Ilustrasi (Foto: Pixabay.com)
Dream – Hari demi hari bulan Ramadhan dilalui hingga sampai detik ini. Tak terasa kita telah menjalani hampir separuh dari bulan Ramadhan 1444 H ini. Ibadah sholat tarawih, sahur, membaca Al-Quran dan ibadah sunnah lainnya semoga tetap istiqamah dikerjakan hingga takbir Idul Fitri datang.
Jika sudah tiba di penghujung Ramadhan nanti, ada doa yang dapat Sahabat Dream panjatkan. Doa itu merupakan doa Rasulullah SAW yang diajarkan kepada Sayyidah Aisyah radhiyallahu'anha.
Sebelum mengetahui bacaan doa Aisyah di akhir bulan Ramadhan, sebaiknya pahami juga keistimewaan 10 hari terakhir bulan Ramadhan yang penting dilaksanakan. Mengingat sepuluh hari terakhir adalah tanda perpisahan dengan bulan Ramadhan.
Sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan adalah hari yang paling istimewa selama Ramadhan. Keistimewaan 10 hari terakhir Ramadhan diketahui karena adanya malam Lailatul Qadar. Malam Lailatul Qadar disebut sebagai malam yang memiliki nilai lebih baik daripada seribu bulan.
Rasulullah SAW juga semakin intens beribadah pada sepuluh malam terakhir bulan Ramadhan. Diriwayatkan dari Aisyah radhiyallahu'anha, bahwa “ Rasulullah SAW jika memasuki sepuluh hari terakhir dari bulan Ramadan, mengencangkan sarungnya, dan menghidupkan malam-malamnya, serta membangunkan keluarganya.” (Muttafaq Alaih)
Sementara dalam riwayat lain disebutkan, bahwa Aisyah radhiyallahu'anha berkata: “ Bahwasannya Rasulullah SAW lebih intens melakukan ibadah di sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan, jika dibandingkan dengan hari-hari lainnya.” (HR. Muslim)
Kedua riwayat di atas jelas menerangkan bahwa Rasulullah meningkatkan intensitas ibadahnya pada 10 malam terakhir di bulan Ramadhan. Semua itu dilakukan karena pengetahuan beliau SAW tentang betapa istimewanya sepuluh hari terakhir bulan Ramadan beserta malam-malamnya.
Aisyah radhiyallahu'anha diajarkan sebuah doa oleh Rasulullah SAW untuk dibaca pada akhir-akhir bulan Ramadhan. Begini bacaan doanya yang perlu diamalkan:
أَللّهمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ كَريْمٌ تُحِبُّ العَفْوَ فَاعْفُ عنّا
Allahumma innaka 'afuwwun karim tuhibbul afwa fa’fu anna
Artinya: “ Ya Allah sesungguhnya Engkau Maha Pemberi Maaf dan Maha Mulya, serta mencintai maaf, maka maafkanlah kami.”
Doa Aisyah di akhir bulan Ramadhan ini tak hanya dibaca menjelang akhir bulan Ramadhan. Melainkan juga dijadikan sebagai bacaan doa setelah sholat tarawih.
Malam Lailatul Qadar sangatlah istimewa, sehingga tak heran umat Islam berbondong-bondong untuk mendapatkannya dengan memperbanyak ibadah dan amalan sunnah. Waktu turunnya Lailatul Qadar tidak dikabarkan dengan jelas. Akan tetapi umat Islam bisa mengetahuinya dari ciri-ciri yang telah dijelaskan dalam hadis Nabi Saw.
Doa Aisyah di akhir bulan Ramadhan itu juga disebut sebagai doa Lailatul Qadar. Aisyah radhiyallahu 'anha pernah bertanya kepada Rasulullah SAW:
“ Wahai Rasululullah, andaikan aku bertemu lailatul qadar, doa apa yang bagus dibaca?” Rasulullah Saw pun menjawab:
اللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي
Allahumma innaka afuwwun tuhibbul afwa fa’fu anni.
Artinya: “ Ya Allah, sesungguhnya Engkau adalah Dzat yang Maha Pemaaf. Engkau suka memaafkan, maka maafkanlah aku.”
Terdapat amalan yang utama dilaksanakan menjelang akhir bulan Ramadhan. Menurut Kitab Fathul Mu’in, terdapat tiga amalan yang paling utama pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan. Tiga amalan pertama adalah memperbanyak sedekah, mencukupi kebutuhan keluarga, dan berbuat baik kepada karib-kerabat dan tetangga kita.
Sebenarnya amalan ini tak hanya dilakukan pada 10 hari terakhir Ramadhan, tetapi dilaksanakan sejak awal puasa. Namun demikian menjelang Ramadhan berakhir, hendaknya ketiga amalan itu semakin ditingkatkan intensitasnya.
Kemudian amalan yang kedua adalah banyak membaca Al-Quran. Hal ini sama seperti yang sudah dijelaskan oleh Imam An-Nawawi, membaca Al-Quran di akhir malam lebih baik ketimbang awal malam. Membaca Al-Quran yang paling baik di siang hari adalah setelah sholat subuh.
Selanjutnya amalan yang ketiga adalah memperbanyak i'tikaf di sepuluh terakhir Ramadhan. Menurut sebagian ulama mazhab Syafi’i, kita diperbolehkan melakukan i’tikaf di rumah. Hal ini dianalogikan sebagai sholat sunnah yang paling utama saja boleh dilakukan di rumah, maka i’tikaf di rumah semestinya juga bisa dikerjakan.
Sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan adalah hari yang menandakan bahwa umat Islam akan segera berpisah dengan bulan suci yang penuh berkah ini. Sebagai perpisahan, kita disunahkan membaca doa meninggalkan bulan Ramadhan.
Berdasarkan sebuah riwayat hadis dari Jabir bin Abdillah radhiyallahu 'anhu dari Muhammad al Mustafa, Rasulullah SAW bersabda, " Siapa yang membaca doa ini di malam terakhir Ramadhan, ia akan mendapatkan salah satu dari dua kebaikan: menjumpai Ramadhan mendatang atau pengampunan dan rakhmat Allah."
Lafal doa yang dimaksud adalah sebagai berikut:
أَللَّهُمَّ لاَ تَجْعَلْهُ آخِرَ الْعَهْدِ مِنْ صِيَامِنَا إِيَّاهُ، فَإِنْ جَعَلْتَهُ فَاجْعَلْنِيْ مَرْحُوْمًا وَ لاَ تَجْعَلْنِيْ مَحْرُوْمًا
Allahumma laa taj’alhu aakhiral ‘ahdi min shiyaamina iyyaah, fa-in ja’altahu faj’alnii marhuuman wa laa taj’alnii mahruuma.
Artinya: " Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Ya Allah, janganlah Engkau jadikan puasa ini sebagai yang terakhir dalam hidupku. Seandainya Engkau berketetapan sebaliknya, maka jadikanlah puasaku ini sebagai puasa yang dirahmati bukan yang hampa semata."
Itulah doa Aisyah di akhir bulan Ramadhan lengkap dengan amalan utama pada sepuluh hari terakhir Ramadhan.