Ilustrasi Berdoa Di Akhir Tahun Hijriyah. (Foto: Shutterstock.com)
Dream – Anjuran menjalankan puasa Muharram mungkin pernah Sahabat Dream dengar dari guru atau ustaz di sekolah dan pengajian? Kamu juga mungkin pernah mendengar tentang puasa awal tahun dan akhir tahun hijriyah yang banyak beredar menjelang awal tahun baru Islam.
Dalil tentang puasa Muharam dengan jelas tertuang dalam sebuah hadir yang diriwayatkan perawi ternama Abu Khurairah dan Muslim. Namun bagaimana dengan anjuran berpuasa akhir tahun dan awal tahun hijriyah?
Pergantian tahun hijriyah merupakan momen istimewa bagi kaum Muslim. Momen ini sekaligus jadi pengingat untuk lebih semangat beribadah dan memperbaiki diri.
Sebagian dari kita mungkin mendapat pesan anjuran untuk berpuasa dalam rangka menyambut tahun baru Islam.
Namun adakah dalil hadis yang mendukung anjuran berpuasa di awal tahun dan akhir tahun hijriyah? Mari simak penjelasannya berikut ini lengkap dengan bacaan doa puasa akhir tahun dan awal tahun hijriyah.
Berpuasa di bulan Muharram merupakan amalan yang dianjurkan. Puasa Muharram yang paling utama dilaksanakan pada tanggal 9 (Tasua) dan 10 (Asyura) Muharram. Ada lagi yang menganjurkan berpuasa tanggal 9, 10 dan 11 Muharram ditambah dengan ayyamul bidh yaitu 13, 14 dan 15 Muharram.
Salah satu dalil puasa Muharram yang banyak digunakan adalah sebuah hadis yang berbunyi: " Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra, ia berkata: ‘Rasulullah saw bersabda: ‘Puasa yang paling utama setelah Ramadhan adalah puasa pada bulan Allah, Muharram, dan shalat yang paling utama setelah shalat fardhu adalah shalat malam.” (HR Muslim).
Namun demikian banyak juga yang menganjurkan berpuasa pada akhir tahun dan awal tahun hijriyah alias pada tanggal 1 Muharram. Lantas bagaimana hukum berpuasa untuk menyambut tahun baru Islam ini?
Apabila ditelusuri lebih jauh, rupanya hadis yang menjadi landasan anjuran berpuasa pada akhir dan awal tahun Hijriyah adalah hadis dhaif. Mengutip Bincang Syariah, dasar ajakan puasa untuk merayakan momen tahun baru Islam adalah hadis palsu. Hal ini disampaikan oleh Ibnu Al-Jauzi dalam kitabnya Al-Maudhu’at.
Di samping itu, Imam As-Suyuti dalam Kitab Al-Lail Al-Mashnu’ah menyebutkan hadis-hadis palsu menurut Ibnu Al-Jauzi hanya berstatus dhaif.
Khusus untuk hadis tentang puasa akhir tahun, Imam As-Suyuthi berpendapat:
" Barang siapa puasa di akhir hari Dzulhijjah dan hari pertama Muharram, maka sempurnalah setahun lalu dan dia memulai tahun yang akan datang dengan puasa, Allah menjadikan baginya tebusan 50 tahun'. Di dalam sanadnya (jalur periwayatan) terdapat Al Harawi, dia adalah Al Juwaibari dan Wahb. Keduanya adalah pendusta.”
Terlepas dari hadis dhaif maupun hadis palsu, berpuasa di akhir dan awal bulan merupakan amalan yang baik. Pertimbangannya adalah menyambut akhir tahun dengan hal-hal yang berguna lebih baik daripada bersenang-senang dengan cara berlebihan.
Dengan demikian, bagi umat Islam yang tetap ingin berpuasa di akhir tahun dan awal tahun hijriyah, penting kiranya untuk memerhatikan hadis riwayat Abu Dawud dan Baihaqi dari Muawiyah bin Abi Sufyan berikut ini:
Muawiyah mendengar Rasulullah SAW bersabda: “ Berpuasa di awal bulan dan akhir bulan.”
Syeikh Syamsul Haq dalam kitab Aun Al Ma'bud Syarh Sunan Abi Dawud menafsirkan hadis tersebut demikian.
" Yang dimaksud hadis adalah 'Berpuasalah di awal bulan dan akhir bulan.' Tujuannya adalah menjelaskan hukum boleh."
Hadis di atas menunjukkan berpuasa di awal atau akhir bulan adalah boleh. Dalil ini diperkuat oleh hadis riwayat Ibnu Hibban.
Dari Muadzah bahwa ia bertanya kepada Aisyah, " Apakah Rasulullah SWT berpuasa 3 hari setiap bulan?" Aisyah menjawab, " Ya" . Ia bertanya, " Kapan puasa Nabi?" Aisyah menjawab, " Nabi tidak mempedulikan kapan saja beliau puasa."
Terdapat sunah yang diajarkan Rasulullah untuk berpuasa tiga hari setiap bulan. Puasa ini bisa dilakukan pada awal, pertengahan, maupun akhir bulan.
Sehingga, jika ingin berpuasa di akhir dan awal tahun bisa menggunakan dalil riwayat Abu Dawud dan Ibnu Hibban. Tetapi, jangan berniat mengamalkan hadis yang sudah dinyatakan palsu oleh Al Jauzi maupun dhaif oleh Imam As Suyuti di atas.
Berikut bacaan doa puasa akhir tahun dan awal tahun hijriyah. Meskipun sebenarnya tidak ada bacaan niat puasa yang mutlak. Doa puasa akhir tahun dan awal tahun hijriyah berikut ini dapat kamu jadikan referensi untuk memantabkan niat dalam menjalan puasa.
Nawaitu shouma ghodin min akhiiris sanati sunnatan lillahi ta’ala.
Artinya: " Saya niat berpuasa sunnah akhir tahun esok hari karena Allah ta’ala."
Nawaitu shouma ghodin min awwali sanati sunnatan lillahi ta’ala.
Artinya: " Saya niat berpuasa sunnah awal tahun esok hari karena Allah ta’ala."
Demikian itulah bacaan doa puasa akhir tahun dan awal tahun hijriyah yang dapat Sahabat Dream amalkan. Semoga bisa menjadi tambahan amal ibadah untuk mengawali tahun yang lebih baik.
Advertisement
Harapan Baru bagi Pasien Kanker Payudara Lewat Terapi Inovatif dari AstraZeneca
Hj.Erni Makmur Berdayakan Perempuan Kalimantan Timur Lewat PKK
Sentuhan Gotik Modern yang Penuh Karakter di Koleksi Terbaru dari Dr. Martens x Wednesday
Panas Ekstrem, Warga Cianjur Sampai Tuang 2 Karung Es Batu ke Toren
ParagonCorp Sukses Gelar 1’M Star 2025, Ajang Kompetisi para Frontliners
Potret Keren Yuki Kato Taklukan Chicago Marathon 42,2 Kilometer