Doa Ketika Mati Lampu dan Kisah Teladan Rasulullah SAW Kala Penerangan Padam

Reporter : Arini Saadah
Jumat, 20 Januari 2023 06:01
Doa Ketika Mati Lampu dan Kisah Teladan Rasulullah SAW Kala Penerangan Padam
Begini sikap Rasulullah SAW saat menghadapi mati lampu.

Dream - Momen paling menguji kesabaran adalah ketika listrik padam di malam hari. Tanpa penerangan dari lampu, kondisi seolah menjadi menyeramkan karena tiba-tiba gelap gulita. Seketika mungkin kita, atau anak-anak akan mengeluh kesal karena kondisi gelap dan sedang tidak punya persediaan lilin atau lampu portabel.

Kondisi mati lampu semakin membuat gusar karena anak-anak biasanya sulit tidur ketika pengatur suhu ruangan (AC) tidak menyala.

Selain mencari alat yang bisa memberikan penerangan di kala mati lampu, sebagai Muslim sebaiknya kita juga berdoa memohon perlindungan kepada Allah SWT. Meski bukan dalam bentuk lampu atau listrik, sebuah kisah Rasulullah SAW, diceritakan saat itu beliau sedang asyik bercengkrama bersama istrinya, Sayyidah Aisyah RA. Kemudian tiba-tiba penerang rumah sederhana itu padam seketika, alhasil suasana pun jadi gelap gulit.

Akan tetapi Rasulullah SAW tidak mengeluh kesal. Beliau justru membaca doa yang sampai kini bisa kita jadikan sebagai doa ketika mati lampu.

Kira-kira bagaimana bacaan doa ketika mati lampu yang dicontohkan Rasulullah tersebut? Simak jawaban selengkapnya berikut ini!

1 dari 2 halaman

Bacaan Doa Ketika Mati Lampu

Dikutip dari laman NU Online, kisah Rasulullah melalui hadis mursal yang termaktub dalam Kitab Tafsir Jalalain karya Syekh Jalaluddin Muhammad bin Ahmad Al-Mahalli. Hadis ini diriwayatkan oleh Imam Abu Dawud.

Pada suatu malam yang indah, Rasulullah SAW sedang bercengkrama dengan istrinya, Sayyidah Aisyah radhiyallahu 'anha. Ketika asyik bercengkrama, tiba-tiba penerang rumah padam seketika.

Kondisi rumah menjadi gelap. Akan tetapi Rasulullah SAW tidak mengeluh dan kesal seperti yang kita lakukan saat mati lampu. Beliau SAW mengucapkan kalimat doa dengan penuh wibawa. Kalimat inilah yang dianggap sebagai bacaan doa ketika mati lampu.

إِنَّا للهِ وَ إِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُوْنَ

Innā lillāhi wa innā ilaihi rāji‘ūn.

Artinya:

“ Sesungguhnya kita semua adalah kepunyaan Allah, dan hanya kepada-Nyalah kita semua kembali.”

2 dari 2 halaman

Kisah Selanjutnya...

Sayyidah Aisyah pun mencoba meminta penjelasan setelah mendengar kalimat dari Baginda Rasulullah tersebut. Ia berkata, “ Sesungguh (yang mati) ini hanyalah lampu penerangan.”

Mungkin ketika itu Sayyidah Aisyah memahami bahwa kalimat tarji' hanya diucapkan ketika ada musibah dan bencana atau ketika ada orang meninggal dunia.

Kemudian Rasulullah SAW menjelaskan, " Segala sesuatu yang menyusahkan seorang mukmin maka itu adalah musibah.”

Begitulah Rasulullah SAW memaknai musibah yang dialami mukmin. Beliau SAW selalu menyertakan Allah SWT dalam segala perkara dan kondisi kehidupan, sesederhana ketika mati lampu.

Melalui cerita Rasulullah SAW di atas, kita perlu memahami bahwa hendaknya kita selalu mengingat Allah dan menyertakan-Nya dalam setiap keadaan. Karena mengingat Allah akan memberikan dampak positif bagi kehidupan. Ketika mengalami sesuatu yang tidak terduga, biasanya manusia akan mudah mengeluh dan menderita. Namun saat keadaan senang, manusia mudah sombong hingga lupa diri.

Maka dari itu, dengan mengingat-Nya selalu kita akan menyadari bahwa segalanya tidak selamanya berjalan sesuai keinginan kita.

Beri Komentar