Dinilai Kurang Berani Serang Gibran Saat Debat karena Anak Presiden, Begini Kata Mahfud

Dinilai Kurang Berani Serang Gibran Saat Debat karena Anak Presiden, Begini Kata Mahfud

© Mahfud MD menyampaikan, pengungsi yang datang tidak menjadi tanggungan negara, melainkan ditanggung PBB. 2024 maverick

© Mahfud MD menyampaikan, pengungsi yang datang tidak menjadi tanggungan negara, melainkan ditanggung PBB. 2024 maverick

Dream - Calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 3, Mahfud Md, dinilai kurang berani menyerang cawapres nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka, dalam debat kedua Pilpres 2024.

© Dinilai Kurang Berani Serang Gibran Saat Debat karena Anak Presiden, Begini Kata Mahfud 2024 dream.co.id

Penilaian terhadap Mahfud itu diungkap oleh pria bernama Reza dalam acara 'Tabrak Prof Mahfud' di sebuah kafe di Surabaya, Jawa Timur, beberapa waktu lalu.

Reza mengatakan, Mahfud terlihat kurang keras dan hanya menyerang secara halus kepada Gibran.

" Kemarin saya lihat di debat cawapres, Prof Mahfud ada Cak Imin dan juga Mas Gibran. Saya rasa Prof dianalogikan peluru tak terkendali. Itu yang menjadi kan Prof pilihan dari masyarakat Indonesia. Tapi yang terjadi pada saat debat cawapres, Prof Mahfud ini seperti kesannya hanya menyerang secara halus kepada Mas Gibran, kenapa?," tanya Reza, dikutip dari postingan Instagram @mohmahfudmd, Jumat 12 Januari 2024.

"Apakah karena Prof Mahfud anak buah Pak Jokowi yang notabenenya bapaknya Mas Gibran? Apakah Prof Mahfud pelurunya sudah terkendali, sudah kena senapan masing-masing. Dan Prof Mahfud harus tetap bisa berdiri sendiri tanpa ditekan siapapun,"

© Mahfud MD 2024 maverick

Mahfud kemudian merespons pertanyaan Reza. Mahfud mengaku sudah memberikan pertanyaan mematikan yang tidak bisa dijawab Gibran ketika debat berlangsung.

"Soal debat saya dengan Gibran, saya kira jelas itu, saya tegas, saya membuat pertanyaan mematikan."

© Eks Ketum PBNU Doakan Mahfud Jadi Wapres 2024 maverick

Mahfud mencontohkan pertanyaan yang mematikan yakni mengenai pajak tax rasio. Menurut Mahfud, pertanyaan tersebut mematikan dan tidak bisa dijawab oleh Gibran.

"Misalnya, dia mengatakan akan mengembangkan pajak tax rasio 23 persen, 23 persen itu omong kosong. Maka saya tanya 23 persen itu dari APBN apa dari pajak? Kalau anda katakan dari pajak, berarti APBN kita akan tertutupi 200 persen lebih. Karena dengan han

ucap Mahfud.

"Kalau mau menaikkan pajak itu bahaya, orang pajak yang sekarang aja naik orang banyak mengeluh, dikasih tax amnesti aja masih dipermainkan, dikasih intensif aja nggak dipakai, itu kan pertanyaan sudah sangat mematikan. Ndak bisa dijawab itu. Ini dari APB

imbuhnya.