Detik-detik Mengerikan Sebelum Pesawat Rusia Jatuh

Reporter : Eko Huda S
Selasa, 3 November 2015 15:01
Detik-detik Mengerikan Sebelum Pesawat Rusia Jatuh
Pesawat itu secara tiba-tiba naik dua kali, hampir 3.000 kaki hanya dalam tiga detik.

Dream - Pesawat Metrojet milik maskapai Kogalymavia diduga naik dan turun secara tiba-tiba. Pesawat itu diyakini meledak pada ketinggian 31 ribu kaki sebelum jatuh di Sinai, Mesir bagian utara.

Dikutip Dream dari laman Daily Mail, Selasa 3 November 2015, pesawat itu secara tiba-tiba naik dua kali, hampir 3.000 kaki hanya dalam tiga detik. Pesawat itu kemudian turun 3.000 kaki, sebelum akhirnya menghilang dari radar.

Dan akhirnya pesawat Airbus A321 tersebut jatuh, hancur berkeping-keping di Semenanjung Sinai. Sebanyak 224 penumpang dan seluruh kru tewas. Para penumpang masih terikat sabuk pengaman di kursi mereka. Sementara, bada bagian ekor yang terpisah dari badan pesawat terlihat lubang seperti bekas ledakan.

Pejabat Amerika Serikat mengklaim satelit infra merah milik negeri Paman Sam itu mendeteksi titik panas pada rute yang dilalui oleh pesawat nahas itu. Kilatan panas itu terdeteksi beberapa detik sebelum pesawat itu jatuh dari langit.

Data satelit tersebut menunjukkan titik panas itu tidak berjalan, seperti misalnya ada rudal yang diluncurkan menuju jet itu. Sebaliknya, bukti satelit tersebut menggambarkan hanya ada ledakan tunggal pada jalur yang dilewati pesawat ini.

Klaim ini memunculkan spekulasi adanya ledakan dari dalam pesawat yang jatuh pada Sabtu pekan lalu itu. Sehingga, muncul dugaan kemungkinan adanya bom pada pesawat atau ledakan dari tanki bahan bakar atau mesin yang disebabkan oleh kegagalan teknis.

Seorang pejabat AS menekankan bahwa data infra-merah menunjukkan spekulasi tentang kemungkinan adanya rudal yang ditembakkan ke pesawat ini sudah tidak relevan.

Meski demikian, Wakil Direktur Umum Maskapai Kogalymavia, Alexander Smirnov, kecelakaan ini tak mungkin akibat kesalahan pilot maupun kesalatan teknis. Pesawat itu, kata dia, jatuh karena efek dari luar. ”Satu-satunya penjelasan yang mungkin bisa menjadi dampak dari luar pesawat.”

Tapi Smirnov menolak menyebut penyebab dari luar itu. Yang jelas dia menyebut bahwa pesawat yang jatuh setelah 23 menit lepas landas dari kawasan wisata Laut Merah itu sangat canggih, tak mungkin jatuh karena kesalahan pilot, sebab sistim otomatis akan mengoreksi jika ada kesalahan dari kru.

Keyakinan Smirnov itu juga didasarkan pada tak adanya tanda darurat yang dikeluarkan kapten pesawat. Sang kapten, kata dia, tak melakukan komunikasi dengan petugas air traffic control untuk memberi tahu adanya kondisi bahaya. Keterangan ini bertolak belakang dengan pernyataan pejabat Mesir yang menyatakan pilot pesawat minta pendaratan darurat karena masalah teknis.  Baca Juga: Sebelum Jatuh, Ini yang Dilakukan Pilot Pesawat Rusia Foto Mengharukan Bayi Mungil Korban Pesawat Jatuh Rusia Pesawat Rusia Berpenumpang 224 Orang Jatuh di Mesir, Dirudal? Penumpang MH17 Masih Hidup Setelah Ditembak Rudal Bangkai Malaysia Airlines MH370 Ditemukan di Filipina? Tanda Inilah yang Mengungkap Misteri Pesawat MH370 Malaysia: Puing Pesawat di Madagaskar Dipastikan Milik MH370 MH370 Diduga Jatuh di Tempat Paling 'Apes' Sedunia MH370 Diduga Jatuh di Tempat Paling 'Apes' Sedunia Menegangkan! Bingkai Jendela Copot Jelang Pesawat Mendarat Malaysia Airlines Pastikan Sayap di Madagaskar dari Boeing 777

Beri Komentar