Greta Thunberg Saat Berbicara Di Sidang Umum PBB (Foto: Instagram @gretathunberg)
Dream - Donald Trump, Presiden Amerika Serikat (AS) tak ragu memilih lawan dan memperlihatkan perlawanannya di depan publik. Sikap ini pula yang ditunjukannya saat menjadi Greta Thunberg sebagai sasaranbarunya.
Greta merupakan aktivis yang meluapkan amarah ke para petinggi negara agar mendengar masukan ilmuwan mengenai dampak perubahan iklim. Trump mengomentari video pidato Greta yang berapi-api.
" Dia tampak seperti gadis yang sangat bahagia melihat ke depan dengan cerah dan luar biasa. Terlihat manis!" cuit Trump sarkastik.
”People are suffering, people are dying, entire ecosystems are collapsing. We are in the beginning of a mass extinction and all you can talk about is money and fairytales of eternal economic growth.” Watch Greta Thunberg speak at the UN Monday morning. https://t.co/Akkxm9sXdr pic.twitter.com/ahHKlhbYaE
— WIRED (@WIRED)September 23, 2019
Dalam video yang dikomentari Trump itu Greta berbicara mengenai sikap para pemimpin dunia yang mengkhianati generasi muda. Para pemimpin dunia saat ini bertanggung jawab atas masalah perubahan iklim saat ini.
“ Kalian masih belum cukup dewasa untuk mengatakan tentang perubahan iklim. Kalian mengecewakan kami. Tetapi orang-orang muda mulai memahami pengkhianatan kalian," kata gadis 16 tahun itu.
" Kamu telah mencuri mimpiku dan masa kecilku dengan omong kosongmu," ujar dia.
Greta mengatakan, mata generasi mendatang ada di tangan para pemimpin dunia tersebut. Seandainya pilihan kebijakan itu telah salah, generasi muda tak akan memberi maaf.
" Kami tidak akan membiarkan kalian bebas begitu saja. Di sini, saat ini kita menarik garis,” ucap dia.
Thunberg mengatakan, yang menginisiasi gerakan global School Strike, berada di New York untuk menghadiri KTT Perubahan Iklim.
Tatapan amarahnya ke Donald Trump di PBB, Senin, 23 September 2019, menuai perhatian dunia. Video tatapan mata Greta itu viral di media sosial.
Julián Castro, calon presiden dari Partai Demokrat, menulis cuit, " Saya pikir banyak dari kita bisa berkomunikasi."
Ketika Thunberg tiba di New York pada akhir Agustus, dia mengatakan dia memiliki sedikit harapan bahwa dia akan dapat meyakinkan presiden untuk mengambil tindakan terhadap keadaan darurat iklim.
“ Saya katakan 'dengarkan ilmu pengetahuan' dan dia jelas tidak melakukannya. Jika tidak ada yang bisa meyakinkannya tentang krisis iklim dan urgensi, saya bisa apa?” kata dia.
Dream - Perubahan iklim akan mengubah warna lautan di dunia. Ilmuwan menyebut air laut akan berubah warna menjadi lebih biru dan lebih hijau.
Fenomena perubahan warna ini terjadi karena mikro organisme laut yang disebut fitoplankton. Mikro organisme laut ini memiliki fungsi penting sebagai siklus karbon global dan makanan laut.
Selain fungsi itu, fitoplankton uang berperan dalam pengaturan suhu perairan laut. Cahaya yang masuk ke lautan akan dipantulkan fitoplankton dengan pola warna-warni.
Nah, perubahan iklim akan memicu mekarnya beberapa fitoplankton di beberapa daerah. Sementara itu kondisi iklim yang berubah juga mengurangi fitoplankton di tempat lain, yang menyebabkan perubahan halus dalam penampilan laut.
Warna laut bervariasi dari hijau ke biru, tergantung pada jenis dan konsentrasi fitoplankton, atau alga, di area tertentu. Lautan biru tua biasanya berarti hanya ada sedikit fitoplankton.
Dilaporkan The New Science, semakin banyak fitoplankton hadir, semakin banyak air hijau muncul. Menurut NASA, ketika sinar matahari menghantam lautan, sebagian cahaya dipantulkan kembali secara langsung. Tetapi, sebagian besar cahaya yang menembus permukaan laut akan berinteraksi dengan molekul air.
Dengan mengawasi warna-warna laut, para ilmuwan dapat lebih memahami fitoplankton dan bagaimana pengaruhnya terhadap dunia di sekitar mereka. " Warna akan menjadi salah satu sinyal awal," kata Stephanie Dutkiewicz, seorang ilmuwan peneliti utama di Pusat Sains Perubahan Global MIT, kepada Washington Post.
" Kita akan bisa melihat- bukan dengan mata tetapi dengan instrumen- bahwa warna laut berubah."
Fitoplankton hidup di permukaan laut. Fitoplankton menggunakan sinar matahari dan karbon dioksida untuk berfotosintesis. Mereka menarik karbon ke lautan sambil mengeluarkan oksigen.

