Eks Anak Buah Di Depan Hakim: Kalau Tahu Rekayasa, Saya Sendiri Yang Tangkap Sambo (Liputan6.com/Herman Zakharia)
Dream - Eks Karo Provos Polri Benny Ali mengaku ingin menangkap sendiri Ferdy Sambo jika sejak awal mengetahui kasus kematian Brigadir J adalah hasil rekayasa.
Pernyataan itu disampaikan Benny saat bersaksi dalam persidangan perkara pembunuhan Brigadir J dengan terdakwa Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa 6 Desember 2022.
Momen itu berawal saat jaksa mencecar Benny mengenai tugas dari Provos datang ke Rumah Duren Tiga saat hari kematian Brigadir J.
" Jadi sebenarnya Provos itu tugasnya apa?," tanya Jaksa.
Benny mengatakan tugas Provos adalah pembantu pimpinan dalam penegakan disiplin di lingkungan Mabes Polri. Mengutip Peraturan Kapolri Nomor 6 Tahun 2017, Benny juga menjelaskan salah satu tugas pokok Provos adalah melakukan pengamanan VVIP yaitu pimpinan, pejabat utama dan keluarga.
" Jadi saya hadir di sana dalam rangka mengamankan VVIP," jawab Benny.
Usai mendapat penjelasan tersebut, jaksa melanjutkan pertanyaan terkait pandangan Benny dalam kasus Brigadir J. Benny mengaku tidak mengetahui sama sekali skenario yang dirancang Ferdi Sambo cs.
" Mungkin kami ini kan pada saat di TKP itu satu jam setelah kejadian. Jadi kejadian jam 5 kami datang jam 6. Kami nggak tahu itu rekayasa," jelas Benny.
Benny bahkan mengaku tidak akan ragu-ragu menangkap sendiri Ferdy Sambo jika sedari awal mengetahui skenario licik dalam kasus pembunuhan tersebut.
" Seandainya kita tahu (ada rekayasa), seandainya, mohon maaf Pak Sambo, saya yang nangkap, harus bertanggung jawab. Kasihan banyak korban," ucap Benny.
" Itu kan setelah bapak tahu," timpal Jaksa.
" Iya setelah kita tahu," jawab Benny.
Dream - Terdakwa kasus pembunuhan Brigadir J, Ferdy Sambo, buka suara soal sosok wanita cantik yang keluar menangis dari kediamannya di Jalan Bangka, Jakarta Selatan. Sosok itu diungkap Bharada E dalam sidang konfrontir dengan Ricky Rizal dan Kuat Ma'ruf.
" Tidak benar keterangan dia (Bharada E), ngarang-ngarang," kata Ferdy Sambo kepada wartawan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa 6 Desember 2022.
Ia menekankan bahwa motif pembunuhan Brigadir J adalah pelecehan terhadap istrinya, Putri Candrawathi.
" Jelasnya, istri saya kan dirudapaksa sama Yosua. Tidak ada motif lain apalagi itu perselingkuhan. Tidak ada," ujarnya.
Ferdy Sambo menantang Bharada E untuk membuktikan pernyataan tersebut di persidangan selanjutnya.
" Nanti tanyakan ke dia, nanti juga saya tanyakan ke persidangan siapa yang nyuruh dia ngarang-ngarang seperti itu," tuturnya.
Ia malah balik menuduh Bharada E karena telah menembak Brigadir J, maka tidak perlu melibatkan Ricky Rizal maupun Kuat Maruf.
" Kalau dia yang menembak Yosua, jangan libat-libatkan istri saya. Jangan libatkan Ricky, Kuat. Saya siap bertanggung jawab terhadap apa yang saya lakukan," katanya.
Ferdy Sambo juga meminta awak media terus mengawasi jalannya persidangan. Jangan sampai ada isu berkembang di luar pokok perkara.
" Demikian juga kita awasi persidangan ini, sehingga bisa berjalan adil, tidak ada isu di luar yang berkembang yang mempengaruhi jalannya persidangan," katanya.
Sumber: merdeka.com
Advertisement
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia
Lebih dari Sekadar Kulit Sehat: Cerita Enam Selebriti Merawat Kepercayaan Diri yang Autentik