Dream - Perubahan iklim menjadi satu tantangan tersendiri bagi umat manusia dan makhluk yang hidup di Bumi.
Sedikit saja iklim menjadi panas atau dingin, umat manusia dan makhluk lainnya akan mengalami bencana alam yang sangat menyiksa.
Umat manusia harus beradaptasi dengan iklim baru tiap hari. Itu pun jika manusia mampu bertahan hidup.
Sementara hewan dan tumbuhan juga harus menyesuaikan kehidupan mereka. Namun kemungkinan bisa bertahan hidup sangat kecil
Lantas bagaimana jika Bumi ini tiba-tiba berhenti berputar? Apa yang akan terjadi pada makhluk yang mendiaminya?
Profesor geosains bumi dan lingkungan di Colgate University, Joseph Levy, menggambarkan apa yang terjadi jika tiba-tiba Bumi berhenti berputar.
Menurutnya, jika itu terjadi, manusia akan terlempar ke arah timur dengan kecepatan sekitar 1.673,72 km per jam.
Profesor geosains bumi dan lingkungan di Colgate University, Joseph Levy, kepada Science Alert.
Bukan hanya manusia, pepohonan dan bangunan di seluruh Bumi akan mengalami nasib serupa.
Meskipun pepohonan dan bangunan memiliki akar atau pondasi yang kuat menancap ke dalam tanah.
Tidak hanya itu, laut juga akan mengalami perubahan signifikan, dengan gelombang hebat melanda saat Bumi berhenti berputar.
Menariknya, dampaknya akan sedikit berbeda bagi yang tinggal di Antartika.
Hal ini karena kecepatan rotasi Bumi di dekat kutub lebih rendah dari daerah lain.
Namun, dampak kecil itu hanya terjadi jika manusia berada sangat dekat dengan kutub.
Tepatnya jika berada di dalam garis lintang 89,9 derajat atau sekitar 12 km dari kutub.
Levy juga menggambarkan situasi unik terkait durasi siang dan malam saat Bumi berhenti berputar. Separuh planet akan mengalami malam selama enam bulan, sementara separuhnya lagi terjadi siang sepanjang waktu.
Profesor geosains bumi dan lingkungan di Colgate University, Joseph Levy.
Namun, ketika malam tiba, dampaknya juga tidak menyenangkan.
Kurangnya cahaya dan kehangatan dapat mengancam tanaman dan membekukan air menjadi lapisan es.
Meskipun daerah lintang yang lebih tinggi mungkin lebih aman, manusia akan terus berburu sinar Matahari di seluruh dunia.
Manusia akan menjadi masyarakat nomaden karena terus berusaha pindah ke daerah dengan banyak sinar Matahari.
Selain itu, manusia juga akan menghadapi perubahan cuaca yang tak terduga secara tiba-tiba. Ketika hanya separuh planet Bumi menerima sinar matahari intensif selama berbulan-bulan, prediksi cuaca menjadi dua kali lebih rumit.
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia
Mahasiswa Sempat Touch Up di Tengah Demo, Tampilannya Slay Maksimal
Bentuk Roti Cokelat Picu Komentar Pedas di Medsos, Chef Sampai Revisi Bentuknya
Peneliti Ungkap Pemicu Perempuan Sanggup Bicara 20 Ribu Kata Sehari?