Evi Apita Maya (Sumber: Facebook/calon.maya.3)
Dream - Sosok Evi Apita menggegerkan pesta demokrasi lima tahunan Indonesia. Calon anggota legislatif Dewan Perwakilan Daerah (DPD) dari Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) itu digugat karena menipu publik.
Bukan kecurangan surat suara atau money politic yang menyebabkannya dilaporkan ke Mahkamah Konstitusi. Peraih suara terbanyak 283.932 itu dituding menipu publik karena menampilkan foto kampanye dengan wajah lebih cantik.
Sang penggugat adalah Farouk Muhammad, pesaing Evi, dalam perebutan suara di daerah pemilihan tersebut. .
Dilaporkan Liputan6.com, sosok Evi lahir di Tanjung Enim, Sumatera Selatan. Dia besar dan berkeluarga di Mataram, NTB.
Selain sebagai ibu, Evi juga sosok yang peduli pendidikan. Dia merupakan lulusan Fakultas Hukum Universitas Diponegoro. Bahkan, dia juga sempat mengikuti pendidikan hukum yang singkat di Belanda.
Evi melanjutkan pendidikannya di bidang kenotariatan di Universitas Mataram.
Pileg DPD RI 2019 merupakan ajang politik pertama Evi di tingkat nasional. Sebelumnya, Evi gagal ketika maju sebagai anggota legislatif DPRD Provinsi NTB pada pileg 2009 dan 2014. Dia maju dari Partai Hanura.
Perolehan yang didapat Evi mengejutkan di pileg nasional ini cukup mengejutkan. Banyak yang menduga gayanya yang cantik di foto menyebabkan suara yang mengalir kepadanya tinggi.
Evi Apita Maya (Sumber: Facebook/calon.maya.3)
Dia mengaku tidak ingin menjelek-jelekan rekan caleg dapil NTB lainnya, tetapi 27 calon yang ada semua menampilkan foto yang terbaik versi masing-masing.
Evi mengatakan, setiap calon pemimpin yang ingin menampilkan identitasnya di depan umum untuk dikenal dinilainya pasti menampilkan foto terbaik.
" Termasuk saya yang tampil ingin ikut kontestasi, wajar dong saya. Masa saya foto bangun tidur. Wajar. Perlulah saya dandan sedikit," tutur Evi.
Selama kampanye, Evi menggandeng sejumlah anak muda dari KNPI HMI hingga karang taruna. Dia membantah, selama kampanye hanya mengandalkan foto pencalonannya.
Evi menyebut, sosok Farouk menjadi satu-satunya yang menyoal foto pencalonan dirinya. Gugatan itu, kata dia, cukup aneh karena baru dipersoalkan ketika pemilihan telah usai.
Dream - Pemilihan legislatif 27 April 2019 telah usai. Tapi, dampak pemilu rupanya belum mereda.
Seorang warga Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan, yang juga calon anggota legislatif di Dapil 1 Takalar diakanarkan kecewa lantaran suaranya tak memenuhi target untuk menjadi anggota legislatif.
Dilaporkan Sulselberita.com, caleg yang tak disebut namanya itu mengaku tak mendapat dukungan penuh dari keluarga Daeng Ngampa di Kelurahan Pattene. Kekecewaan itu dia luapkan dengan meminta empat makam milik keluarga Daeng Ngampa dipindindahkan.
Empat makam keluarga Daeng Ngampa tersebut disebut berada di tempat pemakaman milik caleg gagal.
Uniknya, makam tersebut sejatinya telah berada di area pemakaman Pangkarode, Kelurahan Pattene, Polsel, sejak puluhan tahun silam.
Muhammad Rusli Ronrong, kerabat keluarga yang makamnya dibongkar, mengatakan, sang caleg gagal dan istrinya sempat mendatangi rumah kakaknya, Daeng Ngampa. Tapi, saat itu Daeng Ngampa sedang tak berada di rumahnya.
" Kebetulan saya ada di situ dan istri dari sang caleg gagal mengatakan, beri tahu Daeng Ngampa, suruh pindahkan itu kuburan istrinya, Daeng Lebong ke tempatnya Haji Bonto, karena Daeng Nampa tidak memilih suamiku," kata Rusli.
Rusli sempat menyayangkan sikap caleg gagal itu. Dia menyebut, perbedaan pilihan politik membuat orang yang puluhan tahun meninggal seolah ikut campur.
" Terus terang saya ini timnya si caleg, tapi saya sangat kecewa karena hanya beda pilihan (politik) keluarga kami yang sudah meninggal jadi korban kejamnya politik," kata dia.
Rencananya, masin-masing makam keluarga itu akan dipindahkan ke pemakaman keluarga bear Abdul Rauf Daeng Ngampa, yang berlokasi tak jauh dari lokasi pemakaman sebelumnya.
Advertisement
Momen Haru Sopir Ojol Nangis dapat Orderan dari Singapura untuk Dibagikan
Siswa Belajar Online karena Demo, Saat Diminta Live Location Ada yang Sudah di Semeru
Cetak Sejarah Baru! 'Dynamite' BTS Jadi Lagu Asia Pertama Tembus 2 Miliar di Spotify dan YouTube
Komunitas Warga Indonesia di Amerika Tunjukkan Kepedulian Lewat `Amerika Bergerak`