di Beijing sendiri mencapai 79 sejak Kamis.

Setelah dinyatakan bebas dari virus selama lebih dari delapan minggu, sejumlah kecamatan meminta orang-orang untuk memakai masker dan mematuhi pembatasan sosial.

2 dari 7 halaman

Sejauh ini, China mencatat 83.181 kasus, termasuk 4.634 kematian dan 78.370 pasien sembuh.

Virus korona, yang secara resmi dikenal sebagai Covid-19, pertama kali diidentifikasi di China dan telah menyebar ke 188 negara dan wilayah.

Pandemi ini telah merenggut lebih dari 436.000 nyawa dari delapan juta kasus yang dikonfirmasi di seluruh dunia. 

3 dari 7 halaman

Virus Covid-19 Ditemukan di Talenan, China Tarik Semua Produk Ikan Salmon

Virus Covid-19 Ditemukan di Talenan, China Tarik Semua Produk Ikan Salmon

© Ilustrasi Salmon Pasar XinFandi, Beijing (Shutterstock)
Dari 517 sampel yang diambil dari vendor pasar tersebut, sekitar 45 orang dinyatakan positif terkena virus COVID-19 menurut globaltimes.cn

 

Dream - Ikan salmon yang sering ditemukan di banyak supermarket dan menjadi kesukaan banyak warga negara China harus menghilang untuk sementara. Pemerintah setempat terpaksa menarik ikan kaya vitamin itu lantaran muncul laporan virus Covid-19 ditemukan di sebuah papan pemotong atau talenan milik pedagang.

Insiden ini diberitakan pada Jumat, 12 Juni 2002 lalu setelah cluster Covid-19 baru terdeteksi di pasar tradisional terbesar di kota Beijing, Pasar Xinfandi.

Dari 517 sampel yang diambil dari vendor pasar tersebut, sekitar 45 orang dinyatakan positif terkena virus COVID-19 menurut globaltimes.cn

4 dari 7 halaman

COVID-19 Ditemukan Disebuah Talenan

Ilustrasi Pasar XinFandi© © Global Times

Juru Bicara Otoritas Kesehatan Beijing, Gao Xiaojun mengatakan pihaknya telah melakukan penyelidikan di lingkungan pasar tersebut. Ditemukan bahwa talelan yang digunakan oleh importir ikan salmon telah terkontaminasi dengan virus COVID-19, memicu kekhawatiran apakah ikan salom yang dijual melalui vendor di pasar membawa virus itu sendiri.

Zhang Yuxi, Kepala Pasar Xinfandi, Beijing juga mengungkapkan bahwa virus COVID-19 yang baru terdeteksi pada talenan yang digunakan oleh importif salom berasal dari penjual pasar makanan laut Jingshen, Fengtai, China.

Dalam penyelidikan tersebut yang dilakukan pada Jumat lalu, telah terkumpul 5424 sampel makanan laut, daging dan makanan mentah impor lainnya diambil dari pasar grosir lokal dan supermarket.

Akibat sumber infeksi yang terjadi di Pasar Xinfandi belum diketahui secara detail, masyrakat yang tinggal dilingkungan tersebut dilarang keras untuk berkeliaran.

5 dari 7 halaman

45 Orang Dinyatakan Positif

Ilustrasi Pasar XinFandi© © Global Times

Menurut konferensi pers pemerintah Beijing pada Sabtu lalu, dari 517 sample yang diambil di Pasar Xinfandi, swab tes menyatakan 45 orang dinyatakan positif terkena virus COVID-19.

Pedagang di pasar makanan laut lebih cenderung melakukan kontak fisik dengan makanan yang terkontaminasi, baik makanan laut atau daging lainnya, sehingga mereka lebih mungkin terinfeksi daripada orang biasa.

Pasar Xinfadi lebih merupakan toko serba ada di mana pedagang grosir di kota akan membeli sayuran, daging, dan dipenuhi berbagai jenis makanan laut.

6 dari 7 halaman

Kebijakan Pemerintah Beijing

in Dongyan, seorang profesor di Sekolah Ilmu Biomedis di Universitas Hong Kong, juga mengatakan tidak ada bukti bahwa virus dapat bereplikasi pada ikan, yang berarti kemungkinan salmon itu sendiri menjadi pembawa virus sangat kecil.

Untuk memastikan keamanan pangan, pemerintah Beijing menutup sekitar enam pasar makanan grosir besar untuk mencegah penyebaran virus, pusat pasar grosir produk pertanian di Chengdu, Provinsi Sichuan di Tiongkok Barat Daya mengumumkan untuk menarik produk salmon mulai Sabtu lalu.

Asosiasi restoran Nanjing di Provinsi Jiangsu, Tiongkok Timur juga mengeluarkan proposal untuk menangguhkan pasokan makanan laut mentah.

7 dari 7 halaman

Mirip Seperti Kasus Pasar Huanan, Wuhan

Wabah virus COVID-19 yang pertama kali ditemukan juga sangat erat hubungannya dengan pasar makanan laut. Namun hingga saat ini, masih belum ada bukti bahwa pasar makanan laut Huanan, Wuhan adalah asal mula virus COVID-19.

Tiga puluh dari 585 sample yang dikumpulkan dari pasar makanan laut Huanana, ditemukan mengan virus COVID-19 menurut Pusat Pengendalian China pada Januari lalu.

Menurut China Newsweek pada Sabtu, 13 Juni 2020, sample talenan, sarung tangan dan pegangan pintu di pasar Huanan Wuhan diuji telah terkontaminasi virus COVID-19 namun belum jelas sumber pastinya.

Sumber: https://www.globaltimes.cn/content/1191478.shtml

Beri Komentar