Danau Darah Di Iran (Foto: NASA Earth Observatory)
Dream - Danau Urmia di Iran baru-baru ini menjadi sorotan publik karena terlihat mengerikan. Warna air danau asin itu berubah menjadi semerah darah. Foto Satelit Aqua milik NASA yang diambil pada 18 Juli 2016 menjadi buktinya.
Padahal, pada bulan April lalu, warna air danau tersebut masih terlihat hijau saat fotonya diambil dari instrumen Moderate Resolution Imaging Spectroradiometer (MODIS) yang terdapat pada Satelit Aqua.
Jadi, apa yang menyebabkan warna air danau tersebut bisa berubah menjadi merah darah?
© Dream
Dream - Menurut penjelasan NASA, ketinggian air di danau surut akibat musim panas sehingga konsentrasi garam di dalam air meningkat. Dan diduga warna merah darah itu disebabkan oleh produk sampingan yang dihasilkan bakteri dan ganggang tertentu yang berkembang ketika konsentrasi garam di danau meningkat.
Urmia yang terletak di perbatasan Iran dan Turki, berwarna hijau ketika diabadikan oleh MODIS pada 23 April. Perubahan warna hijau itu dipicu oleh pergantian musim.
Lelehan salju dan hujan pada musim semi, mengakibatkan air masuk ke dalam danau dan menurunkan konsentrasi garam. Namun pada musim panas, air berhenti mengalir ke dalam perairan tersebut dan tingginya penguapan meningkatkan kadar garam.
Saat konsentrasi garam meningkat itulah, mikroorganisme jenis tertentu menguasai ekosistem danau. Para ilmuwan menyebut, sebuah keluarga bakteri Halobacteriaceae dan ganggang Dunaliella diyakini menjadi penyebab warna merah darah di Urmia.
Ganggang Dunaliella salina disebut oleh ilmuwan di University of Stuttgart, Mohammad Tourian, menjadi salah satu penyebab warna merah darah di Danau Urmia pada tahun sebelumnya.
" Dalam kondisi salinitas dan intensitas cahaya tinggi, ganggang mikro berubah menjadi merah karena produksi karotenoid pelindung dalam sel," jelas Tourian.
© Dream
Dream - Sementara itu, Earth Observatory NASA menambahkan dalam sebuah pernyataan, bakteri penyuka garam, Halobacteriaceae, juga dapat menjadi penyebab berubahnya warna danau menjadi merah darah.
Halobacteriaceae memproduksi pigmen berwarna merah delima, dan jika populasi bakteri itu cukup banyak, maka mereka dapat membuat danau berwarna merah.
Fenomena air warna merah darah yang disebabkan karena mikroba ini juga terdapat di beberapa tempat lain di seluruh dunia, seperti air terjun darah Blood Falls di Antartika dan danau darah Great Salt Lake di Utah.
(Sumber: livescience.com)
Advertisement
Berawal dari Perasaan Senasib, Komunitas Kuda Klub Eksis 10 Tahun Patahkan Mitos `Mobil Malapetaka`

Siklon Tropis Senyar: Dari Bibit 95B hingga Awan Ekstrem di Sumatera

Sentuh Minoritas Muslim, Dompet Dhuafa Salurkan Bantuan hingga Pelosok Samosir


Konflik Panas di PBNU: Syuriah Bikin Surat Edaran Pemberhentian, Ketum Gus Yahya Sebut Tak Sah


Dulu Hidup Sebagai Tunawisma, Ilmuwan Ijeoma Uchegbu Raih Gelar Tertinggi dari Raja Inggris

Kuliner Ekstrem asal Islandia Ini Pakai Daging Beracun Ikan Hiu Greenland, Berani Makan?



Dompet Dhuafa Heartventure, Berbagi Bersama Content Creator di Pelosok Samosir

Habitat Terus Tergerus Masif, Populasi Gajah Sumatera Kian Terdesak ke Ambang Kepunahan