Ilustrasi (Foto: Shutterstock)
Ketika organisme ini mati, mereka mengubur karbon di laut dalam, proses penting yang membantu mengatur iklim global. Meski begitu, tetap saja, fitoplankton rentan terhadap tren pemanasan saat ini.
NASA menyebut, pemanasan mengubah sifat-sifat utama lautan dan dapat memengaruhi pertumbuhan fitoplankton. Perubahan pada pertumbuhan fitoplankton akan mengubah jenis ikan yang dapat bertahan hidup.
" Perubahan dalam struktur komunitas di dasar jaring makanan laut mungkin merupakan penanda terbaik dari perubahan ekosistem yang lebih besar yang dapat memengaruhi perikanan dan bersepeda karbon," kata Sonya Dyhrman, seorang pakar fitoplankton di Lamont-Doherty Earth Observatory, Universitas Columbia.
Dream - Bermain gim online tak selamanya berbahaya. Komunitas gim online yang besar dapat menjadi bagian dari semangat perubahan yang diinginkan.
Beberapa ilmuwan yang peduli pada perubahan iklim menggunakan permainan online Fortnite untuk berbagi kepada penonton gim mengenai bahaya perubahan iklim. Mereka berbagi dengan layanan siaran langsung Twitch dengan akun ClimateFornite.
Berbeda dengan tayangan bermain gim secara langsung, akun ini mengisi komentar dengan konsekuensi dari perubahan iklim. Tidak hanya sekadar sekadar strategi bermain gim.
Dikutip dari Science Alert, ide awal terbentuknya konten ini berasal dari ilmuwan Universitas Texas Tech, Katharine Hayhoe. Dia mengeluhkan perbedaan penonton konten mengenai perubahan iklim dan gim Fortnite di Youtube.
Anak lelaki Katharine yang berusia 11 tahun bahkan penonton setia tayangan Fortnite di Twitch. Alih-alih mempelajari sains. Ide itu kemudian dieksekusi sarjana MIT, Henri Drake.
" Akun itu dilahirkan oleh komunitas di mana orang bertanya dan dijawab langsung oleh para ahli," kata Drake.
Video yang dicontohkan di atas merupakan materi perubahan iklim yang disampaikan ilmuan NASA Peter Griffith. Sembari melihat Drake bermain Fortnite, Peter mengisi materi mengenai perputaran emisi karbon dan menghangatnya Artik. (ism)
Advertisement
Raih Rekor Dunia Guinness, Robot Ini Bisa Jalan 106 Km Selama 3 Hari

Sensasi Unik Nikmati Rempeyek Yutuk Camilan Khas Pesisir Kebumen-Cilacap

5 Destinasi Wisata di Banda Neira, Kombinasi Sejarah dan Keindahan Alam Memukau

Habib Husein Jafar Bagikan Momen Saat Jenguk Onad di Panti Rehabilitasi

Perdana, Kate Middleton Kenakan Tiara Bersejarah Berhias 2.600 Berlian


Toyota Rehabilitasi Toilet di Desa Wisata Sasak Ende, Cara Bangunnya Seperti Menyusun Lego
Rangkaian acara Dream Inspiring Women 2023 di Dream Day Ramadan Fest Day 5

Mahasiswa UNS Korban Bencana Sumatera Bakal Dapat Keringanan UKT

Makin Sat Set! Naik LRT Jakarta Kini Bisa Bayar Pakai QRIS Tap

Akses Ancol Ditutup karena Banjir Rob Masuki Puncak, Warga Jakarta Utara Diminta Waspada

Raih Rekor Dunia Guinness, Robot Ini Bisa Jalan 106 Km Selama 3 Hari

Sensasi Unik Nikmati Rempeyek Yutuk Camilan Khas Pesisir Kebumen-Cilacap

5 Destinasi Wisata di Banda Neira, Kombinasi Sejarah dan Keindahan Alam Memukau