Demi Rakyat dan Akhirat, Istri Restui Nurdin Halid Maju Pilgub

Reporter : Syahid Latif
Sabtu, 10 Februari 2018 12:30
Demi Rakyat dan Akhirat, Istri Restui Nurdin Halid Maju Pilgub
Nurdin Halid sampai tiga kali meminta restu kepada Andi Ani untuk maju dalam Pilgub Sulawesi Selatan 2018.

Dream - Andi Nurbani semula tidak percaya suaminya, Nurdin Halid, benar-benar berniat maju dalam pemilihan gubernur Sulawesi Selatan. Dia bahkan sampai tiga kali dimintai izin oleh Nurdin untuk maju dalam pilgub Sulsel 2018.

Nurdin pertama kali meminta izin setelah melakukan deklarasi bersama Partai Golkar. " Waktu itu saya bilang jangan mengada-ada," kata perempuan yang karib disapa Andi Ani itu.

Tak hanya mengira niat itu hanya iseng belaka, Andi Ani juga sempat menduga Nurdin maju karena dorongan orang-orang di sekitarnya belaka. Namun dugaan itu hilang setelah melihat banyaknya dukungan kepada Nurdin setelah melakukan deklarasi.

Dukungan kepada Nurdin memang terus berdatangan dan semakin besar saat membuka musyawarah daerah Golkar di daerah-daerah. Permohonan izin kepada istri pun dilayangkan untuk kali ke dua.

Nurdin kembali meminta izin menjelang deklarasi pencalonan bersama pasangan bakal calon wakil gubernur Aziz Qahhar Mudzakkar. Nurdin meminta restu Andi Ani dengan mengungkapkan bahwa dukungan kepadanya sudah tidak bisa dibendung. " Saya sampaikan silakan kalau memang untuk kerakyatan, untuk kepentingan umum. Kenapa tidak," ujar Andi Ani.

" Kita hidup kan untuk mencari amal untuk akhirat. Saya pun pahami konsekuensinya, waktu untuk keluarga akan tergerus. Tapi itulah pengabdian Bapak (NH)," lanjut dia.

Sementara, bukan tanpa alasan Nurdin Halid sampai tiga kali meminta izin kepada Andi Ani. Ketua DPD I Golkar Sulsel itu ingin sang istri benar-benar iklhas untuk merestuinya niatnya mengabdi kepada rakyat Sulsel.

" Istri saya itu maupe' (beruntung) dan selalu membawa berkah. Ya bisa dibilang aura NH itu dari istrinya. Maka saya sampaikan, saya berniat untuk pulang kampung demi kesejahteraan dan kepentingan umum," kenang Nurdin. 

Beri Komentar