Alissa Wahid (Foto: Liputan6.com)
Dream - Putri almarhum Gus Dur, Alissa Wahid, mengatakan bahwa Agu Janda bukanlah sosok terdepan dalam poros Nahdlatul Ulama. Dia bahkan menyebut pria bernama asli Permadi Arya itu jauh dari kesan pesantren.
Tidak hanya itu, Koordinator Nasional Jaringan Gusdurian itu menyebut bahwa Abu Janda bukan merupakan sosok yang mendalami agama Islam secara baik dan benar.
" Dia (Abu Janda) tidak benar-benar menguasai ilmu agama, artinya kita enggak pernah melihat dia sebagai bagian dari kelompok atau poros-poros NU. Jadi dia kan bukan bagian dari poros-poros NU, pesantren juga enggak," ujar Alissa, dikutip dari nu.or.id, Senin 1 Februari 2021.
Belakangan, Abu Janda memang menjadi sorotan. Dia dilaporkan ke polisi gara-gara menyebut Islam sebagai agama yang arogan lewat unggahan Twitter. Dia juga dinilai rasis kepada mantan komisioner Komnas HAM, Natalius Pigai.
Ungkapan Abu Janda, tambah Alissa, merupakan salah satu bentuk ujaran rasis. Ia menyebut hal itu bisa menimbulkan kegaduhan dan kesalahpahaman antarumat beragama di Tanah Air.
Secara tegas, Alissa menolak Abu Janda sebagai representasi NU lantaran sikapnya sama sekali tak sejalan dengan ajaran moderat.
" Itu rasis banget ya. Berlebihan dan enggak tawassuth (moderat) itu. Ketika berkomentar seperti itu, dia sudah menyalahi semua prinsip NU. Tawassuth, tawazun, tasamuh tidak ada, dan i’tidalnya tidak ada. Memang ngaco orang itu," sambung Alissa.
Atas kasus ini, Abu Janda dilaporkan soal cuitan 'Islam arogan' yang ia sampaikan di akun Twitter @permadiaktivis1. Laporan tersebut bernomor: LP/B/0056/I/2021 tertanggal 29 Januari 2021.
Pemeriksaan pertama terhadap Abu Janda telah dilaksanakan pada hari ini, Senin 1 Februari 2021 kemarin.
Abu Janda dilaporkan atas tindak pidana kebencian atau permusuhan individu dan atau antar golongan (sara) UU No 19 tahun 2016 tentang perubahan atas UU No 11 tahun 2006 tentang informasi dan transaksi elektronik pasal 28 ayat (2) penistaan agama UU No 1 tahun 1946 tentang KUHP pasal 156A.
Tak mengelak, Abu Janda penuhi panggilan untuk dilakukan pemeriksaan, Senin 1 Februari 2021. Ia diperiksa penyidik Direktorat Tindak Pidana Siber (Dittipidsiber) Bareskrim Polri dengan sekitar 50 pertanyaan yang dilontarkan.
" Jadi tadi saya datang lebih pagi saya diperiksa sudah 12 jam, pertanyaan saya sudah enggak kehitung lagi mungkin 50 pertanyaan pasti lebih," tutur Abu Janda di Bareskrim Polri, Jakarta Selatan.
Abu Janda menyebut, dirinya hanya dimintai keterangan terkait cuitannya soal Islam Arogan. Dia akan kembali menjalani pemeriksaan pada Kamis 4 Februari 2021.
" Intinya saya menjelaskan saya sebagai saksi dipanggil untuk klarifikasi menjelaskan apa yang saya maksud dengan itu. Jadi saya sudah jelaskan ke penyidik bahwa twit saya yang bikin ramai itu adalah twit jawaban saya kepada ustaz Teungku Zul," jelas dia.
Sumber: merdeka.com