Detik-detik Komandan ISIS Tewas Dan Ditinggalkan Anak Buahnya. (Foto: Cuplikan Video)
Dream - Seorang komandan ISIS merekam kematiannya di medan perang setelah anak buahnya meninggalkannya sendirian menghadapi pasukan tentara Kurdi.
Menurut laporan, komandan ISIS yang tak disebutkan namanya itu tewas sendirian dalam penderitaan setelah tertembak di medan perang.
Detik-detik terakhir hidupnya di medan perang jelas-jelas terekam di dalam kamera GoPro-nya yang diikat di kepalanya.
Kamera itu diambil dari kepala komandan ISIS oleh anggota pasukan Kurdi yang tergabung dalam Syrian Defence Force (SDF).
Klip video, yang kemudian diunggah di media sosial, menunjukkan sang komandan ISIS mengisi dan menembakkan senapan secara membabi buta.
Setelah itu dia menoleh ke arah anak buahnya yang mengendarai mobil tempur dan bersiap meninggalkannya sendirian menghadapi SDF.
Usai mendapat tembakan balasan, kamera di kepalanya mengarah ke tanah yang mengindikasikan komandan ISIS itu tertembak.
Menurut IdLib Post, insiden tersebut terjadi di dekat Dier ez-Zuir, kota terbesar di timur Suriah.
Halaman Facebook SDF menjelaskan bahwa militan ISIS terlihat dalam keadaan kebingungan akibat terdesak.
Mereka mengabaikan perintah pemimpin mereka dan meninggalkannya di belakang sendirian.
Pasukan Kurdi berada di ambang kemenangan untuk menguasai kota terakhir di bawah kendali ISIS di daerah itu, The Independent melaporkan pada hari Jumat.
Kota Hajin, di tepi sungai Eufrat di timur Suriah, adalah basis terakhir ISIS di Suriah.
Setelah tiga bulan pertempuran sengit, SDF pimpinan Kurdi mengumumkan telah menguasai sebagian besar kota tersebut.
Sumber: Mirror.co.uk
Dream - Penembak jitu atau sniper anggota pasukan khusus Spesial Air Service (SAS) Inggris berhasil menewaskan komandan ISIS sekali tembak di jarak 1 mil atau 1,6 kilometer dalam operasi rahasia di Afghanistan Utara Juni lalu.
Ini merupakan one shot jarak jauh terbaik dan tepat menembus dada korban.
Dikutip dari Daily Star, Senin 13 Agustus 2018, sniper SAS tersebut berpangkat sersan dan pernah terjun di peperangan Irak serta Suriah. Senjata yang digunakan senapan mesin kaliber 50 milimeter.
Berdasarkan sumber, usai operasi itu berhasil, senapan mesin tersebut dinonaktifkan. Senjata itu dibawa ke Markas SAS, Hereford dan dijadikan sebagai kenang-kenangan.
Sniper tersebut sedang menjalankan patroli rahasia di kawasan yang dikuasai ISIS. Sniper tersebut mendapati komandan gerakan teroris itu berada di pos.
Rupanya, komandan ISIS yang dimaksud merupakan target militer Inggris dan Amerika Serikat. Meski membawa senjata khusus, si sniper merasa yakin cukup menggunakan senapan mesin yang sudah terpasang di mobil patroli.
Sniper tersebut meminta izin menyerang target. Seorang perwira senior di Markas Komando Operasi Khusus Gabungan di Kabul memberikan izin atas penyerangan tersebut.
Senapan mesin 50 Cal ini pernah digunakan sebagai senjata jarak jauh selama Perang Korea pada 1950-an. Senjata ini pertama kalinya digunakan dalam peran sniping murni oleh resimen elit Angkatan Darat Inggris.
" Penembak jitu itu tahu dia hanya punya satu kesempatan," ujar sumber tersebut.
" Selama beberapa detik (target) tidak ada yang bergerak. Ketika mereka menyadari apa yang terjadi, mereka bangkit dan melarikan diri," lanjut dia.
Laporan: Erisa Riyana
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN